Legalitas Penjualan Bir di Stadion saat Piala Dunia Jadi Perdebatan

Kalau menurutmu, perlu gak sih?

Piala Dunia 2018 Rusia telah berakhir dengan berbagai kejutan yang akan diingat sepanjang selamanya. Ajang ini dianggap sebagai turnamen terbaik sepanjang sejarah. Piala Dunia juga mengalami peningkatan infrastruktur di Rusia dari sarana dan prasarananya. Namun ada satu hal masih menjadi perdebatan, yakni legalnya penjualan bir di stadion.

Masalah legalnya bir yang bebas diperjualbelikan di dalam Stadion saat Piala Dunia 2018 menjadi sebuah perdebatan. Karena ditakutkan akan berlanjut pada seluruh pertandingan yang ada di Rusia nantinya. Sebelumnya, penjualan bebas bir dalam stadion merupakan hal yang tidak biasa di Rusia, dilansir dari Rt.com.

1. Perdebatan dari pihak muslim di Rusia

Legalitas Penjualan Bir di Stadion saat Piala Dunia Jadi Perdebatanfootball-stadiums.co.uk

Legalnya penjualan bir di Stadion jelas memunculkan perdebatan. Karena selain berdampak pada warga muslim di Rusia. Rusia merupakan rumah bagi 20 juta pemeluk agama Islam. Mayoritas pemeluk Islam berada di bagian selatan seperti Republik Tatarstan, Dagestan dan Chechnya. Kazan yang merupakan ibu kota Republik Tatarstan menjadi kota penyelenggara Piala Dunia 2018.

Presiden Republik Tatarstan, Rustam Minnikhanov mengatakan apakah regulasi mengenai pelegalan bir untuk dijual dalam stadion akan dilanjutkan atau tidak, dan berkata:

Bir yang telah dijual selama turnamen Piala Dunia 2018 sejumlah $1,4 juta atau 89 juta rubles. Ini bukan sebuah penolakan dan tidak ada masalah untuk saya, namun ini disayangkan oleh umat muslim tapi kami perduli dengan saudara slavik kita.

Presiden Rusia, Vladimir Putin yang menanggapi hal tersebut juga bersedia membicarakan mengenai legalitas kebebasan penjualan bir ini lebih lanjut.

2. Penolakan minuman alkohol dari pihak lain

Legalitas Penjualan Bir di Stadion saat Piala Dunia Jadi Perdebatanfox10phoenix.com

Perdebatan dari Pemimpin Republik Tatarstan, Minnikhanov mengenai bir yang menjerumus pada orang Slavik, gereja orthodoks yang banyak dianut oleh orang Slavik, juga memberikan pernyataan menolak alkohol yang membuat orang mabuk.

Senior Gereja Orthodoks, Valery Doronkin menyatakan:Kepercayaan Orthodoks tidak sepenuhnya melarang minuman beralkohol. Namun kami tidak mendukung adanya minuman tersebut di tempat umum dan menentang penjualan bebas minuman beralkohol. Mabuk merupakan dosa besar bagi Orthodoks.

Anggota Dewan Federasi, Alexander Bashkin juga menyatakan menolak minuman ini.

Saya menolak penjualan alkohol dalam even olahraga. Sebelumnya hal ini juga sudah dilarang oleh pihak Legislatif Federasi Rusia.

3. Sempat dilarang memperjualbelikan bir di stadion

Legalitas Penjualan Bir di Stadion saat Piala Dunia Jadi Perdebatandailymail.co.uk

Sejak tahun 2005 penjualan minuman beralkohol di seluruh stadion area sekitar stadion dilarang kecuali di ruang VIP. Namun dalam Piala Dunia 2018 ini, pelegalan penjualan alkohol menjadi perdebatan bagi sejumlah kalangan.

Hal ini menyusul terjadinya kerusuhan di Moskow tahun 2002 saat gelaran Piala Dunia 2002, di mana Tim Rusia mengalami kekalahan dari Jepang yang disaksikan oleh ribuan penonton di layar raksasa, dan mengakibatkan bentrokan terjadi akibat banyaknya fans yang mabuk.

Selain itu, pada Euro 2016 di Prancis, di mana suporter Rusia bentrok dengan suporter Inggris menyusul banyaknya fans yang mabuk.

Namun nampaknya pada Piala Dunia 2018 pemerintah Rusia mampu mengatasi masalah tersebut dengan tidak adanya kericuhan dari para suporter, walaupun minuman bir dilegalkan untuk diperjualbelikan di dalam stadion.

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya