6 Comeback Brilian dalam Laga Final Liga Champions

Momen-momen yang dramatis!

Sebagai kompetisi tertinggi antarklub di Eropa, UEFA Champions League memang menjadi ajang yang paling ditunggu-tunggu banyak fans sepak bola. Bukan hanya karena menghadirkan juara di masing-masing liga, melainkan juga pertandingan yang tidak jarang penuh kejutan.

Kejutan tidak cuma terjadi di fase penyisihan atau grup, tapi hingga laga puncak, termasuk comeback yang berujung juara. Ada beberapa partai final Liga Champions yang menjadi arena comeback sejumlah klub dan akhirnya menggondol trofi Si Kuping Besar.

1. Manchester United vs. Bayern Munich (1998/1999)

6 Comeback Brilian dalam Laga Final Liga ChampionsManchester United (twitter.com/manutd)

Salah satu comeback bersejarah, tidak hanya di ajang UEFA Champions League, melainkan juga di dunia sepak bola. Tertinggal 0-1 dari Bayern Munich sejak menit ke-6, Manchester United mampu membalikkan keadaan saat pertandingan memasuki masa perpanjangan waktu.

Uniknya, dua gol Setan Merah dihasilkan dua pemain pengganti mereka. Teddy Sheringham menyamakan kedudukan pada menit ke-91. Dua menit berselang, Ole Gunnar Solskjaer menjadi pahlawan timnya saat meneruskan bola sundulan Sheringham ke gawang Oliver Kahn.

2. Bayern Munich vs. Valencia (2000/2001)

6 Comeback Brilian dalam Laga Final Liga ChampionsBayern Munich (twitter.com/championsleague)

Bayern Munich lebih diunggulkan saat bersua Valencia di final UEFA Champions League musim 2000/2001 karena mereka dipenuhi banyak pemain top di zamannya. Namun, Oliver Kahn dkk. justru sudah harus kebobolan pada menit ke-3 lewat sepakan penalti Gaizka Mendieta.

Die Roten baru bisa membalas angka pada babak kedua, tepatnya menit ke-50 hasil tendangan penalti Stefan Effenberg. Skor imbang 1-1 bertahan hingga usai dan laga dilanjutkan lewat adu penalti. FC Hollywood pun unggul 5-4 berkat kecemerlangan Oliver Kahn.

3. Liverpool vs. AC Milan (2004/2005)

6 Comeback Brilian dalam Laga Final Liga ChampionsLiverpool (twitter.com/championsleague)

Miracle of Istanbul, demikian deskripsi antara partai Liverpool melawan AC Milan di final UEFA Champions League 2004/2005. Bagaimana tidak, sudah tertinggal 0-3 pada babak pertama, The Reds mampu menyamakan kedudukan dan akhirnya menang lewat adu penalti.

Setelah menjadi pesakitan sepanjang babak pertama, Jerzy Dudek keluar sebagai pahlawan Liverpool dalam babak tos-tosan. Kiper asal Polandia itu berhasil menggagalkan sepakan Andriy Shevchenko sebagai eksekutor terakhir AC Milan dan membuat klubnya unggul 3-2.

Baca Juga: 5 Pemain AC Milan yang Pakai Nomor Punggung 19 sebelum Theo Hernandez

4. Barcelona vs. Arsenal (2005/2006)

6 Comeback Brilian dalam Laga Final Liga ChampionsBarcelona (twitter.com/championsleague)

Setelah menunggu selama 14 tahun, Barcelona akhirnya mendapatkan trofi Si Kuping Besar kedua mereka pada musim 2005/2006. Namun, gelar tersebut tidak dicapai dengan mudah karena klub asal Catalan itu mendapatkan perlawanan alot dari Arsenal di partai puncak.

Saat itu Ronaldinho dkk. harus tertinggal 0-1 ketika Sol Campbell membawa Arsenal unggul di menit ke-37. El Barca baru menyamakan skor lewat Samuel Eto'o pada menit ke-76. Juliano Belleti yang turun sebagai pemain pengganti akhirnya membalikkan angka pada menit ke-80.

5. Chelsea vs. Bayern Munich (2011/2012)

6 Comeback Brilian dalam Laga Final Liga ChampionsDidier Drogba (twitter.com/championsleague)

Chelsea benar-benar tidak diunggulkan saat lolos ke final UEFA Champions League musim 2011/2012. Pasalnya, lawan mereka adalah Bayern Munich yang dipenuhi banyak pemain bintang. Laga puncak pun kebetulan digelar di Allianz Arena yang merupakan kandang Munich.

Prediksi itu seperti nyata saat The Blues tertinggal 0-1 pada menit ke-80. Namun, delapan menit berselang, Didier Drogba menjaga asa Chelsea setelah menghajar gawang Manuel Neuer. Laga dilanjutkan ke adu penalti. Lagi-lagi Drogba menjadi penentu dan Chelsea unggul 4-3.

6. Real Madrid vs. Atletico Madrid (2013/2014)

6 Comeback Brilian dalam Laga Final Liga ChampionsReal Madrid (twitter.com/championsleague)

Real Madrid mengejar La Decima atau trofi kesepuluh sepanjang keikutsertaan mereka di ajang UEFA Champions League saat lolos ke final musim 2013/2014. Namun, semuanya seperti musnah saat Atletico Madrid masih unggul 1-0 hingga laga memasuki menit ke-90.

Keajaiban datang di masa injury time. Umpan sepak pojok Luka Modric sukses dikonversi Sergio Ramos menjadi gol. Laga pun dilanjutkan ke babak extra time. Memanfaatkan runtuhnya mental lawan, El Real memasukkan tiga gol lagi dan akhirnya menang telak 4-1.

 

Selama pertandingan belum selesai, semuanya masih bisa terjadi, termasuk berbalik dari pecundang menjadi pemenang. Sudah banyak klub yang membuktikannya.

Baca Juga: 5 Pencetak Gol Terbanyak ke Gawang Klub Liga Inggris di Liga Champions

Binar Photo Verified Writer Binar

Penggemar Radiohead dan kopi

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Atqo

Berita Terkini Lainnya