Penuh Haru, Pemakaman Haringga Sirilla Diwarnai Tangis Ibunda
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Isak tangis Mirah, ibunda almarhum Haringga Sirila tak berhenti sejak jenazah putra kesayangannya tiba di rumah duka. Pemuda berusia 23 tahun itu tewas dikeroyok ketika akan menyaksikan pertandingan sepak bola tim Persib Bandung kontra Persija di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Jawa Barat pada Minggu (23/9).
Menurut keterangan polisi, Haringga tewas akibat luka dari benda tumpul yang dipukul di bagian kepala. Pelaku pengeroyokan diketahui memang menggunakan balok kayu dan menghantamnya berkali-kali ke kepala Haringga.
Jasad Haringga akhirnya dimakamkan di TPU Blok Jembatan, Desa Kebulen Kecamatan Jatibarang, Indramayu, Jawa Barat pada Senin (24/9). Proses pemakaman itu dipimpin langsung oleh Wakapolres Indramayu Kompol Ricardo Condrat Yusuf.
Lalu, apa harapan keluarga terhadap pelaku pengeroyokan yang telah mencabut nyawa anaknya?
1. Ibunda Haringga meminta agar pelaku pengeroyokan dihukum berat
Kepada media, Ibunda Haringga, Mirah, berharap kepada polisi agar pelaku pengeroyokan segera ditangkap dan dijatuhi hukuman seberat-beratnya.
"Pokoknya, jangan sampai ada satu pun yang lolos. Semuanya harus dihukum setimpal," ujar Mirah di kediaman keluarga besarnya pada Senin (24/9).
Menurutnya, apa yang diterima oleh Haringga sudah benar-benar di luar batas kewajaran. Dari video yang beredar di media sosial, Haringga dipukul berulang kali dengan menggunakan balok kayu. Wajahnya berlumuran darah.
"Anak saya dipukul kepalanya hingga luka," tutur Mirah sambil menghapus air matanya.
Baca Juga: Cerita Sang Kakak Soal Haringga, Suporter Persija yang Tewas Dikeroyok
2. Ayah Haringga berharap agar pelaku dihukum mati
Sementara, ayah Haringga, Siloam menginginkan agar semua pelaku yang menghabisi nyawa putranya dihukum mati. Ia berharap hukum bisa ditegakan.
"Kalau saya (berharap) pelaku dihukum mati semua," ujar Siloam.
Baik Siloam dan Mirah mengetahui putranya menjadi korban pengeroyokan dari media sosial. Informasi itu diperoleh kerabatnya yang menyaksikan adanya video pengeroyokan Haringga yang viral di grup The Jakmania Bogor pada Minggu kemarin.
"Dia (kerabat) bilang, itu saudara saya dipukuli, langsung laporan ke saya," ujar Mirah di kediaman rumah keluarga besar di Indramayu.
Editor’s picks
Informasi serupa kemudian disampaikan oleh Ketua RW di kediaman Mirah di area Cengkareng.
3. Haringga menjadi korban tewas ketujuh yang dikeroyok oleh oknum suporter
Haringga bukan lah korban pengeroyokan pertama yang tewas ketika akan menyaksikan laga Persija kontra Persib. Dalam catatan komunitas Save Our Soccer, Haringga menjadi korban tewas ketujuh. Tiga di antaranya adalah suporter Persija, termasuk Haringga. Sisa empat di antaranya adalah suporter Persib.
Detailnya yakni sebagai berikut sesuai keterangan tertulis yang diunggah di media:
- 27 Mei 2012
Rangga Cipta Nugraha (22 tahun), Bobotoh, Persija VS Persib tusukan senjata tajam
- 27 Mei 2012
Lazuardi (29 tahun), Bobotoh, Persija VS Persib pengeroyokan
- 27 Mei 2012
Dani Maulana (17 tahun), Bobotoh, Persija VS Persib pengeroyokan
- 6 November 2016
Gilang (24 tahun), Jakmania, jatuh dari kendaraan usai menyaksikan pertandingan Persija VS Persib di Stadion Manahan, Solo
- 6 November 2016
Harun Al Rasyid Lestaluhu (30 tahun), Jakmania, tewas usai dikeroyok di Tol Palimanan Cirebon usai menyaksikan Persija VS Persib
- 22 Juli 2017
Ricko Andrean, Bobotoh, tewas usai dikeroyok oleh oknum Bobotoh sendiri di Stadion GBLA
Baca Juga: Begini Kronologi Pengeroyokan Suporter Persija Hingga Tewas