Saat Tinju Bergelora Lagi di Balai Sarbini

Daud Yordan dan Ongen Saknosiwi jadi ikon tinju Indonesia

Jakarta, IDN Times - Di masa lalu, tinju pernah jadi olahraga yang begitu digemari. Saban akhir pekan, pertandingan tinju kerap menghiasi layar kaca, mempertemukan petinju-petinju yang memiliki kemampuan ciamik.

Chris John adalah salah satu petinju yang lahir ketika olahraga itu marak di televisi. Namanya harum sebagai salah satu petinju Indonesia yang menjadi juara dunia. Dia mengaku, harum namanya ini tak lepas dari kontribusi laga tinju mingguan yang hadir di televisi.

"Sepekan sekali, saya bertanding, itu penting. Jadinya semua maju, berlatih, dan para petinjunya berkembang. Banyak bintang dan juara dunia Itulah menurut saya yang penting itu adalah adanya event berkelanjutan dan reguler," ujar Chris dalam wawancaranya bersama IDN Times.

Namun, selepas era Chris John, tinju Indonesia seperti mati suri. Tak ada lagi laga-laga yang biasa hadir di akhir pekan. Tinju kesulitan mendapatkan panggungnya lagi, dan kalah pamor dengan olahraga-olahraga lain.

Pandemik COVID-19 memperparah kondisi tinju di Indonesia. Kesulitan menggelar laga, membuat olahraga ini seakan hidup segan, mati tak mau. Selepas pandemik, tinju pun tidak berdiam diri. Mereka mulai menggeliat.

Olahraga tinju kembali mencari panggungnya. Seiring dengan hal tersebut, nama-nama seperti Daud Yordan dan Ongen Saknosiwi kembali mencuat ke permukaan, menyemarakkan tinju yang mati suri.

1. Gemuruh di Balai Sarbini, tanda tinju semarak lagi

Saat Tinju Bergelora Lagi di Balai SarbiniDaud Yordan kalahkan Panya Uthok. (IDN Times/Sandy Firdaus)

Pada Jumat (1/7/2022) malam, Balai Sarbini bergemuruh. Dengan MPRO International sebagai promotor, olahraga tinju kembali menunjukkan taringnya. Dua laga besar dihelat malam itu.

Laga besar pertama mempertemukan Ongen Saknosiwi lawan Jirawat Thammacot. Laga ini berlangsung singkat. Diiringi dukungan dari fans, Ongen, sosok asal Pulau Buru, Maluku itu berhasil membungkam Jirawat dua ronde langsung. Ongen menang KO.

Laga besar kedua mempertemukan Daud Yordan, peraih gelar World Boxing Council (WBC) Asia Boxing Council kelas super ringan, melawan Panya Uthok dari Thailand. Tidak seperti laga Ongen, laga ini berjalan sengit. Enam ronde dilahap kedua petinju itu.

Ciamiknya, memasuki ronde keenam, Daud menahbiskan keunggulannya. Dia menang TKO atas Panya, yang tidak bisa melanjutkan lagi pertandingan. Balai Sarbini pun makin semarak, merayakan kemenangan dari dua petinju Tanah Air tersebut.

"Terima kasih untuk yang telah hadir di sini. Terima kasih atas dukungannya, sehingga saya masih bisa mempertahankan gelar. Sesuai target saya bisa menang KO. Kemenangan ini saya persembahkan untuk bangsa Indonesia," ujar Daud dengan bangga.

Baca Juga: Daud Yordan Punya Potensi Kembali ke Pentas Tinju Dunia Lagi

2. Kebahagiaan juga jadi milik MPRO International

Saat Tinju Bergelora Lagi di Balai SarbiniDaud Yordan, petinju Indonesia di Balai Sarbini. (IDN Times/Sandy Firdaus)

Tidak cuma bagi Daud dan Ongen, kebahagiaan di laga ini juga jadi milik Direktur MPRO International, Gustiantira Alandy. Dia senang karena banyak masyarakat yang hadir di Balai Sarbini. Hal itu menunjukkan antusiasme masyarakat akan tinju.

"Hari ini kita melihat, teman-teman media juga, bagaimana antusiasnya kita dan para penonton terhadap acara tinju. Ini jadi gambaran yang baik ya. Bahwa ke depannya tinju itu bisa kembali bersinar lagi," ujar Gustiantira.

Tak bisa dipungkiri, euforia masyarakat pada Jumat (1/7/2022) malam begitu besar. Sejak sore hari, mereka sudah memadati Balai Sarbini untuk menyaksikan langsung Daud dan Ongen berlaga. Ada rasa rindu yang tampak di situ.

Jelas saja, sudah lama tinju tidak dihelat lagi di Indonesia selama pandemik COVID-19. Mereka yang menyukai tinju, akhirnya mendapatkan pelampiasan yang pas di Balai Sarbini. Apalagi, laga yang dihelat adalah laga kelas internasional.

"Kalau dilihat antusiasnya seperti ini, saya pikir ini luar biasa. Mungkin karena setelah dua tahun jarang acara tinju, sekarang kembali lagi bisa mengadakan, mungkin kasarnya orang sudah kangen nonton tinju secara live," ujar Gustiantira.

3. KOI yang siap membantu tinju Indonesia

Saat Tinju Bergelora Lagi di Balai SarbiniKetua Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Raja Sapta Oktohari (Dok.IDN Times/Humas NOC Indonesia)

Dalam acara itu, hadir juga Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia), Raja Sapta Oktohari. Okto, sapaan akrabnya, turut menonton laga Daud lawan Panya. Dia pun turut memberikan semangat kepada Daud.

Ditemui selepas laga, Okto merasa bangga bahwa MPRO International selaku promotor, bisa menggelar lagi laga berskala internasional di Indonesia. Ke depannya, dia pun mendorong agar laga-laga tinju makin diperbanyak di Indonesia.

"Kami bangga teman-teman dari MPRO International masih mengadakan kegiatan tinju, karena yang paling penting itu tinju tidak boleh berhenti. Kami mendorong banyak promotor yang masih agresif ini untuk terus bikin kegiatan tinju," ujar Okto.

Baca Juga: Daud Yordan dan Upaya Hidupkan Lagi Tinju di Indonesia

4. Harapan Ongen dan Daud sebagai petinju

Saat Tinju Bergelora Lagi di Balai SarbiniDaud Yordan, petinju Indonesia di Balai Sarbini. (IDN Times/Sandy Firdaus)

Merasakan lagi atmosfer dukungan yang semarak, ditambah lagi merasakan juga lawan kelas internasional, membuat Daud dan Ongen senang. Keduanya memiliki harapan yang sama, yakni agar laga tinju kelas internasional diperbanyak.

"Harapan saya, saya bisa ikut Kejuaraan Dunia dan bisa juara dunia dari MPRO International. Saya ingin bertanding juga di level internasional dan dunia, lebih sering lagi," ujar Ongen.

"Dengan laga ini, semoga membuat semangat lagi euforia tinju di Indonesia, baik sponsor, promotor, atlet, maupun penbinaan di setiap daerah sehingga tentu ini menambah energi pegiat tinju untuk kembali bangkit," lanjut Daud.

5. Daud dan Ongen yang disiapkan jadi ikon tinju Indonesia

Saat Tinju Bergelora Lagi di Balai SarbiniDaud Yordan, petinju Indonesia di Balai Sarbini. (IDN Times/Sandy Firdaus)

Selepas laga ini, MPRO International selaku promotor Daud dan Ongen tidak tinggal diam. Mereka punya rencana besar dengan adanya Ongen dan Daud, dengan menjadikan keduanya ikon tinju Indonesia. Gustiantira berujar, Ongen memiliki potensi.

"Ya, Ongen punya masa depan yang baik di tinju dunia ini. Saya pikir itu bisa, tetapi dia masih membutuhkan beberapa laga lagi, naik ring, dan tambah jam terbang. Saya pikir Ongen itu bisa punya masa depan baik di level dunia," ujar Gustiantira.

Sedangkan untuk Daud, Gustiantira mengatakan bahwa dirinya masih berpotensi untuk berprestasi di level dunia lagi. Meski usianya sudah lebih dari kepala tiga, dia masih memiliki stamina untuk bertarung di ajang internasional.

"Saya pikir dengan disiplin dan dengan pola hidup seorang Daud Yordan, saya pikir itu masih mungkin. Saya percaya Daud bisa berprestasi di level dunia lagi. Ini momen dia kembali ke tingkat dunia lagi," ujar Gustiantira.

Selepas kejadian di Balai Sarbini, semoga tinju benar-benar bergeliat lagi.

Baca Juga: 2 Petarung Raksasa Siap Duel di Arena Tinju

Topik:

  • Ilyas Listianto Mujib

Berita Terkini Lainnya