Franco Morbidelli, Murid Rossi Tandem Quartararo di Yamaha

Debut di GP San Marino akhir pekan ini

Penggemar MotoGP cukup dikejutkan saat Maverick Vinales memilih mundur dari pabrikan Yamaha. Vinales merasa tidak memiliki perkembangan yang berarti selama memperkuat pabrikan asal Jepang itu.

Pihak Yamaha pun langsung bergerak cepat menentukan pengganti Vinales. Pabrikan garpu tala ini memilih Franco Morbidelli yang sebelumnya memperkuat tim Petronas SRT.

Ingin lebih mengenal sosok Franco Morbidelli yang juga anak didik dari Valentino Rossi. Yuk, simak lima faktanya di bawah ini.

Baca Juga: Kenalan Yuk dengan Remy Gardner, Rookie MotoGP 2022

1. Awal karier

Franco Morbidelli, Murid Rossi Tandem Quartararo di Yamahapotret Franco Morbidelli (instagram.com/frankymorbido)

Franco Morbidelli merupakan pembalap kelahiran Roma, 4 Desember 1994. Ia meniti karier balap profesionalnya dengan mengenyam pendidikan dari akademi VR46.

Pada musim 2011, Morbidelli memulai debut profesionalnya dalam ajang European Superstock 600. Morbidelli bersama San Carlo Team Italia Kawasaki berhasil menjuarai ajang tersebut di musim 2013.

2. Hijrah ke Moto2

Franco Morbidelli, Murid Rossi Tandem Quartararo di Yamahapotret Franco Morbidelli (instagram.com/frankymorbido)

Musim 2014 menjadi debut Morbidelli di Moto 2 dengan memperkuat tim Italtrans Racing Team. Di musim sebelumnya, dia telah tampil di kelas Moto dengan status pembalap wildcard di Seri San Marino, Jepang, dan Valencia bersama tim Federal Oil Gresini Moto2.

Pada musim perdananya, pencapaian terbaik yang diraih Morbidelli dengan menempati posisi kelima di GP Aragon. Sementara di akhir musim, ia mengoleksi 75 poin.

Baca Juga: 5 Fakta Kontrak Michelin dan MotoGP, Bakal Suplai Ban hingga 2026  

3. Juara dunia Moto2 2017

Franco Morbidelli, Murid Rossi Tandem Quartararo di Yamahapotret Franco Morbidelli (instagram.com/frankymorbido)

Perjalanan karier Franco Morbidelli di kelas Moto2 bisa dibilang sangat menjanjikan. Pebalap yang identik dengan nomor 21 ini hanya butuh waktu empat tahun untuk menjuarai kelas tersebut.

Usai meraih gelar Moto2 di musim 2017, Morbidelli langsung hijrah ke kelas MotoGP. Ia direkrut oleh tim Marc VDS Honda untuk menjadi tandem dari pebalap Swiss, yaitu Thomas Luthi.

4. Debut di kelas para 'raja'

Franco Morbidelli, Murid Rossi Tandem Quartararo di Yamahapotret Franco Morbidelli (instagram.com/frankymorbido)

Debut Franco Morbidelli di kelas utama MotoGP dilalui dengan kurang menawan. Di musim perdananya, pebalap berusia 26 tahun ini hanya puas menempati posisi ke-15 usai memperoleh 50 poin di akhir musim.

Semusim berselang, ia memutuskan untuk berpindah ke tim Petronas SRT untuk berduet dengan pebalap asal Prancis, Fabio Quartararo. Penampilannya pun membaik dengan mampu menempati peringkat ke-10 di klasemen akhir.

5. Pengganti Maverick Vinales

Franco Morbidelli, Murid Rossi Tandem Quartararo di Yamahapotret Franco Morbidelli (instagram.com/frankymorbido)

Tim pabrikan Yamaha memutuskan untuk memilih Franco Morbidelli sebagai pengganti dari Maverick Vinales. Tidak mengherankan apabila pebalap berdarah Brasil ini dipilih untuk menjadi pengganti Vinales.

Sebab, di musim 2020 Morbidelli mampu menunjukkan kemampuan terbaiknya sebagai seorang pebalap. Ia berhasil meraih posisi runner up di bawah juara dunia yang diraih Joan Mir dari tim Suzuki Ecstar.

 

Morbidelli sendiri akan debut di tim pabrikan Yamaha di GP San Marino akhir pekan ini. Selain itu, GP San Marino akan menjadi comeback Morbidelli usai absen untuk menyembuhkan cedera lutut yang dideritanya.

6. Mengenal Sirkuit Pertamina Mandalika

Franco Morbidelli, Murid Rossi Tandem Quartararo di YamahaPanjang sirkuit Mandalika, 4,23 KM. (instagram.com/motogp)

Sirkuit Pertamina Mandalika akan menyambut ajang MotoGP yang akan digelar pada 18 hingga 20 Maret 2022. Ini menjadi kali pertama buat Indonesia menyambut kembali MotoGP sejak terakhir kali digelar pada 1997 silam di Sentul.

Sirkuit Mandalika memiliki panjang sekitar 4,31 kilometer dengan 17 tikungan. Sirkuit ini awalnya memiliki desain yang tikungannya lebih banyak, 19. Namun, karena alasan keamanan, akhirnya tikungan itu dikurangi.

Ada alasan sportif pula mengapa tikungannya dikurangi, yakni agar aksi overtaking lebih banyak.

Baca Juga: Jokowi Jamu Pembalap MotoGP di Istana Merdeka, tapi Tak Ikut Konvoi

Yoga Adi Photo Verified Writer Yoga Adi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agsa Tian
  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya