Kisah Antonio Rudiger yang Tak Pernah Lupa dengan Tempatnya Berasal

Sierra Leone punya makna yang istimewa bagi Rudiger

Antonio Rudiger telah bertransformasi menjadi salah satu bek terbaik saat ini. Ketangguhannya di lini belakang Chelsea turut membuahkan sejumlah gelar, termasuk titel Liga Champions 2020/2021 lalu. Penampilan impresifnya di klub mengantarkan Rudiger tampil reguler bersama Timnas Jerman.

Rudiger telah mengoleksi 49 caps sejak debut pertama kali di tahun 2014 silam. Namanya memang lebih dikenal sebagai penggawa Der Panzer, tetapi cerita Rudiger lebih dari itu. Rudiger sejatinya memiliki hubungan darah yang erat dengan salah satu negara di Afrika, Sierra Leone, dan tak melupakannya begitu saja.

1. Tumbuh dan besar di Jerman, Rudiger bangga terlahir dari keluarga keturunan Sierra Leone

Kisah Antonio Rudiger yang Tak Pernah Lupa dengan Tempatnya BerasalAntonio Rudiger (twitter.com/ToniRuediger)

Dilansir laman resmi Chelsea, Rudiger lahir di Jerman, tepatnya di Berlin, dari keluarga keturunan Sierra Leone pada 28 tahun silam. Orangtuanya memilih bermigrasi ke Jerman lantaran perang saudara yang bergejolak di negara asal Rudiger tersebut sejak tahun 1991.

Tumbuh dan besar di kawasan Neukolln, sebuah tempat di pinggiran kota Berlin, yang didominasi oleh para imigran membuat Rudiger terus mengingat Sierra Leone yang merupakan negara keturunannya. Meski dikenal dengan balutan jersey Timnas Jerman, Rudiger tetap memiliki ikatan darah yang erat serta bangga terlahir dari keturunan Sierra Leone. 

"Saya memutuskan untuk membela Timnas Jerman karena negara ini memberikan sesuatu (tempat tinggal) kepada keluarga saya. Itulah alasannya saya merasa menjadi penduduk Jerman, tetapi pada akhirnya saya juga melihat diri saya sebagai orang Sierra Leone. Itulah diri saya dan saya sangat bangga dengan hal itu," ujar Rudiger di laman resmi Chelsea FC.

2. Memberikan bantuan donasi terhadap peningkatan kualitas pendidikan di Sierra Leone

Kisah Antonio Rudiger yang Tak Pernah Lupa dengan Tempatnya BerasalPotret anak-anak di Sierra Leone (twitter.com/ToniRuediger)

Sama dengan kebanyakan negara Afrika lainnya, Sierra Leone masih terbelenggu berbagai problematika yang mengakar kuat, khususnya di sektor pendidikan. Hal ini tak luput dari perhatian Rudiger. Dalam beberapa kesempatan, ia menyumbangkan donasi untuk pemerintah Sierra Leone dalam rangka mendukung akses pendidikan gratis bagi anak-anak di sana.

Mengutip Africa News, Rudiger menyumbangkan dana sebesar 100.000 ribu dolar atau sekitar Rp1,4 miliar untuk membantu keterjaminan pendidikan lebih dari dua juta anak di sekolah dasar dan menengah. Donasi tersebut diberikannya langsung kepada Presiden Sierra Leone, Julius Maada Bio, di London di sela-sela KTT Investasi Inggris-Afrika yang berlangsung pada 20 Januari 2020 lalu.

“Anda melihat saya bertemu dengan Presiden Sierra Leone, Julius Maada Bio, di London. Saya menyumbang donasi untuk pendidikan di Sierra Leone. Saya sangat percaya pada Tuhan dan itulah mengapa penting bagi saya untuk berbagi. Begitulah cara saya dibesarkan sejak dulu," kata Rudiger dilansir BBC.

Baca Juga: Sierra Leone Hapus Hukuman Mati untuk Narapidana

3. Saat pandemik COVID-19, Rudiger memberikan bantuan berupa ribuan masker kepada warga Sierra Leone

Dilansir Worldometer, sejak 22 Januari 2022, kasus positif infeksi COVID-19 di Sierra Leone menyentuh angka 7.572 kasus. Keberhasilan negara ini dalam memerangi COVID-19 tak terlepas dari kontribusi Rudiger yang turut membantu pemerintah, baik dari dukungan dana maupun alat-alat kesehatan untuk masyarakat.

Melalui yayasan pribadinya, Antonio Rudiger For Sierra Leone, ia bekerja sama dengan desainer lokal bernama Madam Wokie dan lembaga amal Lunch Box Gift. Mengutip BBC, kemitraan ini membuat dan mendistribusikan 60.000 masker wajah di ibu kota Sierra Leone, Freetown, pada 2021 lalu.

Tak hanya di Sierra Leone, kemurahan hati Rudiger juga terlihat di Jerman. Akhir tahun 2020 lalu, Rudiger berupaya meningkatkan kesehatan psikis staf medis di Jerman yang tengah berjuang di rumah sakit dengan membelikan pizza untuk 420 nakes di 13 rumah sakit di 10 kota berbeda.

4. Mengirimkan jersey Chelsea kepada anak-anak Sierra Leone serta mendukung negara leluhurnya itu di Piala Afrika 2021

Di sela-sela kesibukannya bersama Chelsea, Rudiger juga menyempatkan dukungannya terhadap Timnas Sierra Leone di ajang Piala Afrika 2021. Ia menyampaikan euforianya itu secara langsung di media sosial serta berharap Timnas Sierra Leone bisa melangkah lebih jauh.

“Tentu saja saya mendukung Sierra Leone dari sini (London). Saya pikir mentalitas tim ini benar-benar bagus. Mereka semua adalah karakter luar biasa yang tampil maksimal di setiap pertandingan," ungkap Rudiger kepada Goal.

Di waktu yang berdekatan, Rudiger juga mengirimkan jersey Chelsea kepada sebelas anak di Sierra Leone. Hal tersebut dimaksudkan secara simbolis mengingat jumlah pemain dalam tim sepak bola. Proyek tersebut terealisasi dengan kolaborasi Rudiger bersama BigShoe, salah satu organisasi amal di Sierra Leone.

"Setiap anak memiliki mimpi, tetapi tidak semua dari mereka memiliki kesempatan untuk mengejarnya. Melalui sepak bola, saya ingin membantu orang lain dan membuat kehidupan anak-anak ini dan keluarganya menjadi lebih baik. Melihat anak-anak tersenyum di foto juga membuat saya merasa bahagia," kata Rudiger dilansir Goal.

5. Rudiger berjanji untuk terus mendukung pertumbuhan dan peningkatan Sierra Leone di masa depan

Kisah Antonio Rudiger yang Tak Pernah Lupa dengan Tempatnya BerasalAntonio Rudiger (twitter.com/ToniRuediger)

Lebih lanjut, Rudiger berjanji untuk terus memberikan dukungannya terhadap negara Afrika Barat itu. Mantan pemain Borussia Dortmund itu juga yakin bahwa ke depannya ia bisa berkontribusi lebih banyak, tak hanya sekadar bantuan dana saja, tapi juga dari hal-hal lainnya.

“Sierra Leone adalah rumah saya. Saya bukan tipe orang yang banyak berbicara, tetapi tentang tindakan. Anda dapat mengandalkan saya dan jangan ragu. Saya hadir untuk mendukung visi dan agenda Anda, khususnya di bidang pendidikan. Saya siap untuk mengambil tanggung jawab saya untuk mengubah narasi dan citra Sierra Leone,” ujar Rudiger.

Di satu sisi, impiannya untuk membangun Sierra Leone ke arah yang lebih baik didasari alasan yang kuat. Rudiger mengaku bahwa dirinya memiliki panutan yang bernama Nana Kwame Bediako. Sosok tersebut sangat berjasa di balik perkembangan pesat Ghana dan Rudiger ingin mengikuti sikap mulia tersebut.

"Saya ingin menjadi orang yang juga membangun negara ini (Sierra Leone) seperti yang dilakukan Nana Kwame Bediako di Ghana. Bagi saya, dia adalah seorang panutan dan itulah yang saya inginkan di negara saya," sambung Rudiger dilansir Marca.

 

Popularitas yang telah ia peroleh hingga kini tetap tak membuat Rudiger lupa dengan tempatnya berasal. Baginya, Sierra Leone tetap nemiliki arti istimewa meski di level internasional, Rudiger memutuskan membela Timnas Jerman.

Baca Juga: 9 Potret Antonio Rüdiger, Bek Chelsea yang Performanya Kian Menanjak

Alvin Pratama Photo Verified Writer Alvin Pratama

@alvnprtm21

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Atqo

Berita Terkini Lainnya