Taman Teknologi, Wisata Petik Buah di Jakabaring

Terletak beberapa meter dari stadion Jakabaring

Palembang, IDN Times - Bagi kalian yang capek dan ingin beristirahat sejenak di sekitar kompleks olahraga Jakabaring, Pelembang, Taman Teknologi adalah tempat yang tepat. Taman dengan luas 11 ribu meter persegi ini menyajikan puluhan jenis sayuran dan tanaman yang bisa kalian dipetik sendiri lho.

Suasana yang tenang disambut semilir angin Palembang menjadikan suasana taman begitu syahdu. Menariknya, walaupun kata teknologi tercatut sebagai nama taman ini, para petani tidak mengatahui alasan penamaan tersebut.

"Ya gak tau mas. Kita ngikut saja namanya dari Pemprov (Pemerintah Provinsi). Ini kan mereka yang mengelola," kata Sulaiman kepada IDN Times di Taman Teknologi, Jakabaring, Palembang, Sabtu (18/8).

1. Wisata petik buah dengan harga murah

Taman Teknologi, Wisata Petik Buah di JakabaringIDN Times/Vanny El Rahman

Buah dan sayur di Taman Teknologi tampak begitu segar. Maklum saja, setiap harinya ada enam petani yang bekerja mengurus tanaman di kebun ini.

Bagi kalian yang tergiur dengam segarnya labu, melon, jeruk, timun dan pisang, kalian tidak perlu kehabisan kocek banyak. Harganya sangat bersahabat lho.

"Kalau sayur satu kilonya Rp10 ribu, kalau buahnya Rp15 ribu mas. Itu bisa petik sendiri mana yang disuka. Kalau paling laku itu melon," tambah Sulaiman dengan aksen Pelembang yang begitu kental.

Selain memetik sendiri, para petani juga menawarkan buah hasil panennya kepada para pengunjung. Bila panen tiba, mereka akan menggelar buah dan sayur dengan kualitas terbaiknya.

Baca Juga: Asian Games 2018: Ini Jalan-Jalan yang Ditutup Selama Opening Ceremony

2. Dulunya sempat ada lampu kerlap-kerlip, tapi...

Taman Teknologi, Wisata Petik Buah di JakabaringIDN Times/Vanny El Rahman

Dulunya, ujar Sulaiman, taman ini memiliki lampu kerlap-kerlip yang selalu menyala setiap malamnya. Namun, tidak lama setelah dipasang, lampu tersebut kerap digondol oleh orang tak bertanggung jawab.

"Dulu ada mas lampu-lampunya. Tapi kan taman ini buka dari jam 7 pagi sampai jam 3 sore. Selepas itu kami gak tahu lagi bagaimana lampunya," terangnya.

Sepanjang dua tahun Taman Teknologi berdiri, kesulitan para petani hanyalah persoalan zat asam yang tinggi dan irigasi air yang kurang bagus.

Bila hujan deras mengguyur Palembang, bisa dipastikan taman ini akan banjir. Dalam kondisi itulah asam tanah mengganggu pertumbuhan tanaman.

"Ya tanamannya bisa jadi bantet, buahnya gak bagus gitu mas," imbuhnya sembari memetik daun-daun yang sudah kering.

3. Kesulitan masuk selama Asian Games

Taman Teknologi, Wisata Petik Buah di JakabaringIDN Times/Vanny El Rahman

Sepanjang Asian Games, Sulaiman bersama petani lainnya mengaku kesulitan untuk memasuki area perkebunan. Sebab, mereka tidak memiliki tanda pengenal yang diperbolehkan memasuki komplek olahraga Jakabaring.

"Itu kan dijaga sama polisi mas, kami belum dapat id-nya. Jangankan kami, id aja katanya banyak yang belum dapet. Bos kami kan beda. Ya akhirnya kami masuk bareng sama ibu-ibu lewat belakang. Karena petugas itu ganti-ganti, banyak yang gak kenal," Sulaiman ungkap keluhannya.

Penjualan buah juga menurun dalam satu bulan terakhir karena pemerintah melarang penjualan dan penggunaan area Jakabaring pasca kerusuhan Sriwijaya kontra Persipura.

Nah, kalau kalian berencana untuk mengunjungi Jakabaring, boleh banget nih Taman Teknologi dikunjungi meski sejenak. Apalagi untuk membeli buah tangan.

Baca Juga: Stadion Jakabaring Rusak, Menpora Minta Selesai dalam 4 hari

Topik:

  • Sugeng Wahyudi

Berita Terkini Lainnya