[WANSUS] Kisah Pahit di Balik Foto Viral Marc Marquez

Ada tanah milik warga yang masih bersengketa di Mandalika

Jakarta, IDN Times - Hidup pasti mengandung dua sisi. Ada keindahan, ada keburukan. Ada manis, ada juga pahit. Hal itu pula yang tampak dari foto yang diabadikan oleh tim Marc Marquez, Repsol Honda.

Selepas hari pertama pramusim MotoGP Mandalika, sebuah foto yang diunggah di media sosial Repsol Honda menjadi viral. Dalam foto itu, tampak tiga orang bapak-bapak sedang menonton pramusim dari balik pagar. Semua geger dengan foto tersebut.

Rupa-rupanya, salah satu dari tiga bapak itu adalah Sibawaih. IDN Times berkesempatan untuk mengobrol dengan sosok itu terkait viralnya foto itu. Ada cerita pahit di baliknya, yaitu soal tanah milik Sibawaih yang masih bersengketa.

Bapak sempat masuk foto Repsol Honda itu, bagaimana reaksi bapak?

[WANSUS] Kisah Pahit di Balik Foto Viral Marc MarquezPak Sibawaih, pemilik lahan dekat Sirkuit Mandalika. (IDN Times/Aldila Muharma)

Saya sebenarnya tidak menyadari itu, dan memang saya sengaja memang mau menonton di situ. Tadi setelahnya ada postingan, ada intel bercerita, empat orang datang ke rumah, tadi dia menceritakan itu (masuk foto Repsol Honda).

Tetapi ya, saya menanggapi bahwa itu adalah orang kurang kerjaan begitu, jadi malah saya tidak serius begitu, bahwa itu ada (saya masuk foto dan dibahas oleh intel).

Tetapi bapak tahu itu Marquez?

[WANSUS] Kisah Pahit di Balik Foto Viral Marc MarquezHari 1 pra musim MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika pada Jumat (11/2/2022). (IDN Times/Aldila Muharma)

Saya melihat memang ada motor yang lewat, tetapi menduga-duga juga apa Marquez atau tidak. Pernah juga waktu sore-sore saya mengajar anak-anak mengaji di sini, sempat lewat (Marquez). Memang kayaknya dia seperti yang sering saya lihat di foto-foto yang ada di Facebook dan media sosial.

Ya, dia (Marquez) cuma lewat saja, dia mau jalan-jalan ke pantai, saya sedang mengajar anak-anak mengaji, kumpul. Tetapi dia juga tidak melihat saya mengajar mengaji, lewat saja, tidak mampir dia.

Baca Juga: Marc Marquez Tinggalkan Mandalika dengan Bahagia

Benarkah tanah di sini masih bermasalah? Bisa diceritakan awal mula masalahnya bagaimana?

[WANSUS] Kisah Pahit di Balik Foto Viral Marc MarquezPak Sibawaih, pemilik lahan dekat Sirkuit Mandalika. (IDN Times/Aldila Muharma)

Masalah awalnya, jadi orang tua itu sejak tahun 1960an sudah membuka lahan di sini. Awalnya hutan belantara di sini, sampai akhirnya beranak pinak di sini. Nah, selama ini dia tidak pernah merasa menjual lahan di sini, lalu tiba-tiba ada orang yang mengaku (menjual lahan ini).

Orang itu sempat menggugat, dalam hal ini penjualan tanah di sini. Namun, dia juga dikalahkan dalam hal itu. Jadi, bukan kita tidak mau terima, tetapi dalam kenyataannya, kita menginginkan prosesnya seperti apa, apa memang betul, adanya transaksi penjualan tanah atau apa gitu.

Atau, memang ada hubungan darahnya dengan orang tua saya, atau ada pelimpahan utang piutang, itu yang kita inginkan sebagai dasar mereka melakukan penjualan, dan selama ini tidak ada hal seperti itu.

Nah, kalau boleh tahu, tanah bapak yang sudah dicaplok berapa?

[WANSUS] Kisah Pahit di Balik Foto Viral Marc MarquezPak Sibawaih, pemilik lahan dekat Sirkuit Mandalika. (IDN Times/Aldila Muharma)

Kalau sisa yang baru diproses kemarin itu ada di dua titik yang sudah kena, jadi luasnya itu ada dua hektare lebih, persil 263 itu 1,20 hektare, dan persil 222 itu 1,70 hektare.

Totalnya, dari 4,39 hektare tanah saya itu, yang sudah dicaplok itu 1,20 hektare. Kurang lebih itu. Tepat di tikungan 9 Sirkuit Mandalika. Nah, yang di persil 222 itu digusur semua, 1,70 hektare, ditambah 1 hektare 20 ini, itu yang sudah digusur.

Berarti hitungannya bapak menonton MotoGP di lahan sendiri itu, bagaimana?

[WANSUS] Kisah Pahit di Balik Foto Viral Marc MarquezPak Sibawaih, pemilik lahan dekat Sirkuit Mandalika. (IDN Times/Aldila Muharma)

Saya memang tidak bermaksud untuk menonton di tempat lain, karena kita ini termasuk lahan kita terpotong oleh MotoGP, jadi kita langsung saja di situ, tanpa berminat untuk menonton di tempat lain.

Tetapi ya di balik itu kita menyimpan sakit hati, meski kita juga bergembira karena cita-cita negara tercapai. Namun, ya, bagaimana saya mau menampakkan rasa sakit hati saya? Apakah saya harus mencoret-coret badan saya dan mengeluarkan darah, tidak. Saya tidak bodoh juga.

Lalu, sejauh ini dengan pihak ITDC komunikasi bagaimana?

[WANSUS] Kisah Pahit di Balik Foto Viral Marc MarquezPak Sibawaih, pemilik lahan dekat Sirkuit Mandalika. (IDN Times/Aldila Muharma)

Dengan pihak ITDC (Indonesia Tourism Development Corporation) tidak pernah (komunikasi), seolah-olah dia adalah yang paling berkuasa di sini. Bahkan dia bisa mengintervensi Polda, Gubernur. Berkali-kali mereka bikin Satgas untuk menyelesaikan masalah penjualan ini, masalahnya tidak selesai-selesai.

Satgas bentukan Gubernur yang dilimpahkan Kesbangpoldagri itu sudah sejalan, cuma dalam satu hari, dia tidak membawa data dari pihak ITDC, jadi apa yang mau diadu? Kita kan pada awalnya mengadu data itu, tetapi tidak terjadi itu karena ITDC enggan membawa data.

Lalu ada bentukan Satgas lagi, padahal ini sudah jalan sehari bikin lagi Gubernur, katanya yang dibentuk dan dilimpahkan ke Kesbangpoldagri itu ilegal, kata ITDC. Padahal ini sumbernya bentukan Gubernur, berarti sama-sama ilegal juga, dari Gubernur sumbernya, berarti Gubernurnya juga ilegal.

Baca Juga: Kerikil Sirkuit Mandalika Jadi Masalah Serius Jelang MotoGP

Kalau dari pemerintah NTB sendiri, ada iktikad baik ke bapak?

[WANSUS] Kisah Pahit di Balik Foto Viral Marc MarquezSibawaih menunjuk lahan yang dieksekusi tanpa pembayaran di tikungan 9 Sirkuit Mandalika IDN Times/Ahmad Viqi

Kalau iktikad baik memang ada, tetapi cuma dia mengulur-ngulur, seolah-olah tidak serius, begitu saja. Pembentukan berbagai Satgas, lalu tidak sampai MotoGP ini, dia kan akan tetap menyelesaikan, tetapi kita akan lihat nanti seperti apa, jika memang itu target mereka untuk menyelesaikan.

Ya memang mereka ingin 18 Maret semua selesai, tetapi selesainya dalam bentuk apa, tanda tanyanya di situ. Apakah selesai digusur, apakah selesai dibayar? Itu (digusur) yang selama ini nyatanya mereka lakukan di dalam sirkuit, mereka menggusur sampai-sampai adu mulut dengan pemilik lahan atau apa.

Jadi, sekarang bapak keinginannya seperti apa?

[WANSUS] Kisah Pahit di Balik Foto Viral Marc MarquezAmak Sibawaih tunjukkan lahan di tikungan 9 yang digusur jadi lintasan Sirkuit Mandalika IDN Times/Ahmad Viqi

Keinginannya saya itu adalah, MotoGP, apa yang sudah dicita-citakan pemerintah ini, berjalan, tetapi sebagai hak kita yang selama berpuluh-puluh tahun di sini, harus ada lah sebagai jawabannya selama ini, karena kita terkatung-katung.

Saya dari awal tidak pernah menolak MotoGP, karena negara yang memiliki cita-cita ini dan ini adalah keinginan internasional. Jadi, dengan keinginan internasional ini, mereka (ITDC) tentu tidak akan keluar uang dari kantong mereka sendiri. Tetapi kok mereka enggan membayar tanah kami.

Jadi, bapak akan tetap bertahan di sini?

[WANSUS] Kisah Pahit di Balik Foto Viral Marc MarquezPak Sibawaih, pemilik lahan dekat Sirkuit Mandalika. (IDN Times/Aldila Muharma)

Saya akan tetap tinggal di sini dan menunggu prosesnya seperti apa, bahkan saya diberikan Rp750 juta. Uang itu bukan jumlah kecil, itu sebelum proses dulu. Kalau memang sudah selesai, ya prosesnya bukan dikasih uang seperti itu.

Kalau Rp750 juta itu untuk pembayaran tanah, enggak mungkin juga. Kalau uang bansos, itu juga tidak masuk juga, kebanyakan itu. Jadi lebih baik saya menolak, itu logika saya karena saya dalam ini artian bermasalah, karena mereka mencari celah untuk melemahkan kami, bukan saya menolak rezeki, tetapi saya ini berpikir bahwa saya ini di atas masalah.

Ada yang mau disampaikan kepada pembalap? Kan ini tanahnya masih bermasalah?

[WANSUS] Kisah Pahit di Balik Foto Viral Marc MarquezIlustrasi Sirkuit Mandalika. (IDN Times/Sandy Firdaus)

Karena keadaan tanah kita belum selesai, sebenarnya mereka yang pembalap ini perlu tahu juga, jangan di balik hal yang belum selesai ini bisa terjadi (balapan MotoGP Mandalika).

Karena di dalam sakit hatinya kita mereka tidak tahu, dan mereka (para pembalap MotoGP, termasuk Marc Marquez) harus tahu, ya itupun kalau mereka itu menaruh kasihan, iba, terhadap kita yang masih tertindas seperti ini.

Baca Juga: Marc Marquez Terkesima dengan Fans MotoGP Indonesia

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya