Perjuangan Sulit Timnas Jamaika hingga Lolos Piala Dunia Wanita 2019

Ada jasa putri dari Bob Marley

Rabu 17 Oktober 2018, di bawah gerimis yang mengguyur Toyota Stadion kota Frisco, bek kanan timnas Jamaika, Dominique Bond-Flasza,  menjadi algojo penalti keempat. Ia berhadapan dengan kiper Panama, Yenith Bailey, setelah skor di waktu normal dan perpanjangan waktu berakhir 2-2. Penentu juara ketiga CONCACAF Women's Championship 2018, sekaligus satu tempat di Piala Dunia Wanita 2019, terpaksa ditentukan lewat adu penalti.

Jamaika di atas angin setelah Nicole McClure menggagalkan dua eksekutor Panama. Satu gol lagi, maka Reggae Girlz akan menyabet satu tiket menuju Prancis. Penggawa PSV Vrouwen itu mengambil ancang-ancang. Bola ditembak, mengarah ke pojok kiri atas gawang Bailey. Skor babak tos-tosan menjadi 2-4 untuk Jamaika. Bond-Flasza melonjak kegirangan, ia langsung memeluk McClure yang berdiri tak jauh. Teman-teman setimnya menyambut debut Piala Dunia dengan sukacita.

Lalu seperti apa perjalanan Timnas Jamaika ke Piala Dunia wanita 2019? Simak ulasan selengkapnya berikut ini.

1. Timnas wanita Jamaika sebelumnya hanya dikenal sebagai tim semenjana

Perjuangan Sulit Timnas Jamaika hingga Lolos Piala Dunia Wanita 2019EpicJamaica.net

Buah yang dipetik anak asuh Hue Menzies ini sejatinya adalah sebuah pencapaian istimewa. Juara tiga CONCACAF 2018 kemarin memecahkan rekor sebelumnya yakni peringkat empat di edisi 1994 dan 2006. Selain itu, Jamaika pun jadi wakil Karibia pertama di ajang akbar sepak bola wanita empat tahunan tersebut.

Namun, jalan yang ditempuh gadis-gadis reggae ini sebelum akhirnya menyunggingkan senyum penuh dengan duka lara dan rintangan.

Menyoal kiprah, Jamaika sejatinya terhitung semenjana. Prestasi mereka naik turun bak jungkat-jungkit. Tengok saja catatan di CONCACAF Gold Cup. Selain dua gelar peringkat empat, selebihnya hanya mentok di babak penyisihan grup (1991, 2002, 2014).

Nah, timbul pertanyaan. Jamaikan hanya ikut serta dalam lima edisi kejuaraan sepak bola wanita Amerika Utara, Tengah dan Karibia. Padahal ajang tersebut sudah berlangsung sebanyak sepuluh kali sejak 1991. Ke mana mereka? Jawabannya mudah. Mereka absen lantaran pihak JFF selaku federasi lebih menganak emaskan timnas pria. Ya, ada lebih banyak dana dikucurkan untuk Reggae Boyz. Dan hal tersebut berlangsung selama bertahun-tahun.

2. Putri sulung Bob Marley, Cedella Marley, turun tangan membawa Reggae Girlz keluar dari masa sulit

Perjuangan Sulit Timnas Jamaika hingga Lolos Piala Dunia Wanita 2019MarleyNatural.com

Puncaknya terjadi pada tahun 2010. JFF memangkas habis alokasi anggaran program timnas senior wanita yang hendak ikut serta dalam kualifikasi Piala Dunia 2011 dan Olimpiade 2012. Alasannya karena dana operasional JFF yang sangat terbatas. Dengan berat hati langkah ini pun dilakukan.

Tanpa sokongan dari federasi, timnas wanita Jamaika pun terpaksa vakum dari skena sepak bola CONCACAF. Mereka urung melakoni partai uji coba atau ikut serta dalam turnamen invitasi lantaran tak mampu membeli tiket pesawat atau menyewa hotel. Status non-aktif membuat Jamaika sempat tak tercantum dalam FIFA Women's World Rankings. Situasi tersebut berlangsung selama tiga tahun dari 2011 hingga 2014.

Namun cerita berubah pada April 2014. Sadar dengan potensi yang dimiliki Reggae Girlz, JFF menunjuk putri tertua mendiang legenda musik reggae Bob Marley, Cedella Marley, sebagai duta kampanye penggalangan dana untuk aktivitas timnas wanita Jamaika jelang CONCACAF Cup tahun itu yang diadakan di Amerika Serikat, plus membidik satu tempat di Piala Dunia Wanita 2015.

Baca Juga: 5 Legenda Sepak Bola Ini Gak Pensiun di Klub Asalnya

3. Berkat dana yang terkumpul, penggawa timnas Jamaika akhirnya kembali aktif bertanding

Perjuangan Sulit Timnas Jamaika hingga Lolos Piala Dunia Wanita 2019Face2FaceAfrica.com

"Saya tahu kisah ini dari putra bungsu. Putri pelatihnya bagian dari tim U-17. Suatu hari ia mengirimi selebaran suatu hari dan berkata, 'Saya tidak tahu mengapa saya tidak menghubungimu. Timnas wanita Jamaika butuh seseorang untuk melakukan pengumpulan dana.' Tanpa pikir panjang, saya langsung turun membantu," ujar Cedella dalam wawancara dengan laman Complex.

Hasilnya? Dalam waktu singkat, kampanye bertajuk Strike Hard for the Reggae Girlz di GoFundMe sukses mengumpulkan USD 500 ribu (Rp 7,1 miliar). Tak hanya itu, Cedella turut mengerahkan tenaga lewat Bob Marley Foundation, merogoh kocek dari kantong pribadi, plus merilis lagu berjudul 'Strike Hard' bersama dua saudaranya, Stephen dan Damian.

Dengan dana yang terkumpul, timnas Jamaika akhirnya berangkat ke Kanada untuk mengikuti CONCACAF Gold Cup. Meski terhenti di babak penyisihan grup dan gagal lolos ke Piala Dunia, mereka cukup senang lantaran kembali aktif setelah mati suri bertahun-tahun. Tak lama berselang, mereka mengontrak Hue Menzies (eks asisten pelatih timnas wanta AS U-19) sebagai juru taktik.

4. Kejadian yang menimpa timnas wanita Jamaika hanya secuil dari fenomena yang besar

Perjuangan Sulit Timnas Jamaika hingga Lolos Piala Dunia Wanita 2019FIFA.com

Dalam wawancara terbaru dengan ESPN, Cedella Marley rupanya sedikit gusar dengan perlakuan publik Jamaika terhadap timnas wanitanya. "Orang-orang terus menerus mengatakan tidak tanpa alasan jelas. Semakin dalam terlibat dalam tim ini, saya semakin marah dengan fakta yang saya temui. Saya pikir mereka lebih suka melihat wanita dalam balutan pakaian renang dan rok tenis ketimbang bermain sepak bola," tuturnya.

Ketika JFF kembali memutus pendanaan pada 2017, wanita 51 tahun tersebut tanpa pikir panjang kembali mendanai segala aktivitas Reggae Girlz. Hal tersebut terus berlangsung hingga detik ini.

Sashana Campbell, salah satu penggawa yang saat ini merumput di Israel, mengenang kembali masa-masa sulit. "Kami mencuci sendiri pakaian tim, memakai mobil van tua ke tempat latihan. Kami berlatih satu atau dua hari di  akhir pekan, sebelum mengurus pekerjaan masing-masing. Bahkan sesi bertukar kaus usai bertanding harus ditinggalkan karena kami tak punya banyak stok," tutur sang gelandang.

5. Seperti apa babak baru kiprah Jamaika di Piala Dunia Wanita 2019?

Perjuangan Sulit Timnas Jamaika hingga Lolos Piala Dunia Wanita 2019FIFA.com

Perjuangan timnas wanita Jamaika cuma secuplik dari kondisi kolega-kolega mereka di negera berkembang lainnya. Yang membedakan hanya kehadiran sosok berpengaruh di belakang. Konya Plummer dan kawan-kawan beruntung memiliki Cedella Marley sebagai figur sentral penggerak sekaligus penyandang dana.

Lebih jauh, kisah Reggae Girlz turut memberi gambaran perihal isu kesetaraan dalam dunia olah raga. Selentingan perihal gaji yang tak sebanding, rendahnya upah, perlakuan berbeda dari pihak federasi sudah menjadi rahasia umum jika berbicara perihal sepak bola wanita.

Nah, timnas Jamaika seolah memberi bukti jika mereka patut mendapat perhatian yang sama dari pihak federasi. Hari-hari suram kini berganti. Bak cuaca milik tropis, matahari kini amat benderang di kepala seluruh pemain. Seperti apa babak baru sepak terjang mereka? Jawabannya ada di tanah Prancis bulan Juni nanti.

Baca Juga: [LINIMASA] Fakta dan Data Arus Mudik Lebaran 2019

Achmad Hidayat Alsair Photo Verified Writer Achmad Hidayat Alsair

Separuh penulis, separuh orang-orangan sawah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Efendi Ari Wibowo

Berita Terkini Lainnya