Bukan Soal Performa, 7 Klub Ini Didegradasi karena Hal Lain

Ada juga dari Indonesia!

Degradasi jika karena penampilan dan kualitas tim tidak bagus, mungkin sudah biasa. Lalu, bagaimana kalau suatu klub harus terjun ke kasta bawah bukan disebabkan penampilan di atas lapangan, melainkan terkena hukuman? Nah, klub-klub ini pernah merasakannya.

Alasan klub-klub berikut didegradasi beragam. Ada yang dihukum karena terlibat pengaturan skor hingga perilaku tidak terpuji manajemen klub tersebut. Berikut ini adalah 7 klub yang didegradasi dengan alasan di luar penampilan di lapangan hijau.

Baca Juga: 7 Klub Top Eropa yang Paling Sering Degradasi, Ada MU dan Liverpool! 

1. Juventus (2006) 

Bukan Soal Performa, 7 Klub Ini Didegradasi karena Hal Lain90min.com

Pada tahun 2006, Juventus adalah juara Serie A. Namun, nasib berkata lain. Klub berjuluk Si Nyonya Tua harus turun kasta ke Serie B lantaran terlibat dalam skandal calciopoli. Mereka divonis melakukan kongkalikong dengan wasit untuk menentukan hasil pertandingan.

Dikutip dari BBC, nasib nahas Juventus tidak berhenti di situ. Selain harus turun kasta, mereka juga harus rela menyerahkan gelar liga musim itu kepada musuh bebuyutan, Inter Milan. Gelar scudetto yang diraih tahun 2005 pun harus dicabut.

2. AC Milan (1980) 

Bukan Soal Performa, 7 Klub Ini Didegradasi karena Hal Lainsempremilan.com

Sebelum Juventus, AC Milan pernah mengalami nasib serupa pada awal dekade 1980-an. Berstatus juara Serie A musim 1979/1980, tim merah-hitam ini harus turun kasta ke Serie B lantaran tersandung kasus perjudian besar yang dikenal sebagai skandal totonero.

Selain AC Milan, ada sejumlah klub Serie A lainnya yang juga ikut terseret, yakni Perugia, Avellino, Bologna, dan Lazio. Namun, nasib AC Milan dan Lazio lebih tragis karena harus turun kasta. Sementara, tiga klub lainnya cuma mendapatkan pengurangan 5 poin.

3. Palermo (2019) 

Bukan Soal Performa, 7 Klub Ini Didegradasi karena Hal Lainerreemmenews.it

Tim dengan warna kebesaran pink ini harus bermain di Serie D pada musim 2019/2020. Palermo bertanding di kasta terbawah Liga Italia lantaran tidak sanggup menyerahkan laporan keuangan dan dinyatakan bangkrut oleh FIGC atau PSSI-nya Italia.

Walau timnya harus terpuruk, suporter tak lantas meninggalkan mereka. Dilansir Football Italia, saat menjalani laga kandang perdana, Palermo mencetak rekor penonton di Serie D ketika 17 ribu fans datang ke Stadio Barbera untuk mendukung klub pujaan mereka.

4. Parma (2015) 

Bukan Soal Performa, 7 Klub Ini Didegradasi karena Hal Laincityam.com

Pernah menjadi tim yang disegani pada akhir 1990-an hingga medio 2000-an, Parma mengalami nasib tragis pada tahun 2015. Kala itu mereka harus turun ke Serie D lantaran tidak mampu mendapatkan investor untuk membayar utang klub sebesar Rp341 miliar.

Namun, cuma butuh tiga tahun, Il Gialloblu berhasil berkompetisi lagi di Serie A. Kepastian promosi didapatkan setelah mengalahkan Spezia 2-0 pada partai Serie B musim 2017/2018. Sayangnya, setelah mentas di Serie A, prestasi Parma masih belum sebagus dahulu.

5. Glasgow Rangers (2012) 

Bukan Soal Performa, 7 Klub Ini Didegradasi karena Hal Lainthe42.ie

Seteru utama Glasgow Celtic di Liga Skotlandia ini juga pernah mengalami nasib sial saat harus memulai kompetisi musim 2012/2013 dari divisi tiga. Alasannya, klub itu terlilit utang kira-kira sebesar Rp310 miliar dan dinilai tidak mampu membayar sehingga didegradasi.

Setelah empat tahun bermain di divisi bawah, The Light Blues, julukan Rangers, akhirnya bisa bermain lagi di Scottish Premiership. Namun, hingga saat ini, mereka belum bisa menggoyang dominasi Glasgow Celtic di kompetisi teratas Skotlandia itu.

6. Felda United (2017) 

Bukan Soal Performa, 7 Klub Ini Didegradasi karena Hal Laintv5.espn.com

Dari Asia, Felda United terpaksa harus degradasi dari Liga Super Malaysia pada tahun 2017 lantaran tidak mempunyai lisensi sebagai syarat ikut kompetisi. Imbasnya, klub tersebut harus rela ditinggalkan para bintang mereka, termasuk Zah Rahan yang pindah ke Madura United.

Menurut kabar terbaru, dilansir Vocket FC, klub ini memutuskan untuk tidak ikut kompetisi Liga Malaysia pada tahun 2021, baik di Liga Super maupun Liga Primer. Masalah keuangan menjadi alasan kenapa tim tersebut terpaksa mundur dari kompetisi.

7. Persebaya (2005) 

Bukan Soal Performa, 7 Klub Ini Didegradasi karena Hal Laininstagram.com/pemerhatisejarahpersebaya_

Persebaya pernah mengalami cerita kelam pada tahun 2005 lalu. Kala itu, Green Force harus rela turun kasta ke Divisi I pada tahun 2006. Selain itu, PSSI juga menghukum Bambang D. H. (Wali Kota Surabaya kala itu) dan Saleh Mukadar (manajer tim).

PSSI memberikan hukuman lantaran Persebaya melakukan aksi walk out pada babak 8 besar Wilayah Barat Liga Indonesia. Kontroversi Bajul Ijo tidak berhenti di situ. Mereka juga mengembalikan Piala Liga Indonesia yang mereka rebut pada Divisi Utama 2004 kepada PSSI.

 

Selain kualitas, penampilan, dan konsistensi, keberuntungan agaknya juga berpengaruh saat klub mengikuti suatu kompetisi. Kalau sedang sial, walaupun punya materi bagus, nasibnya bisa seperti tim-tim di atas.

Baca Juga: Liga 1 Tak Jelas, Liga Malaysia dan Thai League Sudah Bisa Ditonton

Binar Photo Verified Writer Binar

Penggemar Radiohead dan kopi

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Atqo

Berita Terkini Lainnya