[Eksklusif] Raksasa UFC yang Diremehkan Mengejar Mahkota

Jan Blachowicz mendadak jadi pahlawan di Polandia

Jakarta, IDN Times - Tak banyak atlet yang dianggap sebagai pahlawan di Polandia. Sejauh ini, striker Bayern Munich, Robert Lewandowski, yang dianggap sebagai pahlawan olahraga di Polandia.

Wajar, sebab Lewandowski sudah mengharumkan nama negara dengan raihan trofi dan penghargaan individu yang dikoleksinya. Lewandowski sudah juara Bundesliga sebanyak delapan kali.

Ditambah, dia mampu mengoleksi satu gelar Liga Champions dan berhasil menjadi pemain terbaik dunia versi FIFA pada 2020 lalu.

Tapi, sejatinya bukan cuma Lewandowski yang menjadi pahlawan olahraga bagi Polandia. Jan Blachowicz kini menjadi idola baru bagi publik Polandia.

Usai menjadi juara dunia Ultimate Fighting Championship kelas light heavy pada 27 September 2020, Blachowicz menjelma menjadi sosok yang penting dalam dunia olahraga Polandia.

Terbukti, ketika pulang ke kampung halamannya dengan sabuk juara UFC, Blachowicz disambut bak pahlawan, sejak turun di bandara.

Menjadi gairah baru bagi olahraga Polandia. Sebab, mixed martial arts sebenarnya bukan olahraga favorit di Polandia, seperti sepakbola atau berkuda. Kini, dengan kehadiran Blachowicz, bisa jadi pandangan tersebut bergeser.

Apalagi, Blachowicz akan melakoni pertarungan bersejarah di UFC. Dia menjadi salah satu petarung yang terlibat dalam tiga duel perebutan duel dalam satu malam di UFC 259, Minggu 7 Maret 2021 pagi WIB. Lawannya, merupakan salah satu bintang UFC yang tengah naik daun pula dan belum terkalahkan, Israel Adesanya.

IDN Times berkesempatan mewawancarai Blachowicz secara eksklusif. Dia menceritakan bagaimana kehidupannya berubah setelah menjadi juara UFC.

 

Bagaimana perubahan dalam hidup Anda, setelah menjadi juara UFC?

[Eksklusif] Raksasa UFC yang Diremehkan Mengejar MahkotaInstagram @janblachowicz / Juara kelas light heavy UFC, Jan Blachowicz

Banyak yang berubah. Hidup saya kini jadi lebih baik. Tiba di bandara, usai jadi juara, melihat banyak orang menyambut saya.

Rasanya, hidup saya jadi lebih baik. Sebenarnya, saya masih orang yang sama. Tak berubah sama sekali. Sikap saya sama saja seperti sebelumnya.

Saya tak merasa bosan. Sebab, sabuk juara ini mengubah hidup saya. Banyak yang harus dilakukan.

Tentu, saya harus bekerja lebih keras di gym. Perbedaan drastis terasa sekali ketika saya harus melakoni sejumlah kegiatan di luar oktagon. Termasuk wawancara.

Semakin manis, ketika saya menjadi ayah untuk kesekian kalinya. Hidup saya makin bahagia. Motivasi berlipat. Sungguh indah, petualangan yang begitu luar biasa.

Anda selalu menyandang status kuda hitam, sekarang demikian saat hendak lawan Israel Adesanya. Padahal, Anda juara di divisi ini, kenapa?

Saya sudah biasa diremehkan. Selalu, ketika mau naik ke oktagon, status kuda hitam saya sandang.

Cek statistik saya sebelum berlaga. Pasti statusnya adalah kuda hitam. Jadi, tak usah heran. Kalau diingat-ingat, cuma di satu laga saya jadi unggulan.

Jadi, Anda tak usah heran kalau status tersebut dialamatkan kepada saya. Karena, memang banyak yang berkata demikian.

Baca Juga: Khabib Nurmagomedov Dituntut Mundur Jadi Juara UFC

Apakah Anda risih dengan status tersebut?

[Eksklusif] Raksasa UFC yang Diremehkan Mengejar MahkotaDokumentasi UFC / Juara kelas light heavy UFC, Jan Blachowicz

Tidak, karena hasil ditentukan oleh kerja keras dalam masa persiapan, hingga pertarungan.

Begini, kalau Anda mau memenangkan uang yang banyak, pasang saya saja. Nanti, kita bisa merayakannya bersama. Hahahahaha.....

Siapa pesaing yang paling kuat di divisi Anda sekarang?

[Eksklusif] Raksasa UFC yang Diremehkan Mengejar MahkotaInstagram @rakic_ufc / Petarung kelas light heavy UFC, Aleksandar Rakic

Banyak yang tangguh. Saya harus siap menghadapi siapa saja. Ini yang jadi motivasi tambahan bagi saya untuk berlatih lebih keras. Ada Aleksandar Rakic dan Thiago Santos.

Tunggu dulu, siapa pemenang di antara mereka. Dominick Reyes dan Jiri Prochazka juga menakutkan. Gllover Texeira menanti di dalam lingkaran ini. Tapi, pertama-tama saya harus menghajar Israel Adesanya yang ada di depan.

Setelahnya, mari bicarakan langkah selanjutnya. Semua fokus saya sekarang hanya untuk Adesanya.

Anda ditantang Adesanya, dan menjadi bagian dari sejarah besar di UFC. Sudah ada rencana untuk menciptakan torehan baru dalam karier Anda?

Saya yakin bisa mengalahkannya. Mungkin, bertarung di atas jadi menarik. Arena begitu kecil.

Tapi, saya tahu bagaimana cara bergulat. Paham juga teknik jiujitsu, karena saya memang sabuk hitam di beladiri tersebut.

Jadi, saya punya modal untuk menjatuhkannya. Saya akan melakukan hal tersebut. Saya banting dia, hajar di bawah, dengan ground and pound. Cari celah, untuk menguncinya. Jadi, lihat aksi saya nanti.

Baca Juga: Aksi Sensasional Bintang UFC Jadi Inspirasi Mortal Kombat

Jadi, Anda mau mengalahkan Adesanya di pertarungan bawah?

[Eksklusif] Raksasa UFC yang Diremehkan Mengejar MahkotaInstagram @stylebender / Juara kelas menengah UFC, Israel Adesanya

Bisa jadi seperti itu, kalau ada kesempatan. Saya sebenarnya punya beberapa rencana.

Yakin, kalau rencana tersebut akan berjalan dengan lancar. Karena, saya sudah melatih beberapa skema lewat latihan di berbagai situasi.

Kemudian, saya juga melakukan visualisasi, afirmasi. Saya membayangkan membuatnya KO di ronde kedua dengan tendangan atas.

Kesannya, Adesanya meremehkan Anda karena tak mau menambah massa otot saat naik kelas, pendapat Anda?

Saya yakin bisa mengalahkannya. Saya punya lawan uji coba yang gayanya mirip dengan dia. Kami sudah melatih bagaimana cara mengantisipasi petarung dengan gaya dan gerakan sepertinya.

Jadi, saya sudah sangat siap menghadapinya. Cukup setia dengan gaya dan strategi saya.

Tekan dia sepanjang pertarungan. Sudutkan dia di arena, hajar dengan keras.

Kalau bisa, saya jatuhkan dia. Seperti yang sudah saya bilang, tekan di bawah dengan ground and pound.

Sudah memperhitungkan serangan balik mematikan Adesanya?

Risiko dan segala situasi di pertarungan sudah saya perhitungkan. Saya cuma mau menerapkan gaya tarung sendiri.

Cukup setia pada strategi dan jadilah diri sendiri. Saya yakin, itu akan mengantarkan pada kemenangan.

Baca Juga: Rayuan Jitu Petarung UFC ke Miley Cyrus, Sekarang Jadi Dekat

Mau lawan siapa kalau menang atas Adesanya?

Banyak petarung hebat, seperti yang saya katakan. Saya harus mengalahkan mereka dulu, untuk menyatakan diri jadi yang terhebat di kelas ini.

Masih tertarik melawan Jon Jones?

Dia jadi masalah di kelas berat sekarang. Petarung di divisi tersebut harus mewaspadainya.

Saya tak mau memikirkan Jones. Mungkin, dua tahun lagi, saya baru naik ke kelas berat. Bisa jadi, saya berhadapan dengannya.

Impian saya jadi raja di akhir karier. Ya, lihat saja nanti. Semua kemungkinan besa terjadi. Sekarang, saya fokus di light heavy terlebih dulu.

Siapa petarung hebat menurut Anda sekarang?

[Eksklusif] Raksasa UFC yang Diremehkan Mengejar Mahkotaufc.com

Saya memantau banyak orang. Apalagi mereka yang bertarung di divisi saya. Semuanya menarik. Khabib Nurmagomedov juga saya ikuti aksinya. Lalu, Jon Jones.

Petarung kelas berat macam Stipe Miocic juga. Sekarang, dia harus menghadapi Francis Ngannou. Pastinya menarik dan layak ditonton. Saya tak cuma petarung, tapi penggemar olahraga yang suka menonton aksi di seluruh pertandingan.

Baca Juga: Conor McGregor Kini Cuma Jadi Petarung Kacangan UFC

Topik:

  • Satria Permana
  • Hidayat Taufik

Berita Terkini Lainnya