Kaya Raya, 5 Klub Eropa yang Dimiliki oleh Pengusaha Asal Timur Tengah

Memiliki dana yang berlimpah dan tak terbatas

Dalam beberapa hari terakhir, dunia sepak bola, terutama Premier League, dikejutkan dengan dibelinya salah satu klub, yakni Newcastle United. Newcastle United dibeli oleh perusahaan asal Arab Saudi yang bernama Public Investment Fund. Perusahaan yang dipimpin oleh Mohammed bin Salman memiliki saham Newcastle sebesar 80 persen dan menjadikannya sebagai pemilik klub.

Namun, ini bukan hal baru pengusaha asal Timur Tengah melakukan investasi di klub sepak bola asal Eropa. Dalam dua dekade terakhir, ada beberapa klub yang dibeli oleh pengusaha asal Timur Tengah dan seketika menjadi klub kaya raya dengan dana tak terbatas. Penasaran klub apa sajakah itu? Yuk, simak ulasannya di bawah ini.

1. Paris Saint-Germain

Kaya Raya, 5 Klub Eropa yang Dimiliki oleh Pengusaha Asal Timur TengahNeymar bersama Nasser Al-Khelaifi (tribune.com.pk)

Didirikan pada tahun 1970, PSG awalnya dimiliki oleh Daniel Hechter, seorang perancang busana asal Prancis. Setelah dia terlibat dalam skandal penggandaan tiket, perusahaan investasi asal Timur Tengah membeli saham PSG.

Pergantian pemilik klub memberi dampak yang besar untuk PSG. Dengan ketua baru, Nasser Al-Khelaifi, PSG seketika menjadi klub besar di Prancis dan Eropa. Dengan dana yang tak terbatas, hal pertama yang dilakukan PSG adalah mendatangkan pemain bintang, seperti Zlatan Ibrahimovic, Thiago Silva, Edinson Cavani, dan David Luiz. Mereka juga memecahkan rekor transfer ketika membeli Neymar dari Barcelona pada 2017 lalu.

2. Manchester City

Kaya Raya, 5 Klub Eropa yang Dimiliki oleh Pengusaha Asal Timur TengahMansour bin Zayed Al Nahyan atau Sheikh Mansour (skysports.com)

Sebelumnya dikenal sebagai St. Marks, klub ini berganti nama menjadi Manchester City pada tahun 1894. Manchester City mengalami kebakaran besar yang menghancurkan stadion mereka dan mereka pindah ke stadion baru dengan kapasitas yang lebih banyak di Maine Road.

Singkatnya, Manchester City tidak mengalami krisis finansial atau kebangkrutan, bahkan mereka berhasil memenangkan FA Cup, League Cup, dan Europa League. Pada tahun 2008, Abu Dhabi United Group membeli Manchester City. Setelah dibeli oleh perusahaan asal Abu Dhabi tersebut, Manchester City menjelma klub yang disegani di Premier League. Mereka juga mendatangkan pemain berlabel bintang ke Etihad Stadium, seperti David Silva, Sergio Aguero, Yaya Toure, Kevin de Bruyne, dan terbaru ada nama Ruben Dias serta Jack Grealish yang dibeli dengan harga tinggi.

Baca Juga: Tersingkir di Manchester City, 5 Klub Ini Bisa Jadi Tujuan Sterling

3. Everton

Kaya Raya, 5 Klub Eropa yang Dimiliki oleh Pengusaha Asal Timur TengahFarhad Moshiri (evertonfc.com)

Dibentuk pada tahun 1878, Everton memenangkan gelar liga domestik pertama mereka pada tahun 1890 dan setelah itu performa Everton mulai menurun. Saat berjuang kembali ke masa jayanya, Everton juga berhasil memenangkan FA Cup pada tahun 1984 dan 1985.

Everton berhasil memenangkan dua gelar Liga Inggris pada 1984/1985 dan 1986/1987. Sejak itu, Everton gagal mencapai kesuksesan yang sama. Pada tahun 2016, miliarder asal Iran, Farhad Moshiri, membeli 49,9 persen saham di Everton. Meski sudah mendapatkan investor yang bergemilang harta, nyatanya performa Everton di Premier League masih belum menunjukkan banyak peningkatan.

4. Hull City

Kaya Raya, 5 Klub Eropa yang Dimiliki oleh Pengusaha Asal Timur TengahAssem Allam (hulldailymail.co.uk)

Didirikan pada tahun 1904, Hull City pada awalnya tidak mempunyai stadion sendiri untuk bertanding. Para pemain Hull City dipaksa bermain di lapangan kriket. Setelah beberapa dekade mengalami krisis keuangan, Hull City kembali ke Premier League pada tahun 2001.

Dengan bantuan Steve Bruce sebagai manajer klub, Hull City mulai mencapai beberapa kesuksesan dan pada tahun 2010, seorang pengusaha asal Mesir bernama Assem Allam membeli saham mayoritas Hull City dan menginvestasikan lebih dari 40 juta poundsterling.

5. Malaga

Kaya Raya, 5 Klub Eropa yang Dimiliki oleh Pengusaha Asal Timur TengahSheikh Abdullah bin Nasser bin Abdullah Al Ahmed Al Thani (en.as.com)

Seperti klub lain dalam daftar ini, klub asal Spanyol, Malaga, juga menghadapi krisis keuangan dan sangat membutuhkan banyak dana dari investor baru. Pada tahun 2010, Sheikh Abdullah Al Thani, seorang anggota keluarga kerajaan Qatar, membeli Malaga dan kinerja klub meningkat drastis sejak saat itu.

Namun, setelah berpisah dengan manajer Manuel Pellegrini, Malaga mulai mengalami penurunan performa dan bagian yang paling menyedihkan adalah dalam beberapa tahun terakhir, Sheikh Abdullah belum berinvestasi banyak untuk klub. Malaga sekarang bermain di Segunda División, divisi kedua dalam kasta sepak bola Spanyol.

 

Dengan dibelinya Newcastle United oleh Public Investment Fund, mampukah mereka menjadi klub yang bersaing dalam perebutan juara Premier League? Dengan dana tak terbatas, siapa saja pemain top yang akan mereka datangkan untuk memperkuat timnya?

Baca Juga: Jadi Klub Sultan Usai Akuisisi, Selanjutnya Apa Newcastle United?

Bima Kristian Pranoto Photo Verified Writer Bima Kristian Pranoto

Alumni Teknik Informatika Universitas Islam Riau Ig @17bimachristian

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Atqo

Berita Terkini Lainnya