Tajam, Ini 5 Duet Striker Ikonik di Era 1990-an

Mereka ditakuti bek dan kiper lawan

Di zaman sekarang, kebanyakan klub dan timnas mengandalkan tiga penyerang di lini depan. Biasanya, satu sebagai ujung tombak, sedangkan dua sisanya beroperasi di sayap atau second striker.

Tentu kamu gak asing dengan trio BBC (Benzema, Bale, Cristiano Ronaldo) yang pernah membela Real Madrid. Atau, bagaimana menggilanya tridente MSN (Messi, Suarez, Neymar) di bawah panji Barcelona.

Sebelumya, di era 1990an hingga pertengahan 2000an, rata-rata tim menggunakan dua penyerang untuk menggedor lini pertahanan lawan. Banyak di antaranya yang tampil garang, sehingga melahirkan julukan ikonik. Ini deretan duet lini serang tajam di era 1990 hingga 2000an.

1. Del-Pippo (Alessandro Del Piero & Filippo Inzaghi)

Tajam, Ini 5 Duet Striker Ikonik di Era 1990-angentlemanultra.com

Salah satu duet striker berbahaya di dekade 1990-an. Direkrut pada musim 1997-1998 setelah meraih gelar top skor Serie A bersama Atalanta, Inzaghi langsung klop dengan Pangeran Turin, Del Piero.

Disokong playmaker sekelas Zidane, duet Del-Pippo menjadi momok bagi pertahanan lawan. Berduet selama empat musim, pasangan ini mengantarkan Nyonya Tua menggapai titel Serie A 1997/1998, Piala Super Italia 1997, dan UEFA Intertoto Cup 1999. Inzaghi sendiri pindah ke AC Milan pada tahun 2001 ketika Juve memboyong David Trezeguet.

2. RoRo (Ronaldo & Romario)

Tajam, Ini 5 Duet Striker Ikonik di Era 1990-anindependent.co.uk

Romario adalah striker yang mengantarkan Brazil menggondol Piala Dunia 1994. Sementara, Ronaldo merupakan pemain muda dengan skill luar biasa, yang membuatnya menerima julukan Il Fenomeno.

Duet pemain terbaik dunia ini sempat mengantarkan Brazil meraih titel Piala Konfederasi 1997 dan Copa America 1997. Sayangnya, jelang Piala Dunia 1998, Romario harus cedera. Publik dunia pun urung menyaksikan ketajaman RoRo di Perancis.

Baca Juga: 5 Pesepak Bola yang Dipercaya Bakal Pensiun dengan Timnya Saat Ini

3. Enrico Chiesa & Hernan Crespo

Tajam, Ini 5 Duet Striker Ikonik di Era 1990-antwitter.com/europaleague

Sebelum dilanda kebangkrutan dan menjadi tim medioker, Parma adalah salah klub berbahaya di Serie A dekade 1990-an. Selain diperkuat Gianluigi Buffon, Lilian Thuram, Fabio Cannavaro, dan Dino Baggio, Il Gialloblu juga memiliki duet tajam pada diri Enrico Chiesa dan Hernan Crespo.

Berpasangan selama tiga musim, Chiesa dan Crespo menyumbangkan sederet trofi bagi publik Ennio Tardini. Tercatat, tim ini dibawa meraih Coppa Italia 1998/1999, UEFA Cup 1998/1999, dan Supercoppa Italiana 1999. Chiesa sendiri melesakkan 33 gol bersama Parma, sedangkan Crespo mampu mencetak 62 gol.

4. Andy Cole & Dwight Yorke

Tajam, Ini 5 Duet Striker Ikonik di Era 1990-anfootballfancast.com

Kesuksesan Manchester United meraih tiga gelar pada musim 1998/1999 tidak bisa dilepaskan dari kontribusi Andy Cole dan Dwight Yorke. Yup, dua striker keling tersebut mengisi pos lini depan Setan Merah, disokong Giggs di sisi kiri, Beckham di kanan, serta Roy Keane dan Scholes di tengah.

Sepanjang musim 1998/1999, total keduanya mampu mencetak 53 gol di semua kompetisi. Kombinasi passing satu-dua sentuhan keduanya nyaris tidak bisa dihentikan bek-bek lawan.

5. SAS (Alan Shearer & Chris Sutton)

Tajam, Ini 5 Duet Striker Ikonik di Era 1990-anfootball365.com

Bagi penggemar bola 1990-an, pasti sudah gak asing lagi dengan duet ini. Yup, Shearer dan Sutton sempat menjadi pasangan penyerang paling mematikan di Premier League ketika membela Blackburn Rovers.

Shearer adalah tipikal striker Inggris sejati, dengan kekuatan fisik, tendangan kencang terarah, dan sundulan mematikan. Sementara, Sutton, yang didatangkan Blackburn dari Norwich City, selain berotot, juga terkenal cerdik.

Pada musim 1994/1995, duet SAS berkontribusi pada 61,25 persen dari semua gol Blackburn. Hasilnya adalah titel Premier League setelah unggul satu poin atas MU di klasemen akhir.

Baca Juga: Striker Tajam, 5 Pemain Ini Mampu Mencetak Hat-trick di Bulan November

Binar Photo Verified Writer Binar

Penggemar Radiohead dan kopi

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya