[Wawancara Eksklusif] Lindswell Kwok: Wushu Bisa Bikin Awet Muda

Lindswell menilai perhatian pemerintah ke wushu terlambat

Jakarta, IDN Times - IDN Times menggelar Indonesia Millennial Summit 2019. Acara dengan tema "Shaping Indonesia's Future" ini dilangsungkan pada tanggal 19 Januari 2019 di Grand Ballroom Hotel Kempinski Jakarta. 

IMS 2019 menghadirkan lebih dari 50 pembicara kompeten di berbagai bidang, dari politik, ekonomi, bisnis, olahraga, budaya, lintas agama, sosial, lingkungan sampai kepemimpinan millennial.  Ajang millennial terbesar di tanah air ini akan dihadiri oleh 1.500-an pemimpin millenial.

Dalam IMS 2019, IDN Times juga meluncurkan Indonesia Millennial Report 2019. Survei ini dikerjakan bersama oleh IDN Research Institute bekerjasama dengan Alvara Research Center.  Melalui survei yang melibatkan 1400-an responden di 12 kota ini, IDN Times menggali aspirasi dan DNA millennial Indonesia, salah satunya adalah Lindswell Kwok. 

Atlet wushu andalan Indonesia itu sukses membuat penonton bergemuruh di area Jakarta Convention Centre (JCC) bergemuruh pada Senin (20/8/2018) setelah meraih medali emas bagi Merah Putih di ajang Asian Games 2018. 

Perempuan berusia 26 tahun itu bahkan tidak hanya meraih satu, tetapi dua medali emas di hari yang sama yakni untuk nomor Taijijian dan Taijiquan. 

Kala itu, Presiden Joko "Jokowi" Widodo pun ikut tersenyum lebar ke arah Lindswell. Bahkan, ia memberikan jempol bagi Lindswell karena ikut berkontribusi mengerek naik peringkat Indonesia di daftar perolehan medali Asian Games. 

Lindswell tidak menyangka penampilannya akan ditonton oleh orang nomor satu di republik ini. Ia pun mengaku tidak ngeh ketika ditonton oleh Jokowi. 

"Aku baru sadar ketika skor udah muncul dan aku deketin. Eh, ternyata ada Pak Jokowi," ujar Lindswell ketika berbincang dengan IDN Times pada Sabtu (25/8). 

Nama Lindswell sebenarnya sudah menjadi perbincangan, ketika ia menjadi juara dunia di Kazan, Rusia tahun 2017. Jokowi bahkan ikut menyebut Lindswell sebagai Ratu Wushu Asia Tenggara, lantaran memboyong medali emas dari empat SEA Games berturut-turut. 

IDN Times menemui Lindswell di sebuah hotel di area Jakarta Selatan pada Sabtu malam itu untuk sebuah selebrasi yang digelar oleh PB Wushu. Ketika mencari sosoknya di luar lapangan, Lindswell terlihat tidak begitu mencolok. IDN Times baru menyadarinya ketika beberapa orang meminta swafoto dengan perempuan asal Medan tersebut. 

Namun, ketika disapa, sikap Lindswell sangat ramah. Tidak nampak kesan angkuh kendati sudah bolak-balik memenangkan gelar juara termasuk dua medali emas di Asian Games 2018.

Dari ketinggian lantai 68 salah satu gedung di Jakarta, IDN Times berbincang santai mengenai awal mula Lindswell jatuh cinta pada olahraga wushu dan apa rencananya usai ia mengikuti Asian Games. Apa pula keluhan dan kritiknya terhadap pemerintah yang ia anggap terlambat memberi perhatian pada olahraga ini? Simak yuk perbincangannya: 

1. Bagaimana awal mula kamu bisa mengenal olahraga wushu? Apa benar karena dipaksa belajar oleh kakak?

Sebenarnya dipaksanya bukan yang seperti apa, karena waktu itu kan aku masih kecil. Nah, anak kecil itu kebanyakan keinginannya kan untuk bermain-main, pengen happy-happy aja

Baca Juga: Lindswell Rebut Medali Emas, Jokowi Kasih Jempol!

2. Kamu besar di mana sih?

Aku dibesarkan di Medan. Jadi, aku diajak berlatih, dengan ikut berlatih yang ditetapkan kan bisa ikut disiplin dan memang pas kali pertama melihat wushu itu lebih ke displin. Semula, aku sempat ngerasa takut, karena kan aku anaknya memang gak terlalu pemberani.

3. Waktu itu usia berapa?

9 tahun. Tapi, aku udah diajak untuk berlatih wushu sebelum usia 9 tahun. Jadi, waktu masih usia 6-7 tahun gitu udah diajak (kakak untuk berlatih wushu). Cuma, karena aku terlalu pemalu jadi aku gak mau di tempat yang terlalu ramai atau displin, jadi waktu itu sempat gak berani. 

4. Lokasi berlatihnya jauh dari rumah?

[Wawancara Eksklusif] Lindswell Kwok: Wushu Bisa Bikin Awet Muda(Atlet wushu Lindswell Kwok bersama ibunda, Nuraini (sebelah kiri) ANTARA FOTO/INASGOC/Ismar Patrizki

Karena waktu itu pindah rumah di Medan, jadi lokasi (berlatihnya) lebih dekat. Lalu, orangtua juga mendukung dengan bilang nanti akan diantar, ya sudah akhirnya mau nyoba. Awalnya seminggu cuma dua kali. 

5. Ketika awal mula berlatih wushu, apakah mengalami juga luka atau lecet?

Awalnya sih enggak, karena masih kelas pemula dasar. Jadi, masih have fun gitu sih porsi latihannya. Jadi, enggak yang terlalu gimana. 

Aku baru berasa latihan wushu itu ketika memiliki niat untuk bertanding. Jadi, latihannya intensif, serius dan otomatis lebih banyak gerakan. Lebih difokusin dan ada yang memperhatikan. Kalau dulu kan hanya segerombolan anak yang dilatih oleh satu pelatih. 

Bukan latihan private sih. Kalau private itu malah berlatih sama abangku sendiri di tempat latihan. Di sana kan kalau pagi masih kosong, nah aku latihan. Setelah itu aku mandi, terus sekolah. 

6. Kejuaraan apa yang pertama kali kamu ikuti?

Kejurnas (kejuaraan nasional). Di bawahnya PON (Pekan Olahraga Nasional). Dan waktu itu langsung dapat medali perak, karena waktu itu aku sudah menunggu beberapa tahun agar bisa mendapat giliran untuk bisa ikut tanding.
 

Banyak di atas aku (atlet) yang sudah lebih dulu berlatih dibandingkan aku dan memiliki kesempatan lebih bagus. Jadi, aku harus nunggu. Dulu setiap kali melihat mereka (atlet senior) bertanding, di dalam hati, aku cuma bisa bilang; 'aku juga pengen aku juga pengen.' Akhirnya, aku bisa ikut kejuaraan nasional.

7. Setelah kejuaraan nasional, kejuaraan tingkat apa lagi yang kamu ikuti?

Kejuaraan dunia untuk junior tahun 2006 di Malaysia. Waktu itu, usianya sekitar 16 tahun dan udah dapat medali perak. Dari sana, aku makin semangat karena ternyata aku bisa. 

8. Waktu itu saingan terberatnya dari negara mana?

[Wawancara Eksklusif] Lindswell Kwok: Wushu Bisa Bikin Awet Muda(Lindswell Kwok ketika tengah beraksi) ANTARA FOTO/INASGOC/Ismar Patrizki

Kalau gak salah itu China atau Hong Kong atau Makau. Di antara tiga negara itu lah. 

9. Kamu sempat merasa grogi tidak, ketika akhirnya bisa mewujudkan mimpi menjuarai kejuaraan dunia di usia 16 tahun?

Beban sih gak ada. Tapi, merasa grogi iya. Tapi, itu wajar, karena waktu itu kan masih kecil ya dan belum bisa memahami kompetisi sebenarnya, belum mengerti bagaimana mengatur diri sendiri. Di pikiran aku ketika itu cuma ada latihan dan bertanding. 

Apalagi ketika itu aku anak baru, sedangkan anak yang lain sudah mulai (berlatih) sejak usia yang dini banget. Jadi, mereka sudah punya mental untuk bertanding, sementara itu baru pertama kalinya aku bertanding di tingkat kejuaraan dunia. Waktu itu aku juga merasa masih canggung, aku masih merasa belum ada apa-apanya dibandingkan mereka. 

10. Tapi, setelah berhasil memenangkan kejuaraan dunia itu, semakin percaya diri dong?

Iya, bahkan, setelah itu aku pas tahun 2007 ikut SEA Games dan ketika itu aku merasa minder banget. Ketika itu aku masih belum tahu bagaimana caranya mengelola perasaan, mengatur diri pas tanding. Saat itu lah aku gagal (dan gak berhasil membawa medali).

Karena itu satu level yang baru lagi. Itu kan tanggung jawab lebih lagi, kalau dulu kan tingkatnya junior. 

11. Apakah di wushu ada pelatnasnya juga?

Ada. Dulu itu ada dua di Jakarta dan Medan. 

12. Apakah sempat berminat untuk mendalami olahraga bela diri lainnya?

[Wawancara Eksklusif] Lindswell Kwok: Wushu Bisa Bikin Awet Muda(Lindswell Kwok ketika tengah beraksi di Asian Games 2018) www.instagram.com/@jokowi

Karena sejak awal dikenalkannya ke wushu, maka semakin kenal, akan semakin jatuh cinta. Jadi, saya memang sudah tidak berminat untuk menjajal olahraga bela diri yang lain. 

13. Apa manfaat bagi tubuh usai mendalami olahraga wushu?

Kebetulan dulu, seingat aku, aku sering sakit dan sampai bisa gak masuk sekolah dua minggu. Tapi, setelah aku berlatih, aku sudah jarang sakit. 

14. Kemudian, kalau ada pemula yang mau belajar wushu, apa yang harus mereka persiapkan?

Yang pasti niat dan disiplin, karena wushu adalah olahraga yang setiap hari mengulang gerakan yang sama. Bahkan, dari awal aku berlatih hingga saat ini, aku masih mengulangi hal yang sama itu. Ada teknik dasar yang harus kita ulang terus. Dan itu dilakukan setiap hari, gak boleh absen.

Jadi, butuh niat yang benar-benar keukeuh, kesabaran dan disiplin. Jadi, kita harus mengelola diri kita, terutama saat kalah kita bisa bangkit. Sementara, ketika kita menang harus ingat untuk bisa balik lagi (meraih kemenangan yang baru).

15. Apakah ada yang berubah setelah nama kamu dikenal luas oleh publik?

Sama saja sih sebenarnya. Tapi, memang lebih ramai dari dulunya. 

16. Waktu itu, memang Lindswell tidak tahu ditonton oleh Presiden Jokowi saat meraih medali emas?

[Wawancara Eksklusif] Lindswell Kwok: Wushu Bisa Bikin Awet Muda(Presiden Joko Widodo mengacungi jempol bagi Lindswell Kwok) www.twitter.com/@asiangames2018

Ada feeling sih, mungkin Beliau akan datang karena kan kami juga ditargetkan untuk dapat medali di hari itu. Mungkin memang akan datang hari itu. Tetapi, akhirnya aku mikir, ya sudah lah gak usah terlalu dipikirkan. 

Semula, aku gak ngeliat. Pas pertandingan selesai dan berbalik, itu pun belum ngeh. Waktu pas udah dekat, baru aku sadar eh ternyata ada Pak Jokowi. Makanya kaget, eh ternyata benaran ada. 

17. Waktu itu, apa yang Lindswell rasakan?

Gak nyangka juga sih. Kalau merasa bangga sih sudah pasti, apalagi pas kita tanding disaksikan oleh Presiden. 

18. Apa rahasianya Lindswell bisa meraih nilai sempurna saat di kejuaraan?

Apa ya? Memaksimalkan peluang dan meminimalisir kekurangan sih. Di wushu, setiap karakter berbeda, masing-masing punya kelebihan sendiri. Aku harus tahu kelebihan dan kekurangan aku. 

Nah, di bagian di mana aku kurang, itu harus terus diperbaiki sampai tidak ada pengurangan nilai yang penting. Karena di wushu mudah terjadi pengurangan nilai, entah di kuda-kuda, seretan kaki ada pengurangannya, kaki gak lurus aja bisa mengurangi nilai. Jadi, detail-detail itu benar-benar harus diperhatikan. 

19. Apakah sebagai atlet wushu tetap diwajibkan sekolah?

Aku sekolah juga, tapi memang untuk aku memang difokuskan jangka panjang. Jadi, lebih baik memang seperti itu. Di negara luar pun seperti Tiongkok, Malaysia, para atletnya memang sudah difokuskan. Pendidikan itu dibantu oleh pemerintah.

Misal seperti di Tiongkok, porsinya 80-90 persen itu berlatih, sisanya 10 persen baru sekolah. Jadi, sekolah itu dekat dengan tempat berlatih. Itu bukti mereka didukung oleh pemerintah. 

Tetapi, gak mudah juga untuk bisa membagi waktu dengan sekolah lagi. Misalnya dari pagi sampai sore untuk sekolah dan berlatihnya hanya dua jam, itu sangat kurang. 

20. Jadi, kamu sehari berapa jam berlatih sesuai dengan yang diwajibkan dari pelatnas?

[Wawancara Eksklusif] Lindswell Kwok: Wushu Bisa Bikin Awet Muda(Lindswell Kwok) IDN Times/Lia Hutasoit

Itu tergantung dari pelatih masing-masing dan fisik masing-masing. Biasanya program sebelum bertanding dengan dua bulan setelah bertanding itu beda semua. 

21. Apa yang kamu lakukan ketika merasa down dan gak percaya diri saat bertanding?

Kalau inget keluarga sudah pasti. Sebenarnya yang paling pasti, kita harus sanggup mengingatkan ke diri sendiri, bahkan jauh sebelum ada Asian Games. Makanya setiap kali ditanya apa perasaannya setelah Asian Games ini? Aku selalu menjawab lega. Karena sebenarnya aku cedera di dua lututku. 

Jadi, untuk berlatih lagi itu susah banget. Untuk aku bisa melewati satu sesi latihan aja itu susah banget, sakit banget. Apalagi untuk prepare beberapa bulan. Selama beberapa tahun ini aku menahan dan itu gak gampang. 

Selesai pertandingan ini, biasanya tingkat keberhasilan dari berlatih itu 90 persen, sementara setelah cedera, tingkat keberhasilan aku menurun menjadi 70 persen. 

22. Apa hasil diagnosa dokter?

Opsinya itu hanya operasi atau benar-benar gak berlatih lagi. Kita memang bisa terapi fisik permanen untuk membantu meringankan rasa sakit agar ketika hari H bisa maksimal. 

23. Jadi, setelah ini sudah memastikan diri gak lanjut lagi bertanding?

Sebenarnya kalau mau dipaksakan dari segi usia itu masih bisa, itu tergantung semangat masing-masing. Di wushu memang gak ada batasan umur. Tapi, dari segi perhitungan lain, itu sudah agak susah. Makanya, untuk sementara ini, aku ingin istirahat dulu, karena untuk melewati satu sesi latihan aja itu udah sulit. 

24. Bagaimana menurut kamu, perhatian pemerintah ke cabang olahraga wushu?

[Wawancara Eksklusif] Lindswell Kwok: Wushu Bisa Bikin Awet MudaANTARA FOTO/INASGOC/Ismar Patrizki

Perhatiannya kurang banget. Bisa dibilang setelah viral, baru diperhatikan malah. Padahal, seharusnya pemerintah lah yang memviralkan kita. Bukan publik melalui media sosial, lalu pemerintah datang. 

Kalau dari segi prestasi kan, kita sudah pernah memenangkan kejuaraan dunia sejak tahun 2009 dan setiap tahunnya meningkat. Setiap tahun selalu ada medali emas di kejuaraan dunia. Tapi, malah gak diapresiasi oleh pemerintah. 

Perhatian memang ada, karena memang itu tanggung jawab dari pemerintah. Ketika masuk pelatnas, itu sudah menjadi tanggung jawab pemerintah. Tapi, masih sangat kurang (perhatiannya). Terutama untuk fasilitas berlatih. Sebagai contoh, kita kemarin berlatih di GOR Simprug, di mana tempat berlatihnya itu panas banget, bocor dan kotor. 

25. Sampai sekarang masih begitu kondisinya?

Untuk Asian Games ini, kita gak berlatih di sana, tapi langsung pemusatan di China dan setelah itu langsung ke Kemayoran. Tujuan kami agar secepatnya ke China, supaya dapat tempat berlatih yang lebih baik. 

26. Tapi, apakah dari PB Wushu akhirnya menjanjikan tempat berlatih yang lebih baik setelah dapat medali di Asian Games?

Kalau itu belum tahu, mungkin itu pemerintah yang lebih tahu ke depannya seperti apa. Kami hanya berharap pemerintah menyediakan satu tempat latihan yang layak dan sesuai standar wushu. Bukan hanya sekedar di gelanggang yang pada dasarnya itu kan digunakan untuk bersama, bukan khusus hanya untuk wushu. 

Kalau pemerintah ingin prestasi yang baik, tentunya mereka harus menyediakan tempat yang lebih baik. Satu lagi, dokter dan terapis khusus untuk kami. 

Jangan seperti aku, ketika sudah dalam keadaan cedera seperti ini, baru kemudian diperhatikan. Itu sudah terlambat dan hanya bisa dipulihkan saja. Padahal, kalau diperhatikan dari awal, mungkin cederanya gak akan seperti ini. 

Karena kami kan melakukan olahraga yang lebih dari orang biasa, sehingga harus ada terapis yang baik dan bisa mendampingi kita terus. 

27. Apakah tidak ada regenerasi setelah kamu di wushu ini?

Kalau saat ini di nomor aku, memang belum ada. Kalau di nomor lain, mungkin ada dan waktunya masih ada satu tahun, jadi masih bisa dikejar dari sekarang. Tapi yang untuk nomor aku itu harus disiapkan jangka panjang. 

28. Apa saran kamu ke pemerintah supaya ada regenerasi di wushu?

[Wawancara Eksklusif] Lindswell Kwok: Wushu Bisa Bikin Awet MudaANTARA FOTO/INASGOC/Ismar Patrizki

Ya, itu sih perhatian yang berkesinambungan. Jadi, jangan setelah gak bertanding kemudian tidak diperhatikan lagi. Kan adanya organisasi, kemenpora, KONI untuk mendukung atlet, bukan atlet yang mengerti pengurus. Tujuannya kan memang untuk mendorong prestasi atlet tersebut, bukan malah sebaliknya. Yang aku rasakan malah dukungannya gak maksimal. 

29. Apa sih rahasia kecantikan Lindswell? Apa itu karena rajin berlatih wushu?

Pasti-pasti (karena berlatih wushu). Sering berolahraga pasti akan memberi pengaruh yang baik ke tubuh, karena bisa sering membuang hal-hal yang gak baik di dalam tubuh. Pelatih aku aja yang sudah berusia 60 tahun dari China masih bugar dan fit banget. Itu dibandingkan teman-teman sebayanya yang udah gak berlatih olahraga lagi. 

30. Ada pantangan ke makanan dan minuman tertentu gak sih?

Yang pasti, untuk gaya hidup, aku biasa aja sih. Aku bukan tipikal yang suka pesta, it's a big no. Kalau keluar malam, paling hanya untuk makan malam bareng-bareng temen. Minum alkohol itu juga enggak, lalu merokok udah pasti enggak. 

31. Bisakah mengandalkan pekerjaan sebagai atlet untuk menopang kesejahteraan?

Tentunya kita harus berprestasi dulu, setelah itu kan kita banyak diapresiasi. Lalu, peluang untuk dikenal lebih banyak, setelah itu untuk melakukan apa saja, pastinya udah banyak kesempatan yang masuk. Tapi, itu kembali lagi ke kita sih bagaimana mengelola (keuangan) setelah pensiun nanti.

32. Apa harapan dan saran yang bisa disampaikan ke generasi millennials supaya mereka ikut memajukan olahraga nasional?

Justru aku rasa, mereka bisa jadi populer dan dikenal oleh publik asal apa yang dilakukan ditekuni secara serius dan berprestasi, termasuk menjadi atlet. Kayak kita lihat Taufik Hidayat (atlet bulu tangkis), siapa yang gak kenal dia. Kamu tetap bisa jadi populer. Jadi, dikira dengan menjadi atlet lalu gak dikenal orang, itu salah. 

Simak hasilnya di IMS 2019, dan ikuti perkembangannya di situs kami ya. Kunjungi situs ims.idntimes.com untuk mendapatkan tiketnya. Buruan, tiket terbatas!

Baca Juga: Airlangga: Lindswell Konsisten Menyumbang Emas untuk Indonesia

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya