5 Fakta Kembalinya Eintracht Frankfurt di Liga Champions Eropa

Die Adler berhasil menggapai mimpinya

Eintracht Frankfurt tidak dikenal sebagai klub yang diperhitungkan di kancah sepak bola Eropa dalam 1 dekade terakhir. Namun, nama mereka mencuat kembali setelah sukses merebut gelar juara Liga Europa 2021/2022.

Tim berjuluk Die Adler ini lantas menggapai angannya tampil di kompetisi antarklub terbesar di Eropa, Liga Champions Eropa. Ada fakta menarik di balik kesuksesan Die Adler kembali ke Liga Champions Eropa 2022/2023 yang patut disimak.

Berikut beberapa fakta kembalinya Eintracht Frankfurt di Liga Champions Eropa.

1. Tampil kembali di Liga Champions setelah absen selama 62 tahun

Kembalinya Eintracht Frankfurt ke Liga Champions Eropa merupakan sebuah perjuangan panjang. Pasalnya, Die Adler belum pernah tampil di liga antarklub terbesar di Eropa tersebut dalam 62 tahun terakhir. Ini karena mereka selalu gagal menembus zona Liga Champions di Bundesliga. 

Meskipun sudah lama tak tampil di Liga Champions, klub asal Frankfurt ini pernah mencatatkan prestasi besar saat terakhir berlaga di kompetisi tersebut. Eintracht Frankfurt menembus final Liga Champions yang kala itu masih bernama European Cup. 

Dilansir Deutsche Welle, Eintracht Frankfurt masuk ke final European Cup yang diadakan di Stadion Hampden Park, Glasgow, pada 1960. Sayangnya, mereka harus menyerah dengan skor telak 3-7 dari penguasa kompetisi ini, yakni Real Madrid.

2. Tim kelima Jerman yang masuk di Liga Champions

5 Fakta Kembalinya Eintracht Frankfurt di Liga Champions EropaPemain Eintracht Frankfurt saat merayakan gol. (twitter.com/MarioGoetze)

Pada 2022/2023, terdapat perbedaan dibanding kompetisi Liga Champions Eropa sebelumnya. Pasalnya, kompetisi Bundesliga Jerman diwakili oleh lima klub yang terdiri dari Bayern Munich, Borussia Dortmund, Bayer Leverkusen, RB Leipzig, dan Eintracht Frankfurt. 

Meskipun Eintracht Frankfurt tercatat bertengger di posisi sebelas klasemen pada musim lalu. Namun, mereka berhak mendapatkan tiket emas ke Liga Champions setelah sukses merebut gelar juara Liga Europa 2021/2022. 

Skema ini sama seperti musim lalu, di mana Villarreal menjadi tim kelima Spanyol yang berhak berkompetisi di Liga Champions. Akan tetapi, perbedaan pada musim ini adalah masuknya tim Skotlandia setelah larangan kepada klub asal Rusia di seluruh kompetisi Eropa.

Baca Juga: 5 Jebolan Akademi Eintracht Frankfurt yang Pernah Bermain di EPL  

3. Kompetisi Liga Champions pertama bagi Oliver Glasner

Ini pertama kalinya Pelatih Oliver Glasner menukangi tim yang masuk turnamen antarklub terbesar di Eropa tersebut. Pelatih asal Austria ini sendiri baru memulai dunia kepelatihan ketika menangani SV Ried pada 2014.

Sebelum itu, Glasner memiliki pengalaman menjadi asisten pelatih RB Salzburg dan pelatih sementara di FC Liefering. Sementara, pengalaman kepelatihan Glasner terasah ketika menukangi LASK Linz pada 2015—2019.

Berkat itu, ia ditunjuk menjadi pelatih VfL Wolfsburg selama 2 musim pada 2019/2020 dan 2020/2021. Meski membawa Die Wolffe ke Liga Champions, ia dicopot dari jabatannya dan mulai melatih Eintracht Frankfurt.

4. Eintracht Frankfurt sudah mendatangkan sejumlah pemain baru

Resmi mendapat tiket otomatis ke Liga Champions, Eintracht Frankfurt tak menyianyiakan kesempatan untuk berbenah. Pada bursa transfer musim panas ini, Die Adler tak ketinggalan mendatangkan amunisi baru demi menambal sejumlah lini yang masih rumpang. 

Secara total, klub yang berkandang di Deutsche Bank Park ini sudah mendatangkan dua belas pemain baru. Lima pemain didatangkan lewat skema pembelian. Enam lainnya dikontrak usai berstatus free agent. Hanya satu pemain yang didatangkan sebagai pinjaman. 

Sementara, Jens Petter Hauge menjadi pemain termahal yang didatangkan Die Adler musim ini dari AC Milan dengan harga 10 juta euro (Rp148,2 miliar). Pembelian terbesar lain dari klub asal Frankfurt itu adalah Lucas Alario dan Mario Goetze.

5. Die Adler berpeluang lolos ke babak enam belas besar

Eintracht Frankfurt tercatat masuk ke dalam Grup D bersama Tottenham Hotspur, Sporting Lisbon, dan Olympique Marseille. Jika dilihat lebih dalam lagi, Die Adler tergabung di grup yang tidak sulit, sehingga mereka memiliki peluang besar untuk dapat lolos ke babak enam belas besar.

Maka dari itu, Glasner dan tim asuhannya harus memanfaatkan kesempatan ini untuk unjuk gigi setelah absen selama 62 tahun. Pasalnya, ikut serta dalam Liga Champions Eropa merupakan kesempatan langka bagi tim asal Frankfurt tersebut. 

Sayangnya, penampilan Eintracht Frankfurt dalam empat laga awal Bundesliga tampak kurang memuaskan. Bahkan, tim ini harus dihajar Bayern Munich 1-6 di pertandingan pembuka. Die Adler baru bisa meraih poin penuh setelah menundukkan Werder Bremen pada spieltag ke-4. 

Eintracht Frankfurt berhasil membuktikan diri sebagai salah satu klub besar di Eropa usai menjuarai Liga Europa 2021/2022. Namun, perjalanan Die Adler musim ini makin berat lantaran mereka harus bersaing di dua kompetisi besar sekaligus.

Baca Juga: 6 Pemain Terakhir yang Menjadi Top Skor Eintracht Frankfurt

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Gagah N. Putra

Berita Terkini Lainnya