Frank Lampard : Legenda dengan Gaya Melatih yang Baru untuk Chelsea

Kembali untuk menahkodai The Blues

Frank Lampard yang berstatus sebagai legenda klub telah kembali ke Stamford Bridge pada musim panas ini. Mantan pemain dengan pengoleksi gol terbanyak bagi The Blues kembali sebagai nahkoda baru setelah Chelsea ditinggal oleh Maurizio Sarri yang memilih hengkang ke Juventus pada akhir musim lalu.

Sebelum akhirnya berlabuh ke mantan timnya, sebelumnya Lampard baru sekali melatih sebuah klub, yaitu Derby Country pada Mei 2018. Menariknya dalam musim pertamanya sebagai manajer, Lampard langsung membawa Derby menuju putaran final playoff difisi Championship meskipun pada akhirnya perjalanan Derby harus kandas di tangan Aston Villa.

1. Datang ditengah krisis dalam tim

Frank Lampard : Legenda dengan Gaya Melatih yang Baru untuk Chelseastandard.co.uk

Frank Lampard datang ke tim bukan dalam kondisi yang baik. Chelsea ketika ditangani Lampard tengah menghadapi larangan transfer selama dua jendela transfer. Selain itu, mereka juga baru saja ditinggal oleh pemain andalan yang selalu menjadi tumpuan tim selama beberapa musim berturut-turut, Eden Hazard yang memilih untuk bergabung dengan klub Spanyol, Real Madrid pada musim panas lalu.

Hal tersebut lah yang membuat banyak pihak menjadi ragu akan performa Chelsea musim. Dengan materi pemain yang hampir sama dengan musim lalu ditambah dengan ditangani oleh manajer yang baru memiliki pengalaman seumur jagung, rasanya keraguan orang-orang terhadap performa Chelsea musim ini dapat dimaklumi. Maka jelaslah bahwa pekerjaan Lampard di Chelsea akan menjadi sangat sulit ke depannya.

2. Caranya memberdayakan pemain akademi

Frank Lampard : Legenda dengan Gaya Melatih yang Baru untuk Chelseapremierleague.com

Ketika melatih Derby Country, Lampard membangun citra ramah kepada pemain muda. Hal tersebut kemudian coba diterapkan pada Chelsea yang selama ini dicap sebagai tim instan yang hanya akan menurunkan pemain berkualitas dan berpengalaman. Buktinya, dalam 8 pertandingan awal Premier League, ia selalu menurunkan pemain muda yang sebagian besar murni berasal dari akademi Chelsea.

Hasilnya pun bisa dibilang cukup memuaskan. Sebagai contoh, Tammy Abraham yang selalu ia percaya sebagai ujung tombak Chelsea dalam 8 pertandingan Premier League berhasil melesatkan 8 gol yang membuatnya sementara ini menjadi pencetak gol terbanyak di liga bersama Sergio Aguero.

Baca Juga: Chelsea Tersungkur di UCL, Frank Lampard: Ini Jadi Pelajaran Buat Kami

3. Diharapkan membawa warna baru pada Chelsea

Frank Lampard : Legenda dengan Gaya Melatih yang Baru untuk Chelseastandard.co.uk

Dengan gaya melatihnya yang terkesan membawa gaya baru bagi Chelsea, banyak harapan dari fans agar Lampard bisa membawa warna baru bagi tim yang bermarkas di Stamford Bridge. Gayanya yang bisa memberikan kepercayaan kepada pemain muda agar dapat bermain di kompetisi level tertinggi membuat fans berharap agar ia mampu memberdayakan pemain akademi hingga mencetak sosok Eden Hazard baru.

Memang secara performa dalam 8 pertandingan pembuka liga ia tidak menorehkan catatan yang terlalu bagus. Dilansir dari laman premierleague.com, dari 8 pertandingan pembuka ia hanya dapat memenangkan 4 pertandingan dengan 2 hasil seri dan 2 kekalahan termasuk kekalahan memalukan kala bersua dengan Manchester United pada pertandingan pembuka Premier League. Timnya juga nampak tidak terlalu bagus dalam bertahan. Dari 8 pertandingan, Chelsea sudah kebobolan sebanyak 14 kali dan memasukkan gol sebanyak 18 kali.

Dirinya pun tidak lepas dari kritik. Dilansir dari laman London Evening Standard, Lampard sempat dikritik Jose Mourinho yang berkata kalau Lampard dan Chelsea tidak boleh terus-terusan menerima kekalahan karena mereka bisa kehilangan status sebagai tim papan atas premier league

Memang semuanya masih perlu proses. Segala kemungkinan masih dapat terjadi pada Lampard dan Chelsea. Terlebih, dirinya yang masih baru memulai karirnya sebagai manajer masih bisa mengembangkan diri agar menjadi manajer yang lebih baik. Harapan pun muncul agar dikemudian hari Frank Lampard bisa menjelma sebagai sosok Pep Guardiola bagi Chelsea.

Baca Juga: Kekalahan Chelsea adalah Kemenangan bagi Frank Lampard

Anjar Triananda Ramadhani Photo Verified Writer Anjar Triananda Ramadhani

Animal Lovers and Smartphone Enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Indra Zakaria

Berita Terkini Lainnya