5 Pembelian Panik pada Deadline Transfer Terburuk dalam Sejarah

Mulai dari Fernando Torres hingga Michael Owen

Istilah panic buying atau pembelian panik merupakan sebutan bagi transfer pemain pada hari deadline transfer. Biasanya pembelian panik diikuti oleh biaya transfer yang tak wajar. Klub yang melakukan pembelian panik pastinya sangat memerlukan seorang pemain di posisi tertentu.

Dalam sejarahnya, Terdapat beberapa pembelian panik pada deadline transfer yang kerap disorot. Transfer tersebut disorot oleh banyak orang karena dianggap sebagai yang terburuk dalam sejarah. Kira-kira transfer pemain mana saja? Yuk simak penjelasannya. 

1. Fernando Torres - Liverpool ke Chelsea (2011)

5 Pembelian Panik pada Deadline Transfer Terburuk dalam Sejarahpotret Fernando Torres bersama Chelsea (thehardtackle.com)

Pada awal tahun 2011, Chelsea berusaha untuk mendatangkan striker baru agar dapat memberikan persaingan terhadap Didier Drogba. Tak kunjung dapat penyerang menjelang berakhirnya bursa transfer musim dingin, Chelsea akhirnya berhasil melakukan kesepakatan dengan Liverpool untuk membeli Fernando Torres. Kala itu pemain asal Spanyol tersebut dibeli dengan harga 58,5 juta euro atau setara 987 miliar rupiah. 

Sempat tampil cukup bagus pada musim pertamanya, Torres mulai kehilangan ketajamannya sehingga dia harus dipinjamkan ke Atletico Madrid dan AC Milan. Torres meninggalkan Chelsea pada tahun 2016 ke Atletico Madrid dengan status bebas transfer. Dapat dikatakan Torres kurang memberikan konstribusi yang besar selama membela klub asal London itu.

2. Andy Carroll - Newcastle United ke Liverpool (2011)

5 Pembelian Panik pada Deadline Transfer Terburuk dalam Sejarahpotret Andy Carroll bersama Liverpool (fourfourtwo.com)

Kepergian Fernando Torres ke Chelsea membuat pihak manajemen Liverpool segera mendatangkan penggantinya. Dengan waktu yang sangat sempit, Liverpool berhasil mendatangkan Andy Carroll dari Newcastle United. Saat bersama Newcastle United, Carroll memang tampil impresif di Premier League. 

Tak heran jika Liverpool berani membeli Carroll dengan harga 41 juta euro atau setara 692 miliar rupiah. Sayangnya, musim pertama Carroll di Liverpool tak berjalan dengan baik sehingga dia dipinjamkan ke West Ham pada musim berikutnya. Tampaknya Carroll tidak cocok dengan gaya permainan Liverpool saat itu sehingga menjadi kurang ganas di lini depan.

Baca Juga: 5 Pemain yang Diboyong Liverpool pada Deadline Day dan Nasibnya Kini

3. Robinho - Real Madrid ke Manchester City (2008)

5 Pembelian Panik pada Deadline Transfer Terburuk dalam Sejarahpotret Robinho bersama Manchester City (skysports.com)

Berstatus sebagai pemain top, banyak sekali yang ingin meminang Robinho pada tahun 2008, termasuk Manchester City. Bahkan, Manchester City berani mengeluarkan uang sebesar 43 juta euro atau setara 725 miliar rupiah demi mendatangkan pemain Brasil itu. Pastinya menolak tawaran sebesar itu merupakan sesuatu yang tak mudah bagi Real Madrid. 

Alhasil, Robinho didapatkan oleh Manchester City pada bursa transfer musim panas 2010. Sayangnya, 2 musim pertama Robinho di klub asal kota Manchester itu tak berjalan dengan mulus seiring dengan sedikitnya gol yang dicetaknya. Bahkan, dia harus dipinjamkan ke Santos selama setengah musim dan dijual ke AC Milan pada tahun 2010.

4. Kepa Arrizabalaga - Athletic Bilbao ke Chelsea (2018)

5 Pembelian Panik pada Deadline Transfer Terburuk dalam Sejarahpotret Kepa Arrizabalaga bersama Chelsea (sportslumo.com)

Sejak kepergian Petr Cech ke Arsenal pada tahun 2015, Chelsea kesulitan menemukan sosok penggantinya yang tepat di posisi kiper. Pada tahun 2018, Chelsea dengan berani membeli Kepa Arrizabalaga dari Athletic Bilbao dengan harga fantastis. Pemain asal Spanyol itu dibeli dengan harga 80 juta euro atau setara 1,35 triliun rupiah. 

Dengan harga tersebut, Kepa dinobatkan sebagai kiper termahal dalam sejarah sepak bola. Memang, pembelian Kepa tak berjalan pada hari deadline bursa transfer. Meskipun begitu, saat itu pihak manajemen Chelsea terlihat sangat ingin mendapatkan kiper dalam waktu yang cepat. 

Di sisi lain, penampilannya di Chelsea tak sebanding dengan harganya yang mahal dalam beberapa musim terakhir. Alhasil, posisinya harus tergeser oleh Edouard Mendy pada musim lalu di Chelsea dan bahkan dia tak masuk dalam skuad Timnas Spanyol.

5. Michael Owen - Real Madrid ke Newcastle United (2005)

5 Pembelian Panik pada Deadline Transfer Terburuk dalam Sejarahpotret Michael Owen bersama Newcastle United (thisisfutbol.com)

Michael Owen merupakan nama top pada tahun 2000-an saat membela Liverpool dan Real Madrid. Jelang berakhirnya bursa transfer musim panas 2005, Newcastle United tak kunjung mendapatkan penyerang baru. Alhasil, Newcastle United menawar Owen dengan harga yang tinggi untuk Real Madrid, yaitu sebesar 25 juta euro atau setara 422 miliar rupiah. 

Michael Owen berhasil tampil memukau pada musim pertamanya bersama Newcastle United. Sayangnya, seiring dengan berjalan waktu, ketajamannya pun menurun cukup drastis sehingga dia harus dilepaskan ke Manchester United pada tahun 2009 dengan status bebas transfer.

 

Nah, itu pembelian panik dalam bursa transfer terburuk dalam sejarah. Klub-klub yang mendatangkan mereka memang sangat membutuhkan jasanya pada waktu itu. Mereka dibeli pada hari deadline bursa transfer, kecuali Kepa Arrizabalaga.

Baca Juga: 5 Pemain Terbaik yang Bernama Depan 'Michael', Owen Hingga Ballack

Anoraga Ilafi Photo Verified Writer Anoraga Ilafi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Atqo

Berita Terkini Lainnya