7 Wonderkid yang Kariernya Hancur Akibat Ulah Sendiri

Meroket di usia muda tak menjamin kesuksesan jangka panjang

Kemunculan pemain muda yang usianya belum mencapai 21 tahun, dengan performa yang mengesankan dan keterampilan di atas rata-rata untuk usia mereka, kerap mendapatkan label wonderkid dari media dan fans. Mereka sering kali digadang-gadang akan menjadi pemain bintang di kemudian hari.

Namun, tak semua wonderkid bisa jadi pemain sepak bola berhasil. Bahkan, tak jarang masa depan karier mereka hancur akibat ulah sendiri. Kerasnya tekanan menjadi seorang pemain sepak bola profesional menuntut mental baja. Tak sedikit dari wonderkid yang gagal memiliki mental baja itu. Selain risiko cedera, para pemain muda yang telah menunjukkan potensi gemilang di level junior kerap terjebak berbagai masalah, baik di dalam maupun luar lapangan akibat perbuatan mereka sendiri. Contoh paling nyata bisa kamu lihat dari perjalanan karier ketujuh pemain yang sempat dilabeli wonderkid di masa mudanya berikut. Silakan kamu nilai sendiri bagaimana berlangsungnya perjalanan karier mereka.  

1. Adriano tidak mampu bangkit dari keterpurukan pasca kematian ayahnya

7 Wonderkid yang Kariernya Hancur Akibat Ulah SendiriAdriano (uefa.com)

Adriano menampilkan performa luar biasa ketika debut untuk Flamengo saat usianya masih 17 tahun pada Februari 2020. Ia berhasil mencetak 10 gol dalam 24 penampilan di seluruh kompetisi untuk Flamengo. Performa apiknya itu mengundang perhatian klub-klub besar Eropa. Inter Milan jadi klub yang berhasil mendatangkannya pada 2001.

Meski sempat mengalami kesulitan pada periode pertamanya di Inter Milan, Adriano akhirnya tampil impresif setelah merapat ke Parma. Ia moncer dengan catatan 26 gol dari 45 penampilan di semua kompetisi musim 2002/2003. Balik lagi ke Inter Milan, pemain asal Brasil itu pun kembali mencuri perhatian lewat torehan 28 gol dalam 42 pertandingan di semua kompetisi musim 2004/2005. Adriano juga sukses membawa Brasil menjadi juara FIFA Confederations Cup 2005 serta meraih penghargaan sepatu emas sebagai pencetak gol terbanyak dalam turnamen tersebut.

Namun, segalanya berubah ketika sang meninggal dunia tidak lama setelah kemenangan di laga final FIFA Confederation Cup 2005. Adriano mengalami depresi mendalam. Ia langsung tidak disiplin menjaga gaya hidupnya, sering mengunjungi klub malam, serta rutin mengonsumsi minuman beralkohol. Dampak dari perubahan ini terlihat dari performanya di atas lapangan yang mengalami penurunan yang signifikan. Akibatnya, ia kerap berganti-ganti klub. Adriano secara terbuka mengungkapkan kariernya hancur karena masalah kesehatan yang ia alami pasca kematian sang ayah.

Baca Juga: 5 Bek Wonderkid yang Mencuri Perhatian di Bundesliga

2. Ravel Morisson gagal mengoptimalkan potensinya karena menghadapi masalah di dalam dan luar lapangan

7 Wonderkid yang Kariernya Hancur Akibat Ulah SendiriRavel Morisson (manutd.com)

Ravel Morisson menjadi salah satu wonderkid yang kariernya hancur akibat ulahnya sendiri. Meski kemampuan Morisson sangat menonjol ketika masih bermain di akademi Manchester United pada usia 17 tahun, dia terjerat banyak masalah, baik di dalam maupun di luar lapangan. Padahal, Morisson mendapatkan pengakuan dari dua legenda Manchester United. Gary Neville dan Wayne Rooney menyebut bahwa pemain asal Inggris itu lebih baik daripada rekan setimnya di akademi MU, Paul Pogba.

Rooney pernah mengungkapkan bahwa banyaknya pujian yang Morisson dapat di usia muda membuatnya merasa telah memiliki segalanya untuk menjadi pemain bintang. Ditambah lagi, gaya hidup dan perilaku Morisson cukup problematik. Ia terlibat beberapa kasusm antara lain seperti aksi pencurian di ruang ganti, melakukan protes terkait kenaikan gaji kepada manajemen MU, dan terlibat insiden kekerasan. Akibatnya, Morisson tidak pernah berhasil mencapai potensi terbaiknya selama berkarier. Kini, ia bermain untuk D.C. United di bawah mantan rekan setim di Manchester United, Wayne Rooney.

3. Michael Johnson mengalami kehancuran kariernya akibat cedera parah dan terjerat dalam kasus kecelakaan lalu lintas

7 Wonderkid yang Kariernya Hancur Akibat Ulah SendiriMichael Johnson (mancity.com)

Michael Johnson menjadi salah satu debutan termuda dalam sejarah Manchester City ketika ia bermain di tim senior saat usianya masih 16 tahun selama era kepelatihan Stuart Pearce medio 2006/2007. Bahkan, ia pernah menjadi bintang kemenangan The Citizens ketika mengalahkan Derby County dengan skor 1-0. Saat itu, Johnson berhasil mencetak satu-satunya pencetak gol pada laga English Premier League (EPL) 2007/2008. Sayangnya, cedera serius menghantui karier Johnson dalam beberapa musim berikutnya yang menyebabkannya kehilangan tempat di tim utama Manchester City.

Parahnya, Johnson malah terlibat masalah di luar lapangan ketika ia ditangkap oleh polisi karena mengemudi dalam keadaan mabuk pada 2012. Selain itu, ia juga terjerumus dalam masalah perjudian, sering menghabiskan waktu di klub malam, bahkan kecanduan alkohol. Akibat perilaku ini, Manchester City memutuskan mengakhiri kontraknya pada Desember 2012. Johnson kemudian memilih pensiun sebagai pemain sepak bola pada 2013. Kini, ia telah beralih profesi sebagai seorang pebisnis di bidang properti.

4. Adam Johnson tersandung kasus kekerasan dan pemerkosaan yang mengakibatkannya dijatuhi hukuman penjara selama 6 tahun

7 Wonderkid yang Kariernya Hancur Akibat Ulah SendiriAdam Johnson (mancity.com)

Adam Johnson sempat dianggap sebagai pemain yang memiliki masa depan cerah setelah tampil cukup impresif bersama Middlesbrough. Ketika itu, Johnson yang baru berusia 17 tahun berhasil memikat perhatian klub-klub besar Inggris berkat kemampuan olah bola yang hebat, kecepatan, dan fleksibilitas sebagai seorang posisi sayap kanan atau kiri. Manchester City akhirnya mendatangkannya pada Februari 2010.

Awalnya, Johnson mampu menampilkan permainan mengesankan medio 2010 hingga 2012. Namun, ia menginginkan lebih banyak waktu bermain dan akhirnya memutuskan merapat ke Sunderland pada Agustus 2012. Sayangnya, perjalanan kariernya terhenti karena terlibat dalam kasus kekerasan dan pemerkosaan terhadap gadis di bawah umur pada 2015.

Selain itu, ia juga kerap menjalani hidup yang tidak sehat, seperti sering mengonsumsi minuman alkohol dan pergi ke klub malam. Akibat dari kasus kekerasan dan pemerkosaan tersebut, Johnson menerima hukuman 6 tahun penjara. Sunderland sebagai klub yang mengontrak Johnson juga langsung memecat sang pemain.

Baca Juga: 5 Wonderkid Termahal di Piala Dunia U-20 2023 Argentina, Fantastis!

5. Royston Drenthe menjadi salah satu wonderkid paling gagal di Real Madrid

7 Wonderkid yang Kariernya Hancur Akibat Ulah SendiriRoyston Drenthe (uefa.com)

Royston Drenthe menarik perhatian banyak klub besar Eropa berkat penampilan impresifnya bersama Feyenoord periode 2005-2007. Ia mampu bermain apik baik sebagai gelandang bertahan maupun bek kiri di usianya yang baru 19 tahun pada saat itu. Real Madrid berhasil mendatangkan Drenthe setelah menebus harga 14 juta euro atau sekitar 234 miliar rupiah pada musim panas 2007.

Awalnya, Drenthe tampil mengesankan bersama El Real, terutama di posisi bek kiri. Namun, ia beberapa kali mengalami cedera. Performanya pun mengalami penurunan yang cukup signifikan. Kala itu, posisi bek kiri juga sudah terisi oleh kehadiran Marcelo, sedangkan untuk posisi gelandang bertengger nama-nama besar, seperti Xabi Alonso, Sami Khedira, dan Lassana Diarra.

Drenthe sendiri kerap melakukan tindakan indisipliner, seperti terlambat datang latihan, terlalu banyak mengonsumsi minuman beralkohol, dan kerap berpesta hingga larut malam. Tidak hanya itu, gaya hidupnya yang boros sempat membuatnya dinyatakan bangkrut pada 2020. Pemain asal Belanda tersebut akhirnya memutuskan gantung sepatu pada 2022 untuk beralih profesi menjadi aktor dan rapper.

6. Mario Balotelli terkenal dengan sejumlah tindakan kontroversial yang mengiringi kariernya

7 Wonderkid yang Kariernya Hancur Akibat Ulah SendiriMario Balotelli (premierleague.com)

Mario Balotelli sudah lekat dengan kontroversi sejak ia debut bersama Inter Milan saat usianya masih 17 tahun pada Desember 2007. Padahal, Balotelli memiliki bakat alami sebagai pemain sepak bola dengan dukungan fisik kuat serta naluri mencetak gol tinggi. Ia menjadi bagian penting dari skuad treble winner Inter Milan 2010. Ia juga menjadi sosok yang memberikan umpan matang kepada Sergio Aguero ketika secara dramatis Manchester City jadi juara English Premier League (EPL) 2011/2012.

Namun, pemain yang dikenal dengan sebutan Super Mario ini kerap terlibat dalam berbagai aksi kontroversial sepanjang kariernya. Salah satu contohnya ketika ia melempar jersey Inter Milan yang membuat fans dan pemain Inter geram pada 2010. Selain itu, ia juga pernah terlibat perkelahian dengan rekan satu timnya di Manchester City. Bahkan, ia hampir terlibat dalam insiden adu tinju dengan Micah Richards di sesi latihan. Tidak hanya itu, Balotelli juga sering bermasalah dengan pelatihnya, termasuk peristiwa ketika ia terlibat pertengkaran dengan Roberto Mancini ketika masih menukangi Manchester City.

Akibatnya, Balotelli tidak pernah mencapai performa terbaik di setiap klub yang pernah ia bela. Kariernya hancur karena ulahnya sendiri, baik di dalam maupun luar lapangan. Belum pensiun, pemain asal Italia itu kini bermain untuk klub asal Swiss, FC Sion, sejak musim panas 2022.

7. Mason Greenwood harus menghadapi ancaman tehradap kariernya akibat terlibat dalam kasus kekerasan dan pelecehan seksual

7 Wonderkid yang Kariernya Hancur Akibat Ulah SendiriMason Greenwood (manutd.com)

Memang masih terlalu dini menyebut karier Mason Greenwood habis akibat kasus kekerasan dan pelecehan seksual yang ia lakukan terhadap mantan pacarnya, Harriet Robson, pada 2022. Sebelumnya, Greenwood merupakan salah satu pemain penting Manchester United. Ia sudah menunjukkan penampilan impresifnya sejak debut untuk MU saat usianya masih 17 tahun pada 2019. Hingga kini, Greenwood tercatat bermain dalam 129 pertandingan dengan torehan 35 gol sampai pertengahan musim 2021/2022.

Greenwood tersandung kasus kekerasan dan pelecehan seksual terhadap Harriet Robson. Robson yang juga seorang influencer, menunjukkan bukti luka-luka pukulan dalam sebuah unggahan Instagram untuk membuktikan Greenwood melakukan aksi kekerasan dan pelecehan seksual tersebut. Imbasnya, Greenwood menjadi tahanan rumah dan sudah bebas bersyarat pada Februari 2022.

Menurut kabar terbaru, Greenwood dan Manchester United secara sepakat mengakhiri kontrak sang pemain yang masih tersisa sampai 2025. Beredar rumor bahwa klub asal Arab Saudi, Al-Ettifaq, tertarik untuk merekrut Greenwood. Steven Gerrard selaku manajer Al-Ettifaq tengah mempertimbangkan melibatkan Greenwood dalam rencananya untuk musim kompetisi 2023/2024.

Ketujuh pemain di atas membuktikan bahwa untuk menjadi sukses sebagai pemain sepak bola professional, kemampuan saja tidaklah cukup. Dibutuhkan komitmen, kerja keras, dan kedisiplinan untuk menjadi pemain kelas dunia. Baik Lionel Messi maupun Cristiano Ronaldo sama-sama pernah mendapatkan label wonderkid ketika masih berusia remaja, tetapi mereka berhasil memaksimalkan kemampuannya dengan penuh komitmen, kerja keras, dan kedisiplinan luar biasa.

Baca Juga: 7 Wonderkid yang Pernah Gagal di Manchester United

Audi Rahmantio Photo Verified Writer Audi Rahmantio

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Kidung Swara Mardika

Berita Terkini Lainnya