Alasan Pemerintah Memundurkan PON Papua ke Oktober 2021 

PON XX harus ditunda satu karena pandemik COVID-19

Jakarta, IDN Times - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengatakan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX resmi ditunda hingga Oktober 2021.

Sebelumnya PON XX dijadwalkan digelar pada Oktober tahun ini. Namun terpaksa ditunda karena wabah virus corona yang masih menggila.

Lantas kenapa pemerintah memilih Oktober 2021 sebagai waktu penyelenggaraan PON?

1. Awal tahun 2021 sudah padat dengan kegiatan olahraga lainnya

Alasan Pemerintah Memundurkan PON Papua ke Oktober 2021 Zainudin Amali (IDN Times/Panji Galih Aksoro)

Zainudin menjelaskan pemerintah memilih Oktober 2021 karena agenda olahraga di tahun 2021 sudah cukup padat. Dia memaparkan bahwa kegiatan awal tahun 2021 sudah diisi dengan Piala Dunia, Olimpiade ASEAN School Games, hingga Islamic Solidarity Games. Sehingga, pemerintah memutuskan PON dilaksanakan pada Oktober 2021.

"Saya kira satu tahun penundaan adalah yang ideal baik untuk persiapan infrastruktur venue dan tempat penginapan maupun untuk persiapan kontingen serta pengadaan alatnya," ujar Zainudin dalam keterangan pers  yang disiarkan langsung di channel YouTube Sekretariat Kabinet RI, Kamis (23/4).

2. Kemenpora mendapat banyak usulan untuk penundaan PON XX

Alasan Pemerintah Memundurkan PON Papua ke Oktober 2021 Kunjungan Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali ke Pelatnas PBSI bersama tunggal putri Indonesia(IDN Times/PBSI)

Zainudin menyebut dia mendapatkan banyak usulan dari berbagai pihak, seperti dari cabang-cabang olahraga, KONI Pusat, serta rekomendasi rapat kerja dengan Komisi X DPR RI, yang meminta pelaksanaan PON XX ditunda. Tak hanya, Gubernur Papua juga sempat menyurati untuk dilakukan penundaan PON XX.

"Maka itu menjadi pertimbangan yang kami laporkan pada Bapak Presiden," ucapnya.

3. Berbagai pertimbangan akhirnya membuat PON XX ditunda

Alasan Pemerintah Memundurkan PON Papua ke Oktober 2021 Zainudin Amali (IDN Times/Panji Galih Aksoro)

Zainudin menyampaikan, ada beberapa pertimbangan kenapa pemerintah akhirnya memutuskan penundaan PON XX tersebut. Pertama, jelasnya, mengenai venue yang belum siap lantaran harus tertunda pembangunannya karena COVID-19. Sehingga, pelaksanaannya tidak bisa diteruskan.

"Karena bahan-bahan sekarang ini sudah kurang tersedia, kemudian pendistribusian bahan-bahan untuk pembangunan yang didatangkan dari luar Papua juga mengalami hambatan sebagaimana kita tahu bahwa sekarang ini Provinsi Papua memberlakukan penutupan," ujar Zainudin.

Selain itu, Zainudin juga mengatakan bahwa para tenaga kerja yang melakukan pekerjaan untuk persiapan PON XX kebanyakan berasal dari luar Papua. Tak hanya itu, pengadaan peralatan juga susah karena masa pandemik virus corona yang menyerang berbagai negara.

"Dengan situasi pandemik COVID ini, yang bukan hanya saja di Indonesia tetapi melanda dunia, maka tentu pengadaan peralatannya, kami mengalami kesulitan. Negara-negara produsen yang tadinya diharapkan kita bisa minta untuk mensuplai peralatan-peralatan olahraga yang akan digunakan pada PON XX ternyata juga mengalami kondisi yang sama, sehingga mereka juga dalam produksinya terkendala," jelasnya.

"Belum lagi kalau kita bicara distribusi dan pengirimannya dan berbagai hal yang juga menyangkut itu," lanjut Zainudin.

Zainudin menyebut dia mendapatkan banyak usulan dari berbagai pihak, seperti dari cabang-cabang olahraga, KONI Pusat, serta rekomendasi rapat kerja dengan Komisi X DPR RI, yang meminta pelaksanaan PON XX ditunda. Tak hanya, Gubernur Papua juga sempat menyurati untuk dilakukan penundaan PON XX.

"Maka itu menjadi pertimbangan yang kami laporkan pada Bapak Presiden," ucapnya.

Baca Juga: PON Papua Resmi Ditunda, Menpora Beberkan 4 Alasannya

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya