11 Perbedaan Jalan dan Lari, Beda Risiko Cedera

Keduanya menjaga tubuh tetap fit

Menjaga tubuh tetap fit dapat dilakukan dengan menjalani olahraga jalan dan lari secara teratur. Cabang olahraga atletik ini banyak dipilih sebab lebih ekonomis dan dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja. Keunggulan lain dari olahraga ringan ini adalah cocok untuk semua jenis usia, baik tua maupun muda. 

Jalan dan lari memiliki persamaan sebagai gerakan perpindahan tubuh dari satu posisi ke posisi lain melalui langkah kaki secara bergantian. Meski begitu, perbedaan jalan dan lari yang paling mendasar dilihat dari teknik, kecepatan, dan beberapa unsur lain. Untuk mengetahui 11 perbedaan jalan dan lari, simak artikel berikut sampai habis, ya!

Baca Juga: 7 Rekomendasi Sepatu Lari Murah asal Brand Lokal, Irit di Kantong

1. Cabang lomba

11 Perbedaan Jalan dan Lari, Beda Risiko Cederailustrasi olahraga lari (Unsplash.com/Jonathan Chng)

Perbedaan jalan dan lari yang utama dapat diketahui lewat aspek cabang lomba. Cabang olahraga jalan kaki yang umumnya diperlombakan adalah jalan cepat. Mengutamakan presisi dan langkah kaki, jalan cepat merujuk pada gerakan mengayunkan kaki ke arah depan tanpa menghilangkan kontak antara kaki belakang dan permukaan.

Sedangkan untuk olahraga lari, ada tiga jenis kategori yang diikutsertakan dalam kompetisi olahraga, termasuk olimpiade. Cabang lomba ini dikategorikan berdasarkan jarak lintasan, yakni lari jarak pendek (sprint), menengah (middle-distance running), dan jauh alias lari maraton.

Setiap nomor lari memiliki tekniknya masing-masing. Misalnya lari jarak pendek diawali dengan start jongkok, sedangkan start berdiri digunakan untuk lari jarak menengah.

2. Teknik

11 Perbedaan Jalan dan Lari, Beda Risiko CederaPerbedaan jalan dan lari berdasarkan teknik (canva.com)

Perbedaan jalan dan lari juga dapat ditunjukkan lewat teknik atau cara penerapannya. Posisi kaki akan selalu menginjak tanah saat kamu berjalan. Sementara itu, tubuh melayang selama sepersekian detik sebelum kembali berpijak ke permukaan ketika berlari.

Pergerakan anggota badan juga menjadi dasar perbedaan jalan dan lari. Satu-satunya bagian tubuh yang aktif bergerak ketika kamu berjalan adalah kaki. Di sisi lain, berlari akan menggerakkan seluruh badanmu, seperti kaki dan tangan.

Selain itu, ketika berjalan, kamu mengandalkan seluruh area kaki sebagai tumpuan dan tidak terlalu sering menekuk lutut. Sedangkan dalam berlari, telapak pada ujung jari kaki depan berperan sebagai tumpuan. Lutut pun menekuk lebih banyak akibat menerima beban yang lebih besar.

3. Intensitas

11 Perbedaan Jalan dan Lari, Beda Risiko CederaPerbedaan jalan dan lari berdasarkan intensitas (freepik.com)

Perbedaan jalan dan lari lainnya terlihat dalam faktor intensitas. Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa lari memiliki intensitas yang lebih tinggi dibandingkan jalan.

Menurut pakar kesehatan dan kebugaran, lari dapat menguras energi lebih cepat dan lebih banyak daripada jalan. Tak cuma itu, olahraga ini membakar lebih banyak jumlah kalori meski memiliki durasi yang sama dengan berjalan.

Baca Juga: Wajib Tahu! 11 Aturan Lari Jarak Pendek 

4. Manfaat

11 Perbedaan Jalan dan Lari, Beda Risiko CederaPerbedaan jalan dan lari berdasarkan manfaat (pexels.com/ketut-subiyanto)

Dari segi manfaat, jalan dan lari baik untuk kesehatan tubuh, meski kadarnya tergantung dari kondisimu. Namun bila diperhatikan dari intensitasnya, lari memberikan manfaat kesehatan yang lebih nyata dan efisien.

Studi membuktikan bahwa lima menit berlari bernilai 15 menit berjalan kaki. Selain itu, dampak jalan dan lari tak hanya bisa dirasakan dari sisi fisik, tapi juga emosional.   

Jika dilakukan secara teratur, jalan kaki mampu membantu mengurangi stres dan membuat suasana hati lebih baik. Selain itu, berjalan secara teratur juga dapat menjaga kesehatan sendi, menurunkan tekanan darah, dan menjadikan tubuh berenergi. 

Tak jauh berbeda, lari bermanfaat untuk membakar lemak, melatih pernafasan, memperkuat otot betis, dan meningkatkan fungsi organ tubuh. Berlari bahkan dapat memperbaiki kualitas tidur, dan mengurangi kecemasan.

5. Tujuan

11 Perbedaan Jalan dan Lari, Beda Risiko Cederailustrasi berjalan (unsplash.com/Clem Onojeghuo)

Perbedaan jalan dan lari berikutnya terletak pada tujuannya. Secara umum, lari bertujuan untuk sampai lebih cepat ke tempat tertentu dengan gerakan tubuh yang maksimal. Lari biasanya dilakukan untuk tujuan olahraga dengan mempersingkat waktu tempuh karena memiliki target waktu.

Sedangkan jalan kaki tujuannya lebih kepada kebugaran tanpa adanya target gerakan. Jalan cenderung dilakukan untuk menempuh perjalanan secara lebih santai tanpa terasa terlalu lelah. Jalan kaki juga tidak hanya dilakukan sebagai olahraga, tapi juga sebagai sarana rekreasi.

6. Jenis

11 Perbedaan Jalan dan Lari, Beda Risiko CederaPeraturan lari estafet berdasarkan start dan daerah pergantian tongkat (unsplash.com/bradencollum)

Hal yang membedakan jalan dan lari dalam atletik juga terletak pada jenis-jenisnya. Dalam perlombaan, lari memiliki empat jenis, yaitu:

  • Lari jarak menengah (800-1500 meter)
  • Lari jarak jauh (3-10 kilometer)
  • Lari sambung atau estafet
  • Lari santai atau jogging

Sedangkan jalan hanya dibagi menjadi dua jenis, yaitu jalan cepat dan jalan santai. Perlombaan jalan cepat mengharuskan seorang atlet berjalan dengan kecepatan tinggi, tapi tidak sampai berlari.

Ketentuan jalan cepat adalah kedua kakimu tidak boleh dalam keadaan melayang dan salah satunya harus tetap menapak di tanah.

Sedangkan jalan santai bukanlah suatu cabang olahraga yang diperlombakan. Jalan santai lebih ke aktivitas yang bersifat rekreasional dan dilakukan dengan tenang serta tidak terburu-buru.

7. Jumlah kalori yang dibakar

11 Perbedaan Jalan dan Lari, Beda Risiko CederaIlustrasi Ukuran tubuh (pixabay.com/Deedee86)

Jumlah kalori yang dibakar juga menjadi salah satu perbedaan jalan dan lari. Ketika seseorang melakukan lari dengan intensitas rendah, maka jumlah kalori yang terbakar bisa mencapai 400 kalori. Sedangkan jalan kaki santai dengan intensitas rendah mampu membakar 200 kalori.

Angka tersebut didapat berdasarkan penghitungan jarak 8 km yang ditempuh dalam waktu satu jam pada seseorang dengan berat badan 80 kg. Hasilnya akan berbeda jika berat badan atau durasi waktunya juga berbeda. Namun, pada intinya kalori yang dibakar saat lari akan lebih banyak dibanding berjalan kaki.

8. Risiko cedera

11 Perbedaan Jalan dan Lari, Beda Risiko CederaPerbedaan jalan dan lari berdasarkan risiko cedera (unsplash.com/jakobowens1)

Perbedaan yang terakhir hadir dalam bentuk risiko cedera. Studi menyatakan bahwa risiko cedera yang dialami pelari jauh lebih tinggi dibandingkan pejalan kaki.

1. Cedera tendon (tibial stress)

Salah satu cedera yang umumnya terjadi pada pelari adalah tibial stress alias peradangan otot tendon. Diperkirakan lebih dari setengah jumlah pelari berisiko tinggi mengalami cedera ini. Sebaliknya, hanya ada satu persen pejalan kaki yang kemungkinan menghadapi cedera ini.

2. Cedera blister

Selain itu, risiko cedera pada pelari adalah cedera blister, yaitu cedera yang berasal dari permukaan kulit. Biasanya hal ini terjadi karena gesekan kulit pada paha bagian dalam, lengan dan ketiak, atau kulit kaki dan tanah.

3. Cedera lutut

Cedera yang paling sering dialami oleh orang yang baru mulai rutin berlari adalah cedera lutut. Dalam berlari, salah satu tumpuannya adalah lutut. Akibatnya, lutut bisa mendapat beban yang terlalu banyak. Jika kamu baru mulai rutin berlari, baiknya diawali dengan jalan kaki santai terlebih dahulu.

4. Cedera telapak kaki

Cedera telapak kaki biasanya dialami oleh para pelari yang ditandai dengan bentuk permukaan telapak tidak rata. Bisa juga disertai dengan benjolan pada telapak kaki.

Cedera ini biasanya disebabkan oleh kaki yang sering bersentuhan dengan medan yang tidak rata. Oleh sebab itu, penting bagi pelari menggunakan sepatu dengan sol yang empuk agar melindungi kaki secara maksimal.

9. Perlengkapan

11 Perbedaan Jalan dan Lari, Beda Risiko Cederailustrasi sepatu lari (unsplash.com/Malik Skydsgaard)

Meski terlihat sepele, perlengkapan dalam berlari dan jalan kaki juga harus diperhatikan. Perlengkapannya memang sangat simpel, tapi bisa menunjang dan meningkatkan performamu.

Saat jalan kaki, kamu bebas menggunakan pakaian apa saja yang penting nyaman dan menyerap keringat. Alas kaki pun tidak harus sepatu, melainkan sandal yang antislip pun bisa.

Sementara aktivitas berlari harus menggunakan perlengkapan yang aman. Misalnya disarankan menggunakan kaus dan celana berbahan ringan yang lebih maksimal dalam menyerap keringat.

Kemudian sepatu khusus untuk lari dengan sol empuk dan bagian dalam yang memiliki sirkulasi udara maksimal.

Baca Juga: 10 Manfaat Lari Jarak Pendek bagi Tubuh, Bantu Atasi Stres

10. Tingkat kesulitan

11 Perbedaan Jalan dan Lari, Beda Risiko CederaRyuji Utomo Latihan Sprint (instagram.com/ryujiutomo)

Perbedaan jalan dan lari berikutnya terletak pada tingkat kesulitannya. Cukup jelas bahwa lari memiliki tingkat kesulitan lebih tinggi daripada jalan kaki.

Saat berlari, kamu dituntut untuk lebih mengatur napas, gerakan kaki, gerakan tangan, hingga pundak. Berlari secara asal-asalan dan tanpa teknik hanya akan membuatmu lebih cepat lelah serta lebih berisiko cedera.

Sedangkan jalan kaki lebih mudah dilakukan karena tumpuan hanya ada pada kedua kaki. Napas pun lebih mudah diatur karena intensitas gerakan tubuhnya sangat rendah.

Baca Juga: 7 Gerakan Pemanasan Sebelum Lari, Ampuh Cegah Cedera!

11. Tempat

11 Perbedaan Jalan dan Lari, Beda Risiko CederaIlustrasi Lapangan Luas (unsplash.com/Christian Widell)

Perbedaan yang terakhir adalah tempat melakukan aktivitasnya. Berjalan bisa dilakukan di mana pun, bahkan di ruangan sempit sekalipun. Namun, berlari tidak bisa dilakukan di ruangan sempit seperti itu. Lari mengharuskan kamu berada di ruangan yang lebih luas, baik indoor maupun outdoor.

Itulah sebelas perbedaan jalan dan lari dalam atletik. Walau olahraga lari mendatangkan lebih banyak manfaat dibandingkan jalan, ada baiknya kamu memilih jenis olahraga yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhanmu.

Baca Juga: 6 Perbedaan Jalan Cepat dan Lari, Bukan Cuma Teknik Dasar!

Topik:

  • Bella Manoban
  • Cynthia Nanda Irawan
  • Yogama W
  • Yunisda D

Berita Terkini Lainnya