Awasi Rekrutmen Pemain Timnas, Sesmenpora Temui Satgas Anti-Mafia Bola
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora), Gatot Sulistiantoro Dewa Broto, datang ke Polda Metro Jaya, Selasa (18/2). Gatot menemui Tim Satuan Tugas (Satgas) Anti-Mafia Bola Polri.
1. Sesmenpora dan Satgas Anti-Mafia Bola bahas soal rekrutmen pemain Timnas
Ketua Satgas Anti-Mafia Bola Polri, Brigjen Pol. Hendro Pandowo, mengatakan salah satu yang dibahas terkait pengawasan rekrutmen pemain Timnas sepak bola Indonesia U20 untuk Piala Dunia 2021 mendatang.
"Pengawasan itu terkait dengan tugas Satgas bagaimana menghindari terjadinya suap. Bagaimana bentuknya? Justru itu kita mengundang beliau (Sesmenpora) bagaimana kita melakukan pengawasan tersebut termasuk nanti ke depan kita juga koordinasi dengan PSSI," katanya di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (18/2).
2. Satgas diminta mengawasi bandar judi bola
Tak hanya itu, Satgas juga diminta mengawasi bandar judi bola. Sebab, pengaturan skor tidak lepas dari hal itu.
"Itu sedang kita dalami terkait dengan peran mereka untuk mengatur skor sepak bola di Indonesia," jelasnya.
Terkait pengawasan pengaturan skor sepak bola di Indonesia, polisi bakal memantau Liga1 hingga Liga3. Pihaknya sudah menyiapkan tim Satgas wilayah, yang ada di 13 Kepolisian Daerah (Polda).
"Kita tetap melakukan pengawasan dan monitoring. Kita juga membuat call center artinya bahwa masyarakat juga bisa memberi masukan kepada kita," jelas Jenderal bintang dua itu.
3. Satgas dinilai berhasil mengurangi kasus pengaturan skor
Editor’s picks
Sementara itu, Gatot mengatakan pertemuan sempat membahas soal Tim 9 yang pernah dibentuk saat PSSI dibekukan pada tahun 2015. Kala itu, Tim 9 dibentuk guna mengatasi kasus dugaan pengaturan skor. Menurutnya, meski PSSI dibekukan, pengaturan skor bisa saja terus terjadi.
"Sebelum pembekuan mereka agak halus tapi masih terjadi (pengaturan skor). Setelah ada Satgas jilid 1, 2 dan 3 mereka betul-betul ruang lingkupnya terbatas. Tapi kami tengarai masih terjadi," jelasnya.
4. Satgas bisa mencontoh penanganan pengaturan skor di Spanyol
Gatot melanjutkan, Satgas bisa mencontoh penanganan kasus pengaturan skor sepak bola di luat negeri. Salah satunya, La liga Spanyol.
"Ternyata di sana sinergitas antara pemerintah, federasi kayak PSSI dan PT Laliganya, kemudian dengan pihak klub, ada sinergitas bagus. Makanya, di sana itu sangat kecil kemungkinan pengaturan skor," katanya.
Gatot mencontohkan, ketika itu ada dugaan pengaturan skor di Spanyol. Kepolisian setempat langsung menyiduk dan menangkap terduga pelaku.
"Misal kayak El clasico antara Barcelona dan Real Madrid, itu diperkirakan potensi dugaan pengaturan skor tinggi. Itu bisa mencium sedikit ada laporan masyarakat atau dari SMS, itu mereka (polisi) bisa bergerak," jelasnya.
5. Gatot: Jangan sampai PSSI melanggar FIFA
Lebih lanjut, Gatot menegaskan agar kompetisi sepak bola di Indonesia terus dimonitor Satgas. Dia menginginkan, Satgas tidak hanya semata-mata melakukan proses penyelidikan dan menangkap. Melainkan, juga memberikan edukasi kepada masyarakat dan pihak club terkait pengaturan skor.
"Jangan sampai PSSI dianggap melanggar FIFA," jelas Gatot.
Baca Juga: Siap Komitmen untuk PSSI, Iwan Bule: Saya Wakafkan Nyawa untuk PSSI!