Jerman Dihantui Tragedi Piala Dunia 2018

Jerman saat itu tak lolos dari grup

Jakarta, IDN Times - Grup E Piala Dunia 2022 akan menyajikan sejumlah duel sengit dini hari nanti WIB (2/12/2022). Dua pertandingan krusial akan menentukan siapa yang akan lolos ke babak 16 besar.

Salah satu di antaranya adalah Kosta Rika menghadapi Jerman. Der Panzer wajib mendulang tiga poin untuk bisa melaju ke fase gugur. Tentunya, Jerman tak ingin kejadian pada 2018 lalu kembali terulang.

1. Tanggung jawab bersama

Jerman Dihantui Tragedi Piala Dunia 2018Kai Havertz. (espn.com)

Pada Piala Dunia 2018 lalu, Jerman gagal lolos ke fase gugur setelah kalah 0-2 dari Korea Selatan di matchday pamungkas penyisihan grup. Performa memalukan ditampilkan pengoleksi empat trofi Piala Dunia itu dan menjadi yang pertama sejak 1938, karena tak lolos dari fase grup. Usai kalah dari Jepang, Jerman berhasil meraih satu poin dari Spanyol. Berkat itu, mereka memiliki rasa percaya diri yang lebih baik.

"Saya yakin kami menuju ke arah yang benar. Semangat tim, koeksistensi, semuanya berjalan jauh lebih baik. Ini adalah kesalahan kami. berada dalam situasi ini. Kami perlu melakukan apa yang kami bisa. Ini adalah tanggung jawab kami bersama," kata pelatih Jerman, Hansi Flick, dilansir Independent.

Baca Juga: Skenario Jerman Demi Lolos ke Fase Gugur Piala Dunia 2022

2. Harus menang

Jerman Dihantui Tragedi Piala Dunia 2018Hansi Flick (twitter.com/dfb_team_en)

Jerman tak hanya perlu menang, tetapi juga harus mencetak minimal delapan gol, seandainya Jepang berhasil menundukkan Spanyol. Hal itu lantaran kubu La Furia Roja sebelumnya menang 7-0 atas Kosta Rika. Ditanya mengenai kemungkinan tersebut, Flick menyatakan yang penting Jerman menang.

"Sangat lancang dan tidak menghormati Kosta Rika, jika kami berasumsi akan mencetak delapan gol. Kami akan senang jika bisa menang," kata dia.

3. Spanyol tak mau spekulasi

Jerman Dihantui Tragedi Piala Dunia 2018Luis Enrique. (sefutbol.com)

Persaingan di Grup E menjadi yang terketat di Piala Dunia 2022. Spanyol, yang berada dalam situasi paling menguntungkan jelang laga terakhir, tak mau berspekulasi. Mereka akan memberikan segalanya, finis sebagai juara grup. Mereka juga siap menghadapi lawan-lawan tangguh di fase gugur seperti Argentina hingga Brasil.

"Di level ini, kami tidak bisa berspekulasi. Jika itu Brasil, mari lawan. Bayangkan, kami hanya ingin menjadi runner-up. Kami bisa mencapai menit 90 dan hasilnya imbang 0-0, dan jadi juara grup. Kemudian, di menit 95, Kosta Rika dan Jepang sama-sama mencetak gol. Kami telah berspekulasi selama 90 menit dan kemudian, dalam 15 detik terakhir, tersingkir," ujar pelatih Spanyol, Luis Enrique.

Baca Juga: Hitung-Hitungan Persaingan Grup E Piala Dunia 2022, Rapat!

Topik:

  • Satria Permana
  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya