Bukan Liga Inggris yang Berjasa untuk Belgia, Tapi Anderlecht

#WorldCup2018 Coba sebutkan, siapa saja pemain alumninya?

Belgia akhirnya mengakhiri puasa pencapaian ajang internasional. Tundukkan Brasil 2-1 pada perempat final pekan lalu, membuat Eden Hazard dan kawan-kawan pastikan satu tempat di semi final. Mereka kini pantas disebut sebagai "generasi emas kedua" pasca Class of '86 pimpinan kapten Jan Ceulemans dan pelatih Guy Thys.

Banyak orang menganggap bahwa prestasi mayor pertama dalam 32 tahun terakhir itu datang berkat kontribusi para pemain yang merumput di Premier League. Jika ditilik, hal tersebut memang ada benarnya.

Sebanyak 12 dari 22 pemain yang diboyong Roberto Martinez ke Rusia adalah penggawa tim-tim kasta teratas sepak bola Inggris.

1. Delapan pemain di skuat Belgia adalah lulusan akademi Anderlecht

Bukan Liga Inggris yang Berjasa untuk Belgia, Tapi AnderlechtThe Guardian

Namun bagaimana jika sedikit mengubah sudut pandang? Dari kacamata yang lain, klub Anderlecht yang paling berjasa dalam mengubah wajah skuat De Rode Duivels menjadi tim papan atas dalam peringkat FIFA.

Ada delapan pemain (35% dari skuat) yang pernah dan sedang memperkuat klub tersukses di Liga Belgia tersebut. Mereka adalah Vincent Kompany, Youri Tielemans, Dries Mertens, Romelu Lukaku, Michy Batshuayi, Marouane Fellaini, Leander Dendoncker dan Adnan Januzaj.

Semuanya adalah hasil tempaan akademi Anderlecht, salah satu tempat pembinaan pemain muda terbaik milik Benua Biru dan bahkan dunia. Fasilitas latihan mumpuni, barisan pelatih berkualitas hingga dilengkapi program akademik, adalah hal-hal yang ditawarkan akademi yang terletak di pinggiran kota Brussels tersebut.

2. Anderlecht memang dikenal sebagai akademi tim terbaik Eropa

Bukan Liga Inggris yang Berjasa untuk Belgia, Tapi Anderlechtrsca.be

The Guardian pernah menulis bahwa akademi Anderlecht dimulai dari tingkatan umur enam tahun di mana anak-anak mendapat dasar-dasar cara mengolah kulit bundar. Pelatihan individu berlanjut hingga U-12 sebelum mulai berkenalan dengan skema pertandingan sesungguhnya di jenjang U-13.

Menginjak usia matang, strategi dan gaya bermain menjadi makanan sehari-hari. Skema 3-4-3 nan ofensif diganti menjadi 4-3-3, formasi yang haruskan para pemain meraba dan tetapkan peran mereka di lapangan.

Usai setiap sesi latihan dan bahkan partai kompetisi usia muda, tim pelatih akan memberi analisa dan evaluasi untuk masing-masing pemain.

Begitu dianggap telah siap untuk bermain atas progres yang mereka perlihatkan, para pelatih tim utama tanpa ragu akan memberi kesempatan bermain di Jupiler League atau bahkan Liga Champions.

Itulah hasil dari dua poin penting yang dipegang teguh oleh petinggi akademi, dedikasi dan disiplin.

3. Satu contoh, Romelu Lukaku debut di tim senior pada umur 16 tahun

Bukan Liga Inggris yang Berjasa untuk Belgia, Tapi AnderlechtThe Guardian

Tempaan di level akademi menjadi jaminan kualitas. Tak heran jika nama-nama yang telah kita sebutkan sebelumnya bisa tampil lebih dari 50 kali bersama tim utama meski belum genap berumur 20 tahun.

Romelu Lukaku dipercaya menjadi ujung tombak meski baru menginjak usia 16 tahun. Dua musim berseragam biru-putih, Lukaku berhasil mencetak 40 gol dari 91 penampilan di semua ajang. Sebuah catatan impresif untuk ukuran seorang anak SMA.

2003 jadi tahun yang akan selalu dikenang oleh Vincent Kompany. Sosok yang kini bermain untuk Manchester City tersebut resmi menembus tim utama di usia 17 tahun. Tiga musim bermain, Kompany tampil sebanyak 103 kali sebelum hengkang ke Hamburg SV.

Youri Tielemans, gelandang berusia 21 tahun yang baru pertama kali merasakan Piala Dunia, bahkan lebih sensasional.

Pemain berdarah Kongo itu pecahkan rekor pemain termuda Belgia di ajang Liga Champions yakni 16 tahun 4 bulan dan dan 25 hari pada tahun 2013 lalu.

4. Iklim Liga Belgia yang kurang kompetitif membuat para pemain muda merantau ke negeri lain

Bukan Liga Inggris yang Berjasa untuk Belgia, Tapi AnderlechtSky Sports

Sayang, tak ada di antara pemain-pemain muda ini yang bertahan lama. Kepada These Football Times, Herman van Holsbeeck selaku manajer umum Anderlecht mengamini hal tersebut. Menurutnya, tujuan akademi memang sebagai "penyuplai" pemain untuk klub-klub raksasa Eropa.

Bersamaan dengan kabar bahwa Leander Dedoncker disinyalir akan menyeberang ke Manchester United, kita akan mahfum bahwa Liga Belgia memang tidak mampu memberi tantangan untuk para talenta muda. Alhasil "merantau" keluar jadi opsi yang masuk akal.

Liga Inggris, Spanyol, Jerman dan Prancis menjadi tujuan utama banyak pemain. Selain faktor finansial, ketatnya iklim kompetisi jelas menawarkan sesuatu yang amat dibutuhkan pemain belia. Namun Anderlecht tetap akan terpatri dalam sanubari sebagai rumah pertama.

Achmad Hidayat Alsair Photo Verified Writer Achmad Hidayat Alsair

Separuh penulis, separuh orang-orangan sawah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya