Mengenang Kejayaan AC Milan di Era Silvio Berlusconi, Raja Eropa!

AC Milan beberapa kali merajai Eropa di era Berlusconi

AC Milan merupakan raja Eropa di belakang Real Madrid jika menilik dari trofi Liga Champions yang telah diraihnya. Namun perlu diketahui, 5 dari 7 trofi yang dimenangkan I Rossoneri diraih ketika Silvio Berlusconi menjabat sebagai Presiden.

Pria yang merupakan mantan Perdana Menteri Italia tersebut merubah AC Milan yang tengah dalam krisis keuangan menjadi raksasa Eropa dengan sekejap. Menarik jika kita kembali mengingat bagaimana saat dulu AC Milan dapat merajai Eropa. Penasaran dengan sepak terjang AC Milan di bawah Silvio Berlusconi? Simak artikel berikut ini!

1. Silvio Berlusconi mengakuisisi AC Milan pada 1986

Mengenang Kejayaan AC Milan di Era Silvio Berlusconi, Raja Eropa!AC Milan yang tengah krisis diakuisisi oleh Berlusconi (bolalob.com)

Pada awalya, Silvio Berlusconi merupakan pengusaha sukses yang bergerak di bidang real estate dan media nasional. Melihat ada kesempatan melebarkan sayap di ranah sepak bola, pada 1986, Berlusconi mengakuisisi AC Milan dari Giuseppe Farina sebesar 40 juta liram atau sebesar Rp97 miliar.

Saat itu, AC Milan merupakan tim papan tengah yang baru saja promosi dari Serie B. Kondisi ekonomi AC Milan saat itu juga tidak bisa dibilang baik karena sedang mengalami krisis. Datangnya Berlusconi seperti dewa penyelamat bagi AC Milan.

2. Mengubah strategi marketing AC Milan ke arah yang lebih modern

Mengenang Kejayaan AC Milan di Era Silvio Berlusconi, Raja Eropa!Berlusconi mulai merombak AC Milan dari sisi marketing (anonypuss.top)

Sejak menjabat menjadi Presiden AC Milan, Berlusconi sudah mencetuskan ide-ide cemerlang untuk mendongkrak ekonomi klub. Berlusconi berpendapat jika para fans tidak harus menunggu akhir pekan untuk lebih dekat dengan klub kesayangannya.

Oleh karena itu, Berlusconi mengubah arah marketing AC Milan ke arah yang lebih modern dengan menjadikan klub sebagai gaya hidup para fans. Toko-toko merchandise Milan untuk pertama kalinya dibuka di mal besar, serta majalan 'Forza Milan' dipublikasikan agar fans merasa lebih dekat dan mengenal para pemain itu sendiri.

3. Meraih scudetto pertama setelah datangkan trio Belanda

Mengenang Kejayaan AC Milan di Era Silvio Berlusconi, Raja Eropa!Datangnya trio Belanda menjadi awal kesuksesan AC Milan (winnetnews.com)

Tak perlu menunggu lama untuk gelar pertama datang ke San Siro. Setelah merekrut trio Belanda pada musim 1987/88, satu musim kemudian gelar scudetto berhasil diraih. Ini menjadi gelar pertama AC Milan juga dalam 10 tahun terakhir.

Marco van Basten, Ruud Gullit, dan Frank Riijkard menjadi pondasi utama AC Milan untuk kembali meraih kejayaan seperti masa lalu.

4. Menjuarai Liga Champions dua kali berturut-turut bersama Arrigo Sacchi

Mengenang Kejayaan AC Milan di Era Silvio Berlusconi, Raja Eropa!AC Milan menjuarai Liga Champions pada 1988/89 dan 1989/90 (acmilan.com)

Meraih scudetto pada 1988/89 otomatis mendapatkan tiket ke Liga Champions pada musim selanjutnya. Di bawah asuhan Arrigo Sacchi, AC Milan langsung meraih trofi tersebut pada kesempatan pertamanya setelah menghajar Steaua Bucuresti dengan skor 4-0 di partai final.

Tak perlu menunggu lama untuk kembali merajai Eropa, pada musim selanjutnya, AC Milan kembali membawa pulang trofi Liga Champiosn ke San Siro. Di laga final, I Rossoneri cukup menang tipis 1-0 melawan Benfica.

Di bawah Arrigo Sacchi, tidak hanya trio Belanda saja yang menjadi andalan. Senjata AC Milan sejatinya ada di lini belakang. Kuartet Franco Baresi, Alessandro Costacurta, Mauro Tassotti, dan Paulo Maldini menjadi benteng pertahanan yang sangat kokoh.

Baca Juga: Saat Liga Italia Kembali Didominasi Inter Milan dan AC Milan

5. Tak terkalahkan sepanjang musim di bawah Fabio Capello

Mengenang Kejayaan AC Milan di Era Silvio Berlusconi, Raja Eropa!AC Milan sangat perkasa di bawah Fabio Capello (indosport.com)

Melihat Arrigo Sacchi yang dapat mengangkat performa AC Milan hingga ke titik tertinggi, timnas Italia menawarkan posisi pelatih kepadanya dan Sacchi menerimanya. Sepeninggal Sacchi, Fabio Capello menjadi suksesor dari pelatih yang menandakan kebangkitan Rossoneri tersebut.

Pada awalnya banyak yang meragukan Capello. Namun, berkat warisan pemain yang mewah dari Sacchi, Capello mampu meraih tiga scudetto secara beruntun. Hebatnya lagi, scudetto pertama dari Capello diraih AC Milan dengan tak terkalahkan sepanjang musim.

6. Kembali merajai Eropa di bawah kepemimpinan Carlo Ancelotti

Mengenang Kejayaan AC Milan di Era Silvio Berlusconi, Raja Eropa!Bersama Ancelotti, AC Milan kembali merajai Eropa (sempremilan.com)

Pada akhir abad ke-19, AC Milan sempat terpuruk dengan tertahan di papan tengah. Walaupun sempat bangkit bersama Alberto Zaccheroni pada awal 2000-an dengan kembali meraih scudetto, AC Milan masih belum mampu berbicara banyak di Eropa.

Akhirnya, pada musim 2001/02 AC Milan menunjuk mantan gelandangnya di era Arrigo Sacchi, yaitu Carlo Ancelotti. Memang tidak berdampak instan, namun pada musim keduanya, Don Carlo berhasil membawa AC Milan kembali meraih trofi Liga Champions.

Di bawah Ancelotti, AC Milan memang sangat ditakuti di Eropa dengan berhasil mencapat tiga final Liga Champions dalam lima kesempatan. Dari tiga final tersebut, AC Milan berhasil memenangkan dua di antaranya.

7. Tahun 2011 menjadi awal kehancuran AC Milan

Mengenang Kejayaan AC Milan di Era Silvio Berlusconi, Raja Eropa!Performa AC Milan mulai menurun saat Berlusconi tidak menjabat (espn.co.uk)

AC Milan menjuarai Serie A terakhir kali pada musim 2010/11 di bawah asuhan Massimiliano Allegri. Tak lama setelah meraih scudetto tersebut, Silvio Berlusconi mengangkat anaknya, Barbara Berlusconi sebagai direktur klub. Ini menjadi awal kehancuran Rossoneri.

Barbara sangat jauh kaitannya dengan bisnis serta sepak bola karena dirinya merupakan lulusan ilmu filsafat. Sejak saat itu, AC Milan perlahan menjual pemain-pemain bintangnya seperti Zlatan Ibrahimovic dan Thiago Silva.

Keuangan AC Milan memang menjadi bertambah, namun kehilangan sosok yang berpengaruh membuat kondisi tim perlahan melemah. Sejak saat itu, AC Milan hanya mampu trofi Piala Super Italia saja yaitu pada musim 2011/12 dan 2016/17.

8. Silvio Berlusconi menjual seluruh saham miliknya pada Konsorium Tiongkok

Mengenang Kejayaan AC Milan di Era Silvio Berlusconi, Raja Eropa!Berlusconi resmi melepas kepemilikannya pada 2017 (viva.co.id)

AC Milan perlahan mulai menjadi tim medioker dengan minim pemain bintang di dalamnya. Hal tersebut membuat keuangan klub krisis karena sudah lama tak berlaga di Eropa.

Pada akhirnya, pada tahun 2017, Silvio Berlusconi menjual seluruh saham klubnya ke konsorium Tiongkok, Yonghong Li. Tetapi sayang, di bawah kepemimpinan baru tersebut AC Milan malah semakin terpuruk karena pemimpin yang baru tersebut terlilit hutang yang besar.

 

Sungguh disayangkan raksasa Eropa seperti AC Milan terlihat kesulitan bangkit saat ini. Tapi musim ini, perlahan di bawah Silvio Pioli AC Milan mampu kembali menjadi penantang gelar scudetto. Mana momen di bawah kepemimpinan Silvio Berlusconi yang menjadi favoritmu? Komen di bawah, yuk!

Baca Juga: 5 Pemain Tertua yang Pernah Berseragam AC Milan, Ada Ibrahimovic!

Ahsan Nurrijal Photo Verified Writer Ahsan Nurrijal

instagram.com/ahsan_nurrijal

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Albin Sayyid Agnar

Berita Terkini Lainnya