Demi Melindungi Pemain, FIFA dan FIFPro Siapkan Dana untuk Gaji Pemain

Dana tersebut baru disiapkan pada pertengahan 2020 ini

Badan sepak bola dunia, FIFA, bersama serikat pemain sepak bola seluruh dunia, FIFPro, sepakat meluncurkan dana untuk menggaji pemain yang terkena dampak keterlambatan pembayaran gaji. Dana tersebut rencananya akan diluncurkan pada pertengahan tahun 2020 ini. Bagaimana awal ceritanya?

1. Jumlah dana yang disiapkan mencapai 16 juta dolar AS atau setara dengan Rp218,8 miliar

Demi Melindungi Pemain, FIFA dan FIFPro Siapkan Dana untuk Gaji Pemainsportbusiness.com

Dilansir dari BBC, FIFA bekerja sama dengan FIFPro telah menyiapkan dana untuk melindungi pemain yang terkena imbas keterlambatan gaji oleh klubnya masing-masing. Dana sebesar 16 juta dolar AS atau setara dengan Rp 218,8 miliar merupakan dana yang dialokasikan secara tahunan yang akan digunakan hingga tahun 2022. Sebelumnya, dana sebesar 5 juta dolar AS atau setara dengan Rp 68,4 miliar telah dialokasikan sejak 2015 hingga 2020 untuk para pemain yang belum menerima gaji dari klub.

Meski dana tersebut sudah disiapkan, FIFA dan FIFPro dalam sebuah pernyataan mengatakan dana tersebut memang tidak bisa menutupi jumlah penuh gaji yang masih terutang oleh klub, namun dana ini akan dijadikan sebagai jaringan pengaman yang penting para pemain yang terkena dampak tersebut.

2. Tahun 2019 lalu, FIFA telah memperbarui kode disiplin mengenai masalah gaji pemain

Demi Melindungi Pemain, FIFA dan FIFPro Siapkan Dana untuk Gaji Pemainguardian.ng

Sekitar tahun 2019 lalu, FIFA telah memperbarui kode disiplin mengenai masalah gaji pemain. Dalam kode disiplin tersebut dijelaskan bahwa jika sebuah klub gagal membayar gaji pemain setidaknya dalam kurun waktu 2 bulan pada tanggal jatuh tempo mereka, pemain yang berkaitan dianggap memiliki alasan yang adil untuk mengakhiri kontraknya dengan klub tersebut.

Presiden FIFA, Gianni Infantino, mengatakan perjanjian yang dibuat antara FIFA dan FIFPro ini dibuat untuk membantu pemain dalam situasi yang sulit dengan menunjukkan bagaimana FIFA menafsirkan peran sebagai badan pengatur sepak bola dunia. FIFA berada di sini untuk menjangkau para pemain yang sedang membutuhkan, terutama di dalam komunitas sepak bola dan itu dimulai dari para pemain, yang merupakan kunci dalam permainan sepak bola.

Baca Juga: FIFA Minta Peralatan Piala Dunia 2021 Tak Kena Pajak di Indonesia

3. FIFPro mengungkapkan sebanyak 50 klub telah bubar akibat masalah ini dalam 5 tahun terakhir ini

Demi Melindungi Pemain, FIFA dan FIFPro Siapkan Dana untuk Gaji Pemainreuters.com

Presiden FIFPro, Philippe Piat, mengungkapkan bahwa sebanyak lebih dari 50 klub yang berada di 20 negara terpaksa ditutup dalam 5 tahun terakhir ini akibat masalah gaji pemain yang membuat ratusan pemain sepak bola dalam keadaan tidak pasti dan mengalami kesulitan finansial. Dana tersebut akan memberikan dukungan yang berharga bagi para pemain dan keluarga yang sedang membutuhkan.

Sebagian besar dari klub-klub yang ditutup untuk menghindari pembayaran upah yang lebih besar justru segera membentuk kembali klub baru. FIFPro memang telah lama melarang praktik yang dianggap ilegal ini dan telah berterima kasih kepada FIFA karena memberantas masalah ini dalam kode disiplin yang dibuat FIFA.

4. Kebanyakan para pemain yang terkena dampak bermain di Amerika Selatan dan Afrika

Demi Melindungi Pemain, FIFA dan FIFPro Siapkan Dana untuk Gaji Pemain90min.com

Kebanyakan para pemain yang bermasalah dalam soal penunggakan gaji terjadi di negara-negara Amerika Selatan dan Afrika. Para pemain sebelumnya dibiarkan begitu saja dan kemudian harus keluar serta menemukan klub baru. Kebanyakan kasus-kasus tersebut terjadi pada para pemain yang bukan berada di tingkat atas, meski di sisi lain ada beberapa klub yang berada di divisi teratas mengalami hal serupa.

5. Beberapa negara kebanyakan menerapkan sanksi degradasi kepada klub yang menunggak gaji

Demi Melindungi Pemain, FIFA dan FIFPro Siapkan Dana untuk Gaji Pemainthestar.com.my

Beberapa kasus yang terjadi di sepak bola dunia akibat menunggak masalah gaji menerapkan sanksi degradasi ke divisi paling bawah. Salah satunya pada kasus yang dialami oleh klub Yunani, Acharnaikos, yang dihukum terdegradasi ke divisi tiga kompetisi domestik Liga Yunani yang sebelumnya berada di divisi dua pada musim 2017/2018 lalu.

Tak hanya klub kecil saja yang mengalami masalah ini, salah satu klub besar Republik Ceko, Slavia Praha, hampir saja terkena sanksi degradasi ke divisi tiga pada tahun 2011 lalu setelah mengalami penunggakan utang kepada para pemainnya selama beberapa bulan. Sejak saat itu, Slavia Praha tetap eksis berada di divisi teratas kompetisi domestik Liga Republik Ceko sampai saat ini. 

Semoga dengan adanya dana ini diharapkan bisa menyelesaikan masalah-masalah penunggakan gaji terhadap para pemain.

Baca Juga: Fantastis, Inilah 5 Pemain dengan Gaji Tertinggi di Liga Inggris

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya