Ini Kata Mereka yang Mengikuti Kudus Relay Maraton 2019

Wah seru ya..

Kudus, IDN Times - Perhelatan Tiket.com Kudus Relay Maraton berlangsung meriah. Acara yang digelar setahun sekali itu diikuti oleh 6000 peserta yang terbagi menjadi lima kategori. Antusias peserta pun sudah terlihat saat flag off pukul 05.00 WIB.

Lalu, apa pendapat para peserta?

1. Acara relay maraton harus diselenggarakan setiap tahun

Ini Kata Mereka yang Mengikuti Kudus Relay Maraton 2019IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Roby Dwi Kurniawan, salah satu pelari yang berhasil mencapai urutan pertama pada transisi kedua, mengaku senang mengikut acara tersebut. Ia mengatakan bahwa dirinya dan timnya memang sengaja mengejar gelar juara dalam Kudus Relay Maraton itu.

"Harus juara. Soalnya saya pelari tapi bukan nomor saya ini. Saya lari 5 km biasanya. Ini baru pertama lari 10 km," kata Roby di lokasi.

Menurutnya, acara relay maraton seperti ini harus sering diselenggarakan. Ia juga menyarankan agar diselenggarakan setiap tahun.

"Kalau bisa diselenggarakan setiap tahun lah. Siapa tahu banyak yang daftar," ucap pria 24 tahun itu.

Baca Juga: Ikuti Kudus Relay Maraton Setelah Pensiun, Ini Kesan Liliyana Natsir

2. Lari di relay maraton seperti sedang berlari sendiri

Ini Kata Mereka yang Mengikuti Kudus Relay Maraton 2019IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Sementara, Jessica Shohan, mengungkapkan bahwa dirinya telah mengikuti Kudus Relay Maraton untuk kali kedua. Jessica mengatakan tertarik mengikuti lagi karena memang dirinya senang berlari dan acaranya seru.

"Ya serunya. Tahun kemarin kebetulan saya juara 3. Tim saya. Ini saya ikut lagi tapi beda tim," terang Jessica.

Wanita 23 tahun itu berujar bahwa ada yang berbeda saat mengikuti relay maraton dan lomba lari individual. Dia melanjutkan, ketika mengikut relay maraton seperti berlari sendirian karena jarak satu pelari dengan lainnya cukup jauh.

"Kalau lari bareng-bareng kan masih sering ketemu. Kalau ini bener-bener jaraknya agak jauh, jadi kayak bener-bener lari sendirian, jadi kayak gak tahu, ini tambah lambat. Biasanya rame," jelasnya.

Meski begitu, Jessica tetap menikmati acara relay maraton tersebut. Ia mengungkapkan akan mengikut relay maraton lagi jika diadakan di kota lain.

3. Tahun depan relay maraton harus kembali diadakan dan jaraknya ditambah

Ini Kata Mereka yang Mengikuti Kudus Relay Maraton 2019IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Seperti Jessica, Ricky (23), mengaku sudah mengikuti Kudus Relay Maraton sebanyak dua kali. Ia menyebut tak banyak perbedaan antara TKRM tahun ini dan tahun kemarin. Perbedaannya hanya water station di tahun ini lebih banyak dibanding tahun kemarin.

"Yang beda itu mungkin water stasionnya yang sekarang lebih banyak. Dan minumannya masih inovatif juga," terang Ricky.

Dia juga memberi masukkan agar perhelatan TKRM juga menyediakan kompres air dingin. Hal itu berguna bagi para pelari ketika kepanasan, bisa langsung dikompres dengan air dingin.

"Kurangnya satu sih, gak ada air dingin buat ngompres kepala. Tahun lalu kan ada untuk 10K. Soalnya kan dari panas, kena air dingin kan enak. Jadi masukannya disediain aja kompres air es," ucapnya.

Kendati demikian, Ricky juga berharap agar relay maraton bisa diadakan setiap tahunnya. Selain itu, ia menyarankan agar jarak relay maraton juga ditambah.

"Mungkin bisa ditambah lagi relay-nya. Kalau di luar negeri kan ada yang 42 km. Mungkin ada yang sudah terbiasa 21 km kayak di Berlin. Tapi memakan waktu juga. Ya berharapnya tahun depan harus ada lagi," harap Ricky.

Baca Juga: 6.000 Peserta Kudus Relay Maraton 2019 Antusias Sejak di Garis Start

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya