Lionel Messi, Sempat Idap Kelainan Hormon Akhirnya Jadi GOAT

Lionel Messi berhasil meraih gelar Ballon d'Or ketujuh

Jakarta, IDN Times - Lionel Messi resmi memenangkan gelar Ballon d'Or 2021. Ini menjadi Ballon d'Or ketujuh yang berhasil diangkat Messi dan mencetak rekor terbaru, sebagai pemain paling sering memenangkan penghargaan individu prestisius tersebut.

Torehan ini bak pencapaian tertinggi buat Messi di usia senja. Pastinya, tak ada yang menyangka Messi bisa sampai titik ini. Sebab, saat kecil, Messi hanyalah bocah yang kurang beruntung.

Dia menderita kelainan hormon, membuat pertumbuhannya tak normal. Namun, kala itu Messi sudah menunjukkan talentanya yang besar. Hingga akhirnya, Barcelona tertarik mendatangkannya.

1. Lahir dari keluarga kurang mampu

Lionel Messi, Sempat Idap Kelainan Hormon Akhirnya Jadi GOATLionel Messi. (uefa.com)

Messi kecil memang tak cuma diliputi kesulitan dalam urusan kesehatan. Dia juga hidup dalam keterbatasan, karena keluarganya memang terbilang kurang mampu.

Sebenarnya, Messi sempat menjalani pengobatan terkait penyakit hormonnya ini. Namun, itu hanya bertahan dua tahun karena asuransi sang ayah, Jorge, terbatas penggunaannya.

Kala itu, Messi sudah menimba ilmu sepak bola bersama Newell's Old Boys. Catatannya terbilang luar biasa bersama tim junior karena mampu mencetak hampir 500 gol.

Rivert Plate, klub raksasa Argentina, sudah mencium bakat Messi. Mereka hendak merekrut Messi. Jorge kemudian menjelaskan kondisi sebenarnya La Pulga. Awalnya, River Plate siap merekrut Messi.

Namun, saat tahu biaya pengobatan Messi yang mencapai 1.000 dolar Amerika Serikat, River Plate menarik diri. Apalagi, saat itu, ketika Messi masih 10 tahun, Argentina sedang dihantam krisis ekonomi.

Baca Juga: Ballon d'Or: Messi Akui Kehebatan Lewandowski

2. Barcelona akhirnya datang

Lionel Messi, Sempat Idap Kelainan Hormon Akhirnya Jadi GOATLionel Messi. (theguardian.com)

Saat River Plate mundur, Barcelona datang. Mereka begitu berminat merekrut Messi. Perwakilan Barcelona sampai mendatangi keluarga Messi di rumahnya.

Mereka menyampaikan niatnya dengan serius. Bahkan, manajemen Barcelona siap menanggung biaya pengobatan Messi.

Tanpa ragu, Jorge dan Messi menerimanya. Kontrak ditandatangani di atas tisu. Messi bersama keluarganya kala itu akhirnya pindah ke Barcelona. Jorge sampai harus mencari pekerjaan baru demi menghidupi keluarganya.

Messi mengenang momen tersebut. Dia menjelaskan ada pengalaman lainnya yang terus membekas hingga sekarang. Yakni, Messi harus menyuntikkan kakinya tiap malam.

"Saya mulai melakukannya saat berusia 12 tahun. Sebelumnya, orang tua saya yang menyuntikkannya pada saat berusia delapan tahun. Itu suatu rutinitas yang saya lakukan secara normal dan tidak sakit," ucap Messi dilansir The Sun.

3. Akhirnya jadi GOAT

Lionel Messi, Sempat Idap Kelainan Hormon Akhirnya Jadi GOATLionel Messi ketika menjuarai turnamen Copa America 2021. (planetfootball.com)

Pengobatan itu berhasil. Messi pun tumbuh menjadi pesepak bola terbaik dunia. Sejak promosi ke tim utama di 2004, Messi terus berkembang dan menjadi Greatest of All Time (GOAT).

Pria 34 tahun itu, kini menjadi salah satu legenda yang tak henti-hentinya mencetak rekor. Berbagai gelar juga sudah diraihnya bersama Barcelona. Total, sebanyak 676 gol dan 304 assist telah dia cetak sepanjang kariernya bersama Blaugrana.

Dari segi tim, Messi sudah meraih empat trofi Liga Champions, tiga gelar Piala Dunia Klub, 10 mahkota La Liga, satu gelar Copa America, dan masih banyak lagi pencapaian yang diraih.

Messi sekarang telah pindah dan bermain di Paris Saint-Germain. Dia berharap bisa menambah trofi dari negara selain Spanyol di koleksinya. 

Baca Juga: Mengulas Voting Ballon d'Or, Bagaimana Messi Bisa Menang?

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya