Ini 4 Alasan Kenapa Ajax Amsterdam Begitu Memikat di Liga Champions

Ajax Amsterdam akan bertemu Tottenham Hotspur di semifinal

Setelah berhasil mengalahkan Raja Eropa Real Madrid dengan keunggulan agregat 5-3, Ajax Amsterdam kembali menunjukkan sihirnya kepada seluruh fans sepak bola setelah menyingkirkan Juventus yang digadang-gadang menjuarai Liga Champions dengan agregat 3-2.

Permainan penuh determinasi dan kepercayaan diri tinggi ditunjukkan para pemain Ajax saat berhadapan dengan tim-tim besar Eropa. Berhasil menembus semifinal, sekarang para pemain Ajax telah menjadi incaran tim-tim besar, sebut saja Matthijs de Ligt, Donny Van De Beek, David Neres, dan bahkan Frenkie De Jong telah resmi dibeli Barcelona untuk musim depan.

Di semifinal Ajax akan berjumpa dengan tim yang juga awalnya tidak diprediksi lolos ke semifinal, Tottenham Hotspur. Menarik untuk melihat dua tim kuda hitam ini bertemu untuk memperebutkan tiket ke final.

Melihat perjalanan menuju semifinal, banyak orang berpikir bahwa Ajax lebih diunggulkan untuk melaju ke final walaupun sepak bola selalu menyimpan kejutan yang bahkan awalnya tidak terprediksi. Nah, berikut alasan kenapa Ajax begitu memikat di Liga Champions musim ini.

1. Menjaga filosofi bermain tim dengan mempercayai pemain akademi

Ini 4 Alasan Kenapa Ajax Amsterdam Begitu Memikat di Liga ChampionsThe Guardian

Selama ini telah diketahui bahwa Ajax adalah salah satu tim yang sering memproduksi pemain kelas dunia ke tim besar eropa, sebut saja Luiz Suarez dan Ibrahimovic adalah di antaranya. Beberapa pemain yang bermain sekarang juga adalah para pemain akademi yang berhasil menembus tim utama dan mereka telah bermain bersama sejak muda. Para pemain muda ini hasil didikan dari salah satu akademi terbaik di dunia bernama De Toekomst, serta beberapa pemain hasil dari scouting para staf pencari bakat.

Dengan memiliki pemain yang telah lama bermain bersama, kekompakan antar pemain dapat terjaga dengan baik karena telah saling mengenal satu sama lain di bawah filosofi permainan yang sama. Di mana Ajax terkenal sebagai tim yang terus menjaga filosofi bermain sejak eranya Rinus Michels hingga Johan Cruyff.

2. Berinvestasi dengan pemain berpengalaman yang tepat

Ini 4 Alasan Kenapa Ajax Amsterdam Begitu Memikat di Liga ChampionsThe Guardian

Selain mempercayai para pemain akademi, Ajax juga berinvestasi untuk membeli pemain yang akan menambah kekuatan tim. Dua nama senior yang mengisi line up pemain yang berhasil mengalahkan Real Madrid dan Juventus adalah Daley Blind dan Dusan Tadic. Mereka dibawa masing-masing dari dua tim Premier League Inggris, yaitu dari Manchester United dan Southampton. Terbukti kedua pemain tersebut mampu memberikan dampak yang baik bagi tim yang di isi banyak pemain muda.

3. Kombinasi pemain berpengalaman dengan para pemain muda

Ini 4 Alasan Kenapa Ajax Amsterdam Begitu Memikat di Liga ChampionsBleacher Report

Dengan membeli para pemain berpengalaman, Ajax berusaha memadukan antara pemain muda dengan pemain senior yang telah memiliki jam terbang di liga besar Eropa. Dengan menambah pemain senior tadi mereka dapat membentuk sebuah tim yang memiliki kombinasi seimbang antara kualitas individu dan pengalaman bermain.

Baca Juga: Ini Bekal Penting Liverpool Sebelum Hadapi Barcelona di Liga Champions

4. Kualitas taktikal dari pelatih

Ini 4 Alasan Kenapa Ajax Amsterdam Begitu Memikat di Liga ChampionsThe Telegraph

Selain faktor-faktor di atas, yang juga tidak bisa dilepaskan pengaruhnya adalah sang pelatih sendiri yang bernama Erik Ten Hag. Ten Hag sering disebut sebagai anak didik dari pelatih Manchester City, Pep Guardiola karena dulu sempat berada di tim yang sama, yaitu di Bayern Muenchen. Dulu Ten Hag bertugas sebagai pelatih tim muda Bayern. Tak heran secara filosofi permainan Ten Hag banyak terpengaruh dari gaya melatihnya Pep. Ten Hag pun membawa ilmu melatih yang didapatnya dan sejauh ini berhasil menerapkan filosofi bermain yang didapatnya dari Pep ke timnya Ajax.

Melihat permainan yang begitu menghibur, tentu para fans berharap Ajax akan berhasil terus melaju ke final. Bahkan jika mereka gagal menembus ke final sebenarnya banyak orang telah terhibur oleh sebuah tim yang awalnya diprediksi cuma sebagai tim pelengkap di Liga Champions.

Dulu kisah semacam ini di Liga Champions adalah saat para pemain muda di tim AS Monaco berhasil mengejutkan semua dengan berhasil menembus ke semifinal. Sepakbola selalu saja terus menemukan cerita maupun drama yang berhasil membuat banyak orang semakin mencintainya.

Baca Juga: Ini cara KNVB Bantu Ajax Amsterdam Juara Liga Champions

Andreas Launardo Photo Writer Andreas Launardo

Seorang yang hanya senang berbagi

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Efendi Ari Wibowo

Berita Terkini Lainnya