Sejarah, Kakak-Adik Sabet Medali Emas di Olimpiade Tokyo

Prestasi Hifumi dan Uta di #Tokyo2020 luar biasa

Jakarta, IDN Times - Sejarah baru tercipta di Olimpiade Tokyo 2020. Atlet yang statusnya kakak-adik berhasil meraih medali dalam waktu hampir bersamaan di ajang Olimpiade.

Catatan itu tercipta dari cabang olahraga judo yang digelar pada Minggu (25/7/2021) malam WIB. Dua judoka Jepang dengan marga Abe, berhasil menyabet medali dalam waktu kurang dari satu jam.

Sang adik, Uta Abe, membuka keran medali lebih dulu dengan meraih medali emas dalam duel melawan Amadine Buchard, judoka asal Prancis, dalam final di Nippon Budokan. Dalam duel itu, Abe menang ippon dalam posisi kuzure-seta-gatame.

Beberapa menit setelahnya, giliran sang kakak, Hifumi Abe, yang mampu meraih medali emas setelah mengalahkan judoka Georgia, Vazha Margvelashvili, lewat waza-ari dengan teknik o-soto-gari.

Baca Juga: Pejudo Mundur dari Olimpiade Tokyo Tahu Lawannya Asal Israel

1. Sejarah di Olimpiade

Hifumi dan Uta menjadi kakak-adik pertama asal Jepang yang berhasil meraih medali emas di ajang Olimpiade. Tak cuma itu, sebelumnya memang tak pernah ada kakak-adik yang mentas dan meraih medali emas di pesta olahraga terbesar dunia tersebut.

"Ini menjadi momen yang paling bahagia sepanjang hidup kami, sebagai kakak-adik. Kami tak bisa tersenyum lebih lebar, selain karena meraih medali emas sebagai kakak-adik di Olimpiade," kata Hifumi dikutip situs resmi #Tokyo2020.

2. Saling menularkan

Sejarah, Kakak-Adik Sabet Medali Emas di Olimpiade TokyoJudoka Jepang peraih emas Olimpiade Tokyo 2020, Hifumi Abe / Twitter @hifumi110

Uta dan Hifumi memang kompak belajar judo. Hifumi lebih dulu memulai karier sebagai judoka, baru setelahnya diikuti oleh Abe.

Keduanya tumbuh bersama-sama sebagai judoka sejak masih anak-anak. Hifumi mulai lebih dulu kariernya di judo, saat usianya masih enam tahun.

Dia tertarik dengan judo usai menyaksikan pertandingan di televisi. Baru setelahnya, Hifumi memperkenalkan judo kepada adiknya.

Uta dan Hifumi akhirnya menjelma menjadi judoka hebat dan mencatatkan sejumlah prestasi dari berbagai ajang, baik junior hingga senior.

"Mustahil saya kenal judo tanpa kakak. Saya tak bisa mencatatkan prestasi sejauh ini tanpanya," ujar Uta.

Baca Juga: Kejutan, Tim Penuh Bintang Amerika Tumbang di Olimpiade Tokyo

3. Masa depan judo Jepang

Sementara, pelatih judo Jepang, Kosei Inoue, merasa ini menjadi titik awal buat keduanya mencatatkan sejarah lain di masa depan. Sebab, Kosei tak pernah menyaksikan adanya kakak-adik bisa meraih medali emas dalam satu event kelas dunia.

"Kita menyaksikan sejarah dan kelahiran dua bintang baru di judo dengan mata kepala sendiri. Saya memang bergantung kepada keduanya untuk mada depan judo dan berharap banyak," terang Kosei.

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya