Wout Weghorst, Keturunan Miliarder yang Beralih Jadi Pemain Sepak Bola

Anak pebisnis yang wujudkan mimpinya di dunia sepak bola

Jalan kesuksesan seseorang tidak ada yang tahu. Baik mereka yang berasal dari kalangan atas maupun ke bawah sejatinya punya kesempatan yang sama untuk sukses di masa depan. Namun, semua tergantung kepada caranya masing-masing.

Seseorang yang memiliki kehidupan mapan dinilai lebih mudah dalam mewujudkan mimpinya. Wout Weghorst menjadi salah satu orang yang beruntung berasal dari keluarga kaya raya. Ia merupakan anak pebisnis, tetapi punya obsesi yang kuat terhadap sepak bola.

1. Weghorst berasal dari keluarga mapan yang memiliki perusahaan gas dan minyak

Keinginan Weghorst menjadi pemain sepak bola profesional seperti anomali dalam hidupnya. Pria yang besar di Borne, sebuah desa kecil di kota Twente yang dekat perbatasan dengan Jerman ini sebenarnya punya privilese sejak lahir.

Weghorst merupakan anak ketiga dari pasangan Frans dan Astrid Weghorst. Keduanya adalah petinggi dari perusahaan bernama AVIA Weghorst yang berfokus pada bisnis gas dan minyak. Eksistensi perusahaan ini tersebar luas di negara-negara Eropa yang lain.

Dikutip DW, perusahaan ini sudah memiliki sekitar 3.100 stasiun pengisian bahan bakar di 15 negara Eropa. Sang ayah, Frans Weghorst, juga tergabung ke dalam Dewan Komisaris untuk FC Twente. Klub ini merupakan salah satu klub besar yang berkompetisi di Eredivisie.

2. Menjalani pendidikan hingga jenjang S-2

Wout Weghorst, Keturunan Miliarder yang Beralih Jadi Pemain Sepak BolaWout Weghorst (instagram.com/wout.weghorst)

Keluarga Weghorst dikenal sebagai salah satu keluarga terpandang di Belanda. Kehidupannya terjamin dengan status dan kedudukan yang dimiliki orang tuanya di bisnis tersebut. Ia mendapatkan pendidikan yang baik hingga ke jenjang universitas.

Dirinya mampu menempuh pendidikan tinggi hingga jenjang S-2. Pertama, ia mendapatkan gelar Sarjana di jurusan Administrasi Bisnis karena kebutuhan untuk memahami dan mempelajari bisnis minyak dan gas keluarganya. Namun, gelar S-2 yang Weghorst peroleh justru tak sejalan.

Ia mendapatkan gelar Magister di bidang jurusan Manajemen Olahraga. Gelar ini membantu Weghorst dalam mengembangkan kariernya di dunia sepak bola daripada menjadi seorang pebisnis terkemuka.

Baca Juga: 5 Striker Belanda yang Membela MU, Wout Weghorst Terbaru

3. Impian Weghorst sebagai pemain sepak bola sempat tak direstui oleh orang tua

Wout Weghorst, Keturunan Miliarder yang Beralih Jadi Pemain Sepak BolaWout Weghorst saat membela Wolfsburg (twitter.com/Bundesliga_EN)

Weghorst punya mimpi yang kuat untuk menjadi pemain sepak bola profesional. Sayangnya, impian Weghorst ini sempat bertentangan dengan orangtuanya. Orang tua Weghorst berharap banyak padanya untuk melanjutkan bisnis keluarga mengingat dirinya punya kemampuan akademik yang baik.

Namun, Weghorst punya passion yang jauh berbeda, yaitu pemain sepak bola profesional. Pada awalnya, ia didesak olah kedua orangtuanya untuk memikirkan opsi lain, seperti menjadi pebisnis daripada menjadi seorang pemain sepak bola.

‘’Mereka (orangtuaku) berkata, 'lupakan sepak bola, kamu tidak cukup baik (menjadi pemain sepak bola profesional)',’’ kata Weghorst dikutip dari Football 365.

4. Awal karier Weghorst berjalan lambat

Wout Weghorst, Keturunan Miliarder yang Beralih Jadi Pemain Sepak BolaWout Weghorst saat membela AZ Alkmaar (instagram.com/wout.weghorst)

Weghorst tetap konsisten dengan pendiriannya. Meski begitu, awal karier sepak bolanya berjalan dengan lambat. Berbeda dengan pemain lain yang fokus dengan karier sepenuhnya, Weghorst harus berbagi waktu antara berlatih dan kuliah yang ia jalani.

Di saat usianya sudah 19 tahun, karier Weghorst belum cukup berkembang. Ia hanya membela DETO Twenterand, salah satu tim yang berkompetisi di level amatir. Namun, berkat koneksi yang dimiliki sang ibu, karier Weghorst mulai berkembang pesat.

Ibunya berteman dekat dengan istri dari direktur olahraga Willem II, Jan Van Esch. Ia sering membicarakan karier sang anak yang akhirnya terdengar ke pihak klub. Sejak saat itu, penampilan Weghorst dipantau oleh pencari bakat Willem II, dikutip dari Indiana Express.

Hasil pantauan itu berbuah positif. Weghorst lantas dimasukkan ke tim akademi Willem II saat berusia 20 tahun. Sejak saat itu, kariernya terus menanjak hingga kini berkarier di kompetisi top Eropa meski dilalui dengan perjalanan yang tidak mudah.

5. Miliki etos kerja yang baik dan sikap pantang menyerah

Wout Weghorst, Keturunan Miliarder yang Beralih Jadi Pemain Sepak BolaWout Weghorst (twitter.com/premierleague)

Hambatan yang dialami Weghorst tak hanya bersumber dari harapan orang-orang di sekitarnya. Sewaktu berkarier di level amatir, dirinya kerap disorot sebab kemampuannya yang dinilai kurang sebagai pemain sepak bola. Namun, Weghorst tetap semangat dan menjadikan itu semua sebagai motivasi.

‘’Kebanyakan orang berpikir bahwa impianku itu mustahil, tetapi aku tidak berpikir demikian. Aku selalu percaya bahwa dengan usaha yang cukup, tekad yang besar dan evaluasi terus-menerus, cepat atau lambat aku sendiri akan menaklukkan impian hidupku,’’ ujar Weghorst dikutip dari DW.

Weghorst dikenal memiliki etos kerja yang baik. Ia giat berlatih dari hari ke hari. Saat masih membela Willem II, Weghorst bahkan sempat mengeluh tentang makanan yang disajikan oleh klub yang justru terdiri dari burger, ayam goreng, dan bola kentang.

Ia sempat berganti-ganti klub di negeri sendiri. Meski cukup berliku, Weghorst akhirnya menemukan tempat terbaik di Jerman bersama Wolfsburg. Selanjutnya, ia berkelana ke sejumlah klub, mulai dari Burnley, Besiktas, dan kini bersama Manchester United.

 

Dengan privilese yang ia punya, Weghorst sebenarnya tak perlu khawatir memikirkan masa depannya. Namun, ia justru memilih jalan yang berbeda dan kini berhasil mewujudkan impiannya sebagai pemain sepak bola profesional.

Baca Juga: 9 Gaya Stylish ala Wout Weghorst, Penggawa Baru Manchester United

Alvin Pratama Photo Verified Writer Alvin Pratama

@alvnprtm21

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Atqo

Berita Terkini Lainnya