Eko Yuli Irawan, Sang Legenda Olimpiade dari Indonesia

Eko Yuli kembali sumbang prestasi di #Tokyo2020

Jakarta, IDN Times - Eko Yuli Irawan layak menyandang status legenda buat Indonesia. Sebab, prestasinya di ajang internasional cabang olahraga angkat besi terbilang luar biasa.

Sejarah baru saja dicatatkan oleh Eko Yuli di ajang Olimpiade. Setelah menyabet medali perak dari Olimpiade Tokyo 2020, Eko menorehkan catatan baru.

Dia menjadi atlet pertama Indonesia yang selalu menyumbang medali dalam empat edisi Olimpiade secara beruntun. Luar biasa!

1. Kisah itu dimulai dari Beijing

Eko Yuli Irawan, Sang Legenda Olimpiade dari IndonesiaLifter Indonesia, Eko Yuli Irawan raih medali perak di Olimpiade Tokyo 2020 (Dok.NOC Indonesia)

Keran medali dari Eko dimulai pada Olimpiade Beijing 2008. Kala itu, dia masih berstatus sebagai atlet muda Indonesia.

Usianya masih 19 tahun, tapi Eko kala itu sudah diperhitungkan sebagai salah satu ancaman oleh lifter lainnya. Maklum, karena Eko datang dengan label juara dunia junior, setelah menggondol gelar di event level tersebut pada 2007.

Benar saja, saat debut dengan tampil di kelas 58 kilogram dalam Olimpiade Beijing, Eko langsung menyumbang medali perunggu. Empat tahun berikutnya di London, Eko kembali menorehkan catatan serupa.

Lalu, prestasinya meningkat pada Olimpiade Rio de Janeiro 2016, Eko menyabet medali perak. Pada edisi Tokyo 2020, Eko tentu berambisi buat meraih medali emas demi menyempurnakan prestasinya.

Sayangnya Eko gagal melakukan hal tersebut. Dia kalah dari lifter China, Li Fabin, dalam pertandingan yang digelar di Tokyo International Forum, Minggu (25/7/2021).

"Halo masyarakat Indonesia, terima kasih atas dukungannya yang banyak selama ini, mohon maaf saya gagal meraih medali emas," ujar Eko mengunggah video di akun instagramnya, @ekopower61.

"Ini rezeki yang terbaik buat saya, terima kasih atas doa dan dukungannya selama ini," lanjutnya.

Baca Juga: Raih Medali Perak Olimpiade Tokyo, Eko Yuli Irawan Catat Sejarah

2. Pemegang rekor dunia

Eko Yuli Irawan, Sang Legenda Olimpiade dari IndonesiaLifter Indonesia, Eko Yuli Irawan raih medali perak di Olimpiade Tokyo 2020 (Dok.NOC Indonesia)

Selain berstatus legenda Indonesia, Eko juga sebenarnya merupakan pencatat rekor dunia. Saat ini, Eko masih memegang rekor angkatan clean and jerk terberat dunia.

Mentas dalam Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2018 di Ashgabat, Turkmenistan, Eko mencatatkan rekor dunia baru. Dia mengangkat beban dengan teknik clean and jerk seberat 174 kilogram.

Catatan itu mau dilewati Eko di Olimpiade Tokyo. Dia sempat ingin mengangkat beban seberat 177 kilogram.

Hal itu dilakukannya demi mengejar ketertinggalan dari Li Fabin. Sayangnya, Eko gagal mengangkat beban tersebut.

"Karena, pada angkatan snatch, saya sudah selisih 4 kilogram dengan Li Fabin. Keputusan itu harus saya ambil untuk membuka peluang meraih emas," kata Eko.

3. Sempat hidup susah

Eko Yuli Irawan, Sang Legenda Olimpiade dari IndonesiaLifter Indonesia Eko Yuli Irawan melambaikan tangan sesuai melakukan angkatan clean and jerk dalam kelas 61 kg Putra Grup A Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo International Forum, Tokyo, Jepang, Minggu (25/7/2021). Eko Yuli berhasil mempersembahkan medali perak dengan total angkatan 302 kg. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Status legenda yang disabet Eko sebenarnya tak diraih dengan mudah. Eko lahir dari keluarga kurang mampu pada 24 Juli 1989.

Sang ayah, Saman, hanya bekerja sebagai pengayuh becak. Sementara sang ibu, Wastiah, merupakan pedagang sayur.

Eko mulai tertarik dengan dunia angkat besi saat menyaksikan sejumlah atlet berlatih di klub kecil kotanya lahir, Lampung. Dari situ, dia mulai mencoba peruntungannya di dunia angkat besi.

Perlahan, kemampuannya terasah. Eko mulai meraih sejumlah medali dari berbagai ajang resmi sejak 2007, ketika menyabet gelar di Kejuaraan Dunia Junior.

Baca Juga: Eko Yuli Minta Maaf Usai Sumbang Medali Olimpiade Tokyo, Kenapa?

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya