Suporternya Berulah, Australia dan Inggris Terancam Denda

#WorldCup2018 Rupanya masih ada yang mau coba-coba

Pada Piala Dunia 2018 ini, FIFA kembali menegaskan posisi mereka sebagai "penjaga ketenteraman" sepanjang pagelaran turnamen. Tak main-main, mereka telah menjatuhkan sanksi kepada asosiasi sepak bola Serbia, Meksiko, Denmark dan Polandia akibat ulah tak terpuji suporter mereka.

Kejadian sepanjang gameweek pertama dan kedua itu diganjar hukuman denda uang dalam jumlah besar dengan harapan bisa memberi efek jera. Namun masih ada saja yang membandel.

Pada pekan terakhir babak penyisihan grup, suporter Australia dan Inggris ditengarai melakukan tindakan negatif.

1. Suporter Australia diduga melakukan sorakan menjurus rasis

Suporternya Berulah, Australia dan Inggris Terancam DendaFox Sports

Gameweek terakhir Grup C antara Australia dan Peru pada hari Selasa (26/6/2018) lalu diwarnai kabar tak sedap. Ratusan suporter Socceroos yang memadati Fisht Stadium Sochi, dilaporkan oleh media-media Peru melakukan sorakan/ teriakan bernada rasial kepada kepada bek tengah Peru, Luis Advincula.

Situs berita lokal Libero.pe menyebut bahwa pemain milik klub Meksiko Lobos BUAP mendapat teriakan yang menyerupai suara monyet ketika mendapat kesempatan menggiring bola. Turut dilansir bahwa FIFA akan menyelidiki kejadian tersebut. Jika terbukti ada pelanggaran, maka tentu saja sanksi denda dalam jumlah besar akan dijatuhkan.

Namun, klaim media-media lokal mendapat penentangan dari sesama jurnalis sepak bola Peru yakni Aldo Miyashiro. Melalui akun Twitter @ElMiyashiro, dirinya bersikukuh bahwa itu hanyalah bentuk sorakan biasa yang selalu ada di setiap pertandingan.

2. Media Peru berpendapat bahwa sorakan fans "Socceroos" ditujukan kepada Luis Advincula (Kiri)

Suporternya Berulah, Australia dan Inggris Terancam DendaZimbio

Sementara itu situs berita News.com.au ikut memberi klarifikasi atas kabar miring tersebut. Advincula menjadi "sasaran" penonton setelah beberapa saat sebelumnya melanggar salah satu pemain Australia.

Dan sorakan itu dimaksud sebagai kecaman atas gaya bermain pemain berusia 28 tahun tersebut. Hingga kini, belum ada kabar lebih lanjut tentang keputusan FIFA.

Kasus terbaru datang dari para pendukung Inggris. Saat Harry Kane dan kawan-kawan bersua Belgia di laga terakhir Grup G hari Kamis (28/6/2018) kemarin, ratusan suporter mereka yang hadir di Kaliningrad Stadium tertangkap tangan menyanyikan slogan pro-Brexit.

Harian The Daily Telegraph menyebut bahwa hal ini sudah pernah terjadi di gelaran Piala Eropa 2016 lalu. Stigma anti-Uni Eropa agaknya ikut terasa. Sebab markas besar organisasi supra-nasional tersebut berada di Brussels yang tak lain adalah ibu kota Belgia.

3. FIFA juga tengah menyelidiki dugaan suporter Inggris yang menyanyikan slogan politis

Suporternya Berulah, Australia dan Inggris Terancam DendaFIFA.com

Pihak FA sendiri sudah mengonfirmasi bahwa FIFA tengah mencari bukti-bukti tambahan. Alhasil mereka terancam hukuman denda akibat pelanggaran berupa "memperlihatkan dan menunjukkan sikap melecehkan atau slogan politik dalam bentuk apa pun".

Pada pekan sebelumnya, sebuah rekaman berisi sekelompok suporter Inggris bernyanyi lagu anti-Semit dan melakukan salam ala Nazi dalam sebuah bar kota Volgograd beredar di media sosial.

Akibatnya pelaku dalam video tersebut dihukum tak boleh menonton langsung timnas Inggris berlaga selama lima tahun.

Achmad Hidayat Alsair Photo Verified Writer Achmad Hidayat Alsair

Separuh penulis, separuh orang-orangan sawah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya