[Eksklusif] Mantan Cheerleader Pria yang Jadi Petarung UFC

Ada manfaat dari cheerleader untuk petarung satu ini

Jakarta, IDN Times - Apa yang ada di pikiran Anda ketika mendengar pekerjaan petarung Ultimate Fighting Championship? Seram bukan? Tentu saja, karena mereka bertarung dalam kompetisi mixed martial arts paling elite di dunia.

Tak sembarang petarung bisa masuk ke UFC. Tentunya, mereka diukur dari kemampuan beladirinya yang begitu luar biasa.

Namun, di balik sangarnya para petarung, tetap saja ada fakta unik yang tak diduga. Bahkan, beberapa petarung sebelumnya memiliki karier yang tak biasa dan terkesan lembut.

Salah satunya adalah Derek Brunson. Petarung kelas menengah ini ternyata mantan cheerleader saat masih duduk di Sekolah Menengah Atas.

Brunson telah mencoba berbagai posisi saat masih jadi anggota cheerleaders, mulai dari flyer, base, hingga spotter. Nah, ternyata ada manfaat besar dari cheerleader terhadap karier Brunson di MMA. Apa saja?

1. Memangnya cheerleader bermanfaat untuk MMA?

[Eksklusif] Mantan Cheerleader Pria yang Jadi Petarung UFCInstagram @derekbrunson / Petarung UFC, Derek Brunson

Sangat bermanfaat. Dengan menjadi cheers, saya memiliki fleksibilitas yang baik. Ini sejalan dengan beladiri gulat yang saya kuasai.

Sebagai pegulat, tentu otot-otot saya harus fleksibel. Tak cuma itu, kelenturan saya makin terasah. Jadi, saya begitu terbantu.

Oh iya, satu lagi. Otot tengah saya makin kuat pula. Saya kian tangguh ketika mengasah diri lewat cheers pula.

2. Sepertinya menyenangkan?

[Eksklusif] Mantan Cheerleader Pria yang Jadi Petarung UFCInstagram @derekbrunson / Petarung UFC, Derek Brunson

Ya, cukup menyenangkan kawan. Apalagi, saat itu saya masih remaja. Berbagai posisi saya coba.

Tahu apa yang dipikirkan remaja saat itu kan, apalagi saya pria. Hahahaha.... Tapi, saya tak bermaksud cabul. Itu jadi pengalaman hidup yang berharga. Cukup lucu sebenarnya.

Baca Juga: Perpisahan Konyol Conor McGregor ke Khabib Nurmagomedov

3. Manfaatnya terasa sampai sekarang?.

Benar sekali. Ketika saya mendalami MMA, kekuatan otot tengah tubuh ini sudah terbentuk.

Saya juga bisa berpindah posisi dengan cepat, dalam pertarungan di bawah. Sulit rasanya kalau bertarung di bawah, dengan beradu teknik kuncian. Tapi, fleksibilitas otot yang saya dapat saat masih menjadi anggota cheers, cukup membantu.

Kekuatan tubuh atas dan tengah, jadi begitu terasah. Itu pertahanan pertama saya, ketika masuk ke MMA.

4. Jadi, Anda cukup yakin bisa bersaing di papan atas divisi ini, meski usianya lebih dari kepala tiga? Lawan selanjutnya, Kevin Holland loh.

[Eksklusif] Mantan Cheerleader Pria yang Jadi Petarung UFCInstagram @derekbrunson / Petarung UFC, Derek Brunson

Baca Juga: Kasus COVID-19 Tinggi, UFC Nekat Gelar Duel Pakai Penonton di AS 

Saya menyiapkan diri untuk Kevin Holland dengan begitu sempurna. Berbagai latihan telah saya jalani, sama seperti biasanya.

Tarung bawah, atas, sama saja. Saya cuma mau membuatnya tertidur di atas arena. Saya ingin membuatnya berpikir, masih ada orang yang lebih hebat darinya.

Selama tujuh hingga delapan tahun, saya sudah berada di 10 besar divisi ini. Jadi, ya mari panaskan arena nanti.

5. Anda masih ada di posisi tujuh sekarang. Satu kemenangan lagi, mungkin bisa mengantarkan Anda menuju pertarungan melawan Israel Adesanya. Tertarik?

Selalu kawan. Saya begitu bersemangat jika bicara soal sabuk juara. Apa tujuan dalam hidup Anda? Jadi juara bukan.

Apalagi, ini MMA. Saya benar-benar bergairah, dan masih mengejar sabuk juara.

Kini, saya coba mengangkat diri ini. Saya terus bekerja demi mendapatkan kesempatan merebut sabuk juara. Usai merebutnya, saya mau mempertahankannya.

Saya belum habis. Masih banyak pertarungan yang harus saya jalani. Banyak petarung yang masih memaksakan diri untuk berduel, hingga pada akhirnya sudah tak bisa. Saya mau terus berada di atas, itu rencana dan target saya.

Cukup lama saya di 10 besar. Tujuh atau delapan tahun lamanya, waktunya saya menanjak.

6. Si Mulut Besar, itu julukan Kevin Holland karena karakternya yang suka mengoceh di dalam dan luar arena. Pastinya, dia mencoba mengajak Anda bermain perang urat saraf. Terpancing?

Biarkan dia mengoceh. Banyak orang sepertinya. Contohnya Conor McGregor. Di bisnis macam ini, orang seperti mereka cukup banyak.

Itu cara menjual dirinya. Tetap tenang, percaya diri, dan jangan terperangkap dengan permainannya.

Justru, karena mulut besarnya, saya makin termotivasi. Saya semakin tergoda untuk menjatuhkannya lewat pukulan saya ini.

7. Benar, pukulan. Anda ini sebenarnya pegulat, kok lebih sering menang KO. Anomali sekali Anda ini, kenapa?

[Eksklusif] Mantan Cheerleader Pria yang Jadi Petarung UFCInstagram @derekbrunson / Petarung UFC, Derek Brunson

Itulah MMA. Saya sebenarnya tak mau terlalu menargetkan bisa menang KO. Saya tak mau terlalu serakah atau ceroboh.

Namun, saya selalu bisa membuat momentum. Ketika berada di atas, ada momen yang muncul untuk melakukannya, hingga kemenangan KO itu datang.

Ketika di bawah, saya bisa mengontrol lawan dan melepaskan rentetan pukulan, mengantarkan pada kemenangan KO pula.

Jadi, ini yang penting. Saya bisa membuat momentum dan segalanya datang.

Saya juga tak menghindari karena gaya yang agresif, terlihat terlalu ceroboh, jadinya kena sendiri. Dan saya berpikir, seharusnya bisa lebih tenang.

Baca Juga: Presiden UFC: Khabib Nurmagomedov Resmi Pensiun

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya