Gila, Ada Pertandingan Sepak Bola Hasilnya 95-0

Diduga beraroma pengaturan skor

Jakarta, IDN Times - Kasus dugaan pengaturan skor di sepak bola kembali muncul. Kali ini, terjadi di Sierra Leone dengan hasil pertandingan yang terbilang mengejutkan.

Dalam duel di kompetisi kasta kedua Sierra Leone, yang melibatkan Gulf FC kontra Koquima Lebanon dan Lumbenbu United kontra Kahula Rangers, muncul skor yang aneh. Gulf mengalahkan Koquima dengan skor 91-1. Sementara, Kahula membabat Lumbenbu 95-0.

Hasil ini tak masuk akal. Meski masuk dalam buku sejarah dengan skor terbesar di sepak bola dunia, tapi sebenarnya tak bisa dibenarkan pula.

1. Hasil pertandingan yang aneh

BBC Sports melansir, sebenarnya dua duel tersebut berlangsung normal di babak pertama. Kedua pertandingan masih bisa dimaklumi skornya, 2-0 dan 7-1. Namun, pada babak kedua, ada 90 gol tercipta dari dua laga tersebut.

Tentunya, ini menjadi hasil yang benar-benar tak bisa diterima. Otoritas terkait, termasuk Federasi Sepak bola Sierra Leone (SLFA) menduga terjadi match fixing dalam dua pertandingan tersebut.

Baca Juga: Pelaku Match Fixing Liga 2 Bisa Kena Sanksi Seumur Hidup

2. Sedang diusut

SLFA sadar kalau skor yang muncul bisa saja disebabkan oleh adanya match fixing. Makanya, mereka akan melakukan investigasi mendalam terkait kasus ini.

Presiden SLFA, Thomas Daddy Brima, menegaskan pihaknya tak akan berdiam diri dan bakal menindak lanjuti insiden memalukan ini. SLFA tak akan pernah bertoleransi buat para pelaku atas insiden tersebut.

"Kami tidak bisa berdiam diri dan melihat hasil memalukan seperti ini dibiarkan begitu saja. Kami akan melakukan penyelidikan dan meminta semua pihak untuk bisa bertanggung jawab," kata Brima dalam pernyataan resminya.

3. Memang tak bisa diterima

Sebenarnya, sempat ada kejadian sebuah pertandingan berakhir dengan skor 149-0 di Madagaskar pada 2022 silam, ketika AS Adema mengalahkan SO l'Emyrne. Tapi, hal itu terjadi karena para pemain SO l'Emyrne dengan sengaja melakukan gol bunuh diri sebagai protes atas keputusan wasit.

Terkait kasus yang satu ini, CEO Kahunla Rangers, Eric Kaitell, turut menanggapi kejadian tersebut melalui media sosialnya. Dia mengutuk dengan keras segala perilaku tidak sportif lawan kepada timnya.

"Saya ingin memulainya dengan meminta maaf kepada para penggemar sepak bola di negara ini dan dunia pada umumnya, atas hasil pertandingan ganjil dari Kahunla Rangers. Kami akan bersikap kooperatif dalam kasus ini," kata Kaitell dilansir Give Me Sport.

Sementara, General Manager Lumbebu, Mohamed Jan Saeid Jalloh, mengaku tidak menyadari adanya keanehan selama laga tersebut berlangsung. Dia juga merasa tudingan match fixing yang dialamatkan kepada timnya itu salah besar.

"Saya tak tahu adanya match fixing. Saya merasa frustrasi dan di beberapa momen bahkan meninggalkan lapangan dengan perasaan marah. Saya tak konsentrasi. Jadi, tak sadar berapa gol yang bersarang ke gawang kami," ujar Jalloh.

Baca Juga: Terbukti Terlibat Match Fixing, 5 Pemain Perserang Disanksi 5 Tahun  

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya