5 Pemain Lokal yang Pernah Jadi Top Skor Liga Indonesia

Ada yang jadi top skor lebih dari sekali!

Setelah era Perserikatan dan Galatama, kompetisi modern di Indonesia dimulai pada 1994. Kala itu, kompetisi menggabungkan Perserikatan dan Galatama dengan nama Liga Indonesia, yang kemudian sempat beberapa kali berubah nama, seringnya untuk alasan sponsor.

Sayangnya, dalam rentang 1994 hingga 2020, ketika kompetisi dihentikan akibat pandemi Covid-19, gelar top skor kompetisi lebih sering digondol oleh pemain asing. Cuma segelintir pemain lokal yang sukses menjadi pencetak gol terbanyak liga. Lalu, siapa saja mereka?

1. Peri Sandria 

5 Pemain Lokal yang Pernah Jadi Top Skor Liga IndonesiaPeri Sandria (pixabay.com/sunu_dhadho)

Peri Sandria merebut gelar top skor kompetisi Liga Indonesia 1994/1995 atau musim perdana. Kala itu, penyerang kelahiran Binjai ini sukses menyaringkan 34 gol. Rekor gol tersebut sempat bertahan lama sebelum dipecahkan oleh Sylvano Comvalius pada Liga 1 2017.

Sayangnya, saat menjadi top skor, ia gagal membawa timnya, Bandung Raya, juara liga. Namun, kegagalan tersebut langsung ditebus pada musim berikutnya. Di musim itu, giliran rekannya di Bandung Raya, Dejan Gluscevic, yang meraih gelar top skor dengan catatan 30 gol.

2. Bambang Pamungkas

5 Pemain Lokal yang Pernah Jadi Top Skor Liga IndonesiaBambang Pamungkas (twitter.com/bepe20)

Bambang Pamungkas memulai karier profesional di Persija Jakarta pada tahun 1999. Hebatnya, Bepe, sapaan akrabnya, langsung meraih gelar top skor Liga Indonesia musim 1999/2000 dengan torehan 24 gol. Musim berikutnya, giliran The Jak yang dibawanya juara liga.

Tidak hanya di dalam negeri, Bepe juga sempat meraih kesuksesan kala bermain di Malaysia. Ketika membela Selangor FA, ia pernah menjadi top skor Malaysia Premier League 2005. Di tahun yang sama, Bepe meraih trofi Malaysia Premier League dan Malaysia FA Cup.

Baca Juga: 5 Pemain Ternama yang Punya Garis Keturunan Negara Asia, Ada Indonesia

3. Ilham Jaya Kesuma

5 Pemain Lokal yang Pernah Jadi Top Skor Liga IndonesiaIlham Jaya Kesuma dan Boaz Solossa (facebook.com/ilhamjayakesumaindo)

Penyerang kelahiran Palembang ini dua kali mencicipi gelar pencetak gol terbanyak Liga Indonesia. Pertama pada tahun 2002 dengan torehan 24 gol dan yang kedua pada tahun 2004 dengan raihan 22 gol. Semua dilakukan Ilham Jaya Kesuma saat membela Persita Tangerang.

Pada awal dekade 2000-an, Ilham memang termasuk salah satu penyerang lokal yang berbahaya. Bahkan, ia pernah membuat 6 gol dalam satu pertandingan kala Persita membantai Persikab Bandung 10-1 pada April 2002, dan masih menjadi rekor hingga detik ini.

4. Boaz Solossa

5 Pemain Lokal yang Pernah Jadi Top Skor Liga IndonesiaBoaz Solossa (instagram.com/boazsolossa)

Boaz Solossa bisa dikatakan sebagai salah satu penyerang terbaik yang sempat dimiliki Indonesia. Buktinya, pemain kelahiran Sorong ini tiga kali mencicipi gelar top skor liga, yakni pada musim 2008/2009, musim 2010/2011, dan tahun 2013, semuanya dengan Persipura Jayapura.

Tidak hanya secara individu, Boaz juga sukses secara tim. Persipura dibawanya juara Liga Indonesia 2005. Saat kompetisi berganti nama Indonesia Super League, ia tiga kali mengantarkan tim Mutiara Hitam menjadi kampiun. Saat ini, Boaz bergabung dengan Borneo FC.

5. Ferdinand Sinaga

5 Pemain Lokal yang Pernah Jadi Top Skor Liga IndonesiaFerdinand Sinaga (instagram.com/ferdinand17sinaga)

Pada tahun 2011, sepak bola Indonesia sempat dilanda dualisme. Kala itu, ada dua kompetisi yang dipertandingkan, yakni Indonesian Super League (ISL) dan Indonesia Premier League (IPL). Akhirnya, yang diakui FIFA dan AFC sebagai kompetisi yang sah adalah IPL.

Saat itu, trofi juara IPL direbut oleh Semen Padang. Tidak hanya gelar liga, pemain mereka, Ferdinand Sinaga, juga sukses menjadi pencetak gol terbanyak dengan catatan 15 gol. Namun, kompetisi IPL ini cuma berlangsung semusim setelah ada Kongres Luar Biasa PSSI.

 

Mungkin ada yang bertanya, kenapa nama Kurniawan Dwi Yulianto tidak termasuk? Ia memang pernah memimpin daftar top skor liga musim 1997/1998 dengan 20 gol. Sayangnya, kala itu kompetisi harus dihentikan lantaran krisis moneter dan kerusuhan berskala nasional.

Baca Juga: Promosi dan Degradasi Akhirnya Diberlakukan di Liga 1 dan Liga 2 

Binar Photo Verified Writer Binar

Penggemar Radiohead dan kopi

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Albin Sayyid Agnar

Berita Terkini Lainnya