Kerugian dan Utang Manchester United Membengkak, Gara-gara Gaji

Proses rekrutmen tak terkontrol bikin MU buntung

Jakarta, IDN Times - Kerugian Manchester United meningkat pada tahun lalu. Setidaknya, kerugian MU meningkat hingga 19 persen ketimbang pada laporan keuangan di tahun sebelumnya.

Ada beberapa faktor yang membuat MU naik nilai kerugiannya. Salah satunya adalah proses rekrutmen yang tak terkontrol. Imbasnya, ketika kerugian meningkat, utang MU juga mengalami kenaikan.

Baca Juga: De Jong Ungkap Tak Mau Pindah ke Manchester United

1. Pendapatan naik, tapi...

Kerugian dan Utang Manchester United Membengkak, Gara-gara Gajipotret Old Trafford Stadium milik Manchester United (manchestereveningnews.co.uk)

The Sun melansir, pendapatan MU sebenarnya naik sampai 18 persen dari tahun pembukuan sebelumnya, senilai 583 poundsterling atau setara Rp9,5 triliun. Hanya saja, itu seiring dengan membengkaknya kerugian MU.

Kerugian MU naik, membuatnya menyentuh angka 116 juta poundsterling atau setara Rp1,9 triliun.

2. Utang MU juga membengkak

Kerugian dan Utang Manchester United Membengkak, Gara-gara GajiAksi Lisandro Martinez di laga lawan Liverpool. (twitter.com/Squawka)

Seiring dengan meningkatnya kerugian, utang MU juga membengkak. Kini, MU memiliki utang sebesar 515 juta poundsterling, setara Rp8,4 triliun. Angkanya naik 22 persen dari utang di tahun keuangan sebelumnya.

Pada tahun keuangan sebelumnya kerugian dan utang naik akibat pandemik COVID-19. Namun, kali ini alasannya berbeda dan patut jadi bahan evaluasi klub. Apa itu?

3. Gaji pemain bikin beban keuangan MU makin berat

Kerugian dan Utang Manchester United Membengkak, Gara-gara GajiRonaldo terlihat pulang duluan sebelum laga MU melawan Rayo Vallecano berakhir (thesun.co.uk)

Seperti yang sudah dijelaskan, perekrutan pemain tak terkontrol jadi alasan utama mengapa kerugian MU meningkat. Maksudnya di sini bukan soal harga beli, tapi gaji yang tinggi.

Karena gaji yang super, beban operasional MU juga membengkak. Kedatangan Cristiano Ronaldo, Raphael Varane, dan Jadon Sancho, pada musim panas 2021 lalu, telah menambah beban keuangan MU.

Dengan kehadiran mereka, beban operasional MU dalam sektor gaji pemain, naik hingga 19 persen, menjadi 385 juta poundsterling atau Rp6,3 triliun. Beban gaji MU ternyata mencatatkan rekor pula di Premier League, sebagai yang tertinggi. Manchester City masih kalah beban gajinya dari MU, karena mengeluarkan 355 juta poundsterling atau sekitar Rp5,8 triliun.

Baca Juga: Cristiano Ronaldo Jadi Pesakitan: Babak Belur, Kasih Penalti ke Ceko

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya