Legenda Hidup Sebut Peluang Persebaya Juara Piala Presiden 2019 Kandas
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Legenda hidup Persebaya Surabaya, Rudy William Kaltjes melihat peluang The Green Force untuk membawa Piala Presiden ke Kota Pahlawan sudah tertutup. Hal itu dikarenakan, anak asuh Djadjang Nurdjaman hanya bermain seri 2-2 melawan Arema FC di Stadion Gelora Bung Tomo, Selasa (9/4) lalu.
"Saya rasa sudah tidak bisa kalau juara, karena yang diuntungkan Arema. Tapi saya sebagai warga Surabaya berharap Persebaya menang 2-0," ujar Rudy, Kamis (9/4).
1. Lini tengah Persebaya kalah dengan Arema
Pria yang juga pengamat sepak bola Indonesia asal Jawa Timur ini, menilai lini tengah Persebaya kalah dengan Arema FC. Sehingga tim berjuluk Singo Edan mampu menguasai seluruh jalannya pertandingan pada leg 1 final Piala Presiden 2019.
"Mainnya itu sepotong-sepotong Persebaya, yang saya lihat gelandangnya tidak bagus. Apalagi piliahan memasukkan Fandi pada menit ke-13 itu keputusan yang salah," ungkap Rudy.
2. Fandi dinilai tak cocok main di posisi Hidayat
Rudy juga mengatakan keluarnya M. Hidayat diganti Fandi Eko Utomo pada menit ke-13 membuat permainan Bajul Ijo tak lagi seimbang. Ia menyebut pergantian iti tidak efektif dan menilai Fandi tidak cocok bermain di menit awal, sebab karakternya flamboyan.
"Fandi Eko itu tipikal pemain yang tidak berani jadi harusnya Persebaya memainkan Oktafianus Fernando. Jadi di babak pertama harus berani pressing dan menurunkan mental pemain Arema," jelas Rudy.
3. Bek sayap Novan dan M. Syaifuddin dinlai tidak efektif
Faktor lain, lanjut Rudy, bek sayap Persebaya juga tidak berjalan baik. Novan Sasongko dan M. Syaifuddin tidak cocok bermain di posisi tersebut. "Persebaya punya Ruben, harusnya dia main. Kalau Ruben Main pasti akan bagus pertahanan Persebaya. Meski di tengah ada Otavio Dutra dan Hansamu Yama yang berpengalaman," terang Rudy.
4. Kiper harus diganti pada leg 2 nanti
Tidak hanya itu, yang paling fatal ialah kiper Persebaya, Miswar Saputra yang selalu salah melakukan antisipasi bola. Harusnya kiper tidak usah maju bila masih ada pemain yang bisa melakukan duel.
"Itu kiper harus diganti pada leg kedua jika ingin menang di kandang Arema. Karena saat leg kedua kemarin keputusannya selalu tidak tepat," tambah Rudy.
5. Amido Balde diacungi dua jempol
Sementara untuk penyerang Persebaya, Amido Balde, Rudy mengacungi dua jempol. Ia menilai pemain berpaspor Portugal itu memiliki skill bagus dan selalu unggul dalam duel udara.
"Kemarin sayapnya tidak jalan, coba kalau jalan dan bisa memberikan umpam crossing ke Amido, pasti saya jamin dia akan bisa cetak banyak gol. Karena karakter pemain itu bagus jika dikasih bola-bola matang," tandas Rudy.
Baca Juga: Polda Siapkan 3.000 Personel, Persebaya Bakal Naik Rantis di Malang