Sparta Rotterdam, Klub Elite Belanda yang Pernah Terpuruk

Berupaya merengkuh kembali kejayaannya

Sparta Rotterdam bukan klub sepak bola raksasa Belanda yang kerap tampil di turnamen antarklub Eropa. Bahkan, klub pesaing Feyenoord Rotterdam ini banyak menghabiskan kiprahnya di Eerste Divisie, liga kasta kedua Belanda.

Meskipun demikian, Sparta Rotterdam rupanya pernah dipandang sebagai klub elite Belanda, terutama pada awal masa liga sepak bola di Negeri Kincir Angin. Sayangnya, zaman sudah berubah dan klub berjuluk De Kasteelheren ini hanya dapat mengingat kenangan manis tersebut.

Pada 2022/2023, Sparta Rotterdam berusaha bangkit dari keterpurukan. Mereka menembus papan atas Eredivisie. Melihat sekilas sejarah klub dan lika-likunya kini cukup menarik. Simak Sparta Rotterdam, klub elite Belanda yang pernah terpuruk ini!

1. Sparta Rotterdam berawal dari klub kriket yang didirikan orang terpandang

Sparta Rotterdam, Klub Elite Belanda yang Pernah Terpuruksuasana di dalam Sparta Stadion (twitter.com/SpartaRotterdam)

Sparta Rotterdam lahir pada 1 April 1888 di sebuah rumah milik keluarga Hartevelt Hoos di Rotterdam. Meskipun dikenal luas sebagai klub sepak bola, Sparta sebenarnya merupakan asosiasi perkumpulan kriket yang didirikan lima remaja berusia 13—16 tahun dari keluarga terpandang.

Dilansir laman resmi klub, Rotterdam saat itu tengah menjadi kota dengan perkembangan pesat akibat transit barang. Ini semua sebagai efek pesatnya industrialisasi di sepanjang Sungai Ruhr Jerman yang bermuara di kota ini.

Pertumbuhan Kota Rotterdam sebagai kota pelabuhan membuat sebagian besar penduduknya merupakan masyarakat kelas pekerja. Sayangnya, hanya anak dari golongan menengah ke atas dan kaya yang punya waktu dan uang untuk berlatih kriket.

Pada Juli, anggota klub Sparta muda menerima bola sebagai hadiah dari orangtua mereka. Dimulai dari situ, mereka akhirnya berlatih sepak bola. Mereka hanya berlatih dan belum mengadakan pertandingan resmi dengan klub lain.

2. Seragamnya mengadopsi jersey Sunderland

Sparta Rotterdam, Klub Elite Belanda yang Pernah TerpurukSparta Rotterdam (instagram.com/spartarotterdam)

Seragam khas Sparta Rotterdam rupanya punya kaitan erat dengan klub Inggris, Sunderland. Penyematan warna khas klub asal Rotterdam ini diinisiasi ketika pengurus klub mengadakan perjalanan ke Inggris pada 1899.

Mereka begitu tertarik dengan seragam khas Sunderland yang memadukan corak putih dengan garis merah. Pengurus klub akhirnya membeli sejumlah jersey Sunderland untuk dibawa pulang ke Belanda.

Sampai saat ini, Sparta Rotterdam masih mempertahankan warna seragam klubnya yang terkenal akan celana hitam dan jersey garis merah dan putih. Karena keunikan warna jerseynya, Sparta kerap dijuluki De Rood-Witte Gladiatoren atau De Kasteelheren.

Baca Juga: 5 Jebolan Akademi Sparta Praha yang Pernah Berkarier di EPL 

3. Sparta Rotterdam masuk klub tersukses di Belanda pada abad ke-20

Sparta Rotterdam mencapai puncak kesuksesannya pada awal abad ke-20. Mereka mampu menjuarai Eredivisie untuk pertama kalinya pada 1909. Saat itu, Sparta membekuk RKVV Wilhelmina yang memuncaki klasemen Eerste Klasse East.

Kesuksesan itu berlanjut pada 1910/1911 ketika Sparta mampu keluar sebagai juara Belanda. Mereka pun mengulangi kesuksesannya pada 1911/1912, 1912/1913, 1914/1915. Berkat itu, Sparta sempat dijuluki sebagai klub tersukses di Negeri Kincir Angin.

Setelah berakhirnya Perang Dunia II, Sparta Rotterdam sempat mencuat kembali sebagai klub yang diperhitungkan. Klub berjuluk De Rood-Witte Gladiatoren ini kembali menjuarai Liga Belanda pada 1958/1959, yang menggenapkan gelar mereka untuk keenam kalinya.

Klub ini juga mampu merebut gelar Piala Belanda atau KNVB Beker sebanyak tiga kali. Gelar itu didapat pada 1957/1958, 1961/1962, dan 1965/1966.

4. Mengalami keterpurukan pada 2000 sampai 2010-an

Sparta Rotterdam, Klub Elite Belanda yang Pernah TerpurukPemain Sparta Rotterdam (twitter.com/SpartaRotterdam)

Sparta Rotterdam mengalami penurunan pada awal 2000-an. Hasilnya, mereka harus terdegradasi untuk pertama kalinya ke Eerste Divisie pada 2001/2002. Padahal, Sparta berada di bawah asuhan Frank Rijkaard, legenda Belanda. Bahkan, tim ini harus mendekam di kasta kedua selama 4 musim.

Pada 2010/2011, Sparta Rotterdam kembali tersungkur ke jurang degradasi setelah hanya duduk di posisi ke-16 klasemen akhir Eredivisie. Tim asal Rotterdam ini baru dapat kembali ke habitatnya pada 2016/2017. Tak bertahan lama, Sparta kembali masuk ke jurang degradasi pada musim berikutnya.

Sparta Rotterdam kembali naik kasta pada 2019/2020. Sedikit demi sedikit, tim berjuluk De Rood-Witte Gladiatoren berhasil menunjukkan performa terbaiknya. Pada 2022/2023 ini, Sparta mampu duduk di posisi ke-6 klasemen sementara hingga pekan ke-25.

5. Derbi Rotterdam sajikan perseteruan antarkelas sosial

Sparta Rotterdam, Klub Elite Belanda yang Pernah TerpurukFeyenoord vs Sparta Rotterdam (twitter.com/SpartaRotterdam)

Kota Rotterdam memiliki tiga tim tradisional yang bertanding di Eredivisie, termasuk Feyenoord, Sparta, dan Excelsior. Namun, Derbi Rotterdam seakan kehilangan auranya karena hanya Feyenoord yang mampu konsisten jadi tim papan atas Belanda.

Sementara, Excelsior tampil kurang kompetitif lantaran kerap keluar masuk kasta tertinggi Liga Belanda. Sedangkan, Sparta Rotterdam tidak menunjukkan performa dan prestasi segemilang dahulu.

Meskipun begitu, Derbi Rotterdam antara Feyenoord dan Sparta bisa disebut sebagai pertandingan terbesar di Rotterdam. Pasalnya, pertandingan itu menghadirkan perseteruan antarkelas sosial. Sparta mewakili tim elite dan Feyenoord mewakili area permukiman kelas pekerja.

Dikutip Hooligans, Sparta Rotterdam tetap menjadi salah satu klub tertua di Belanda yang memegang nilai dan tradisinya. Mereka juga berupaya eksis dengan pengeluaran yang kecil.

Baca Juga: 5 Jebolan Akademi Sparta Rotterdam Terbaik yang Pernah Main di EPL

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Gagah N. Putra

Berita Terkini Lainnya