UEFA Selidiki Insiden Rasisme di Pertandingan Vidi vs Chelsea
twitter.com/ChelseaFC_Fanly
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tindakan rasisme kembali terjadi di dunia sepakbola, kali ini pada pertandingan Liga Eropa babak fase grup yang mempertemukan antara klub Hungaria, Vidi, menghadapi klub Inggris, Chelsea, di markas Vidi, MOL Arena Sosto, 13 Desember 2018. UEFA kini telah menyelidiki insiden rasisme tersebut di mana kejadiannya setelah skor imbang 2-2 saat itu.
1. Adanya chant anti semit di tengah-tengah pertandingan
twitter.com/ChelseaFC_FanlyDilansir dari Goal.com, pertandingan yang mempertemukan antara klub Hungaria, Vidi, dengan klub Inggris, Chelsea, yang digelar di markas Vidi, MOL Arena Sosto, akan diselidiki oleh UEFA menyusul insiden rasisme terjadi di sana. Selama pertandingan, terdengar ada chant anti semit setelah hasil imbang 2-2 dan ada juga yang menampilkan bendera dengan simbol Nazi, meskipun pihak berwenang yakin bendera tersebut tidak berhasil masuk ke dalam stadion.
UEFA mengatakan bahwa hasil penyelidikan ini akan diumumkan pada pertengahan Januari 2019 mendatang. "UEFA hari ini mengumumkan bahwa mereka telah menugaskan seorang inspektur etika dan disiplin untuk melakukan investigasi terkait dengan dugaan insiden rasis yang terjadi pada pertandingan penyisihan grup Liga Eropa pekan lalu antara Vidi FC dan Chelsea FC yang dimainkan pada tanggal 13 Desember 2018 di Hungaria.
"Informasi sehubungan dengan hasil penyelidikan ini akan tersedia pada pertengahan Januari," ungkap pernyataan UEFA seperti yang dikutip dari Sky Sports.
Baca Juga: Chelsea Menghukum 4 Penggemarnya Akibat Rasisme Terhadap Sterling
2. Chelsea mengutuk keras para pendukungnya sendiri yang berbuat seperti itu
Editor’s picks
twitter.com/ori_butchPihak klub Chelsea mengutuk perilaku para pendukungnya sendiri yang berbuat seperti itu dan akan mengambil tindakan paling tegas terhadap para pelaku. Chelsea akan menghadapi hukuman penutupan bagian parsial stadion jika dinyatakan bersalah oleh UEFA.
Sesuai dengan pasal 14 dalam Peraturan Disiplin UEFA menyatakan bahwa jika pendukung yang terlibat dalam perilaku menghina martabat seseorang atau sekelompok orang atas dasar apapun, termasuk warna kulit, ras, agama atau asal etnis, maka klub yang bertanggung jawab akan dikenakan hukuman penutupan bagian parsial stadion.
Dengan demikian, pihak Chelsea mencoba mencegah para penggemar Chelsea di pertandingan ketiganya secara beruntun ketika ketua pendukung Chelsea, Bruce Buck, berbicara kepada para pendukung Chelsea lainnya untuk tidak melakukan rasisme di pertandingan menghadapi Brighton Hove & Albion di markas lawan dalam lanjutan Liga Inggris 2018/2019 pada tanggal 16 Desember 2018 lalu.
3. Insiden ini terjadi 5 hari setelah penyelidikan klub terhadap kasus rasisme terhadap Sterling
twitter.com/UberCheIseaFCInsiden ini terjadi 5 hari setelah pihak klub dan kepolisian setempat menyelidiki kasus rasisme terhadap pemain Manchester City, Raheem Sterling, yang terjadi pada tanggal 8 Desember 2018 lalu. Ketika itu, Raheem Sterling diolok-olok dengan kalimat rasisme oleh 4 pendukung Chelsea saat hendak mengambil bola di markas Chelsea, Stamford Bridge. Pihak klub Chelsea mengecam tindakan rasisme tersebut dan telah melarang 4 penonton tersebut untuk hadir mendukung Chelsea secara langsung.
Keputusan ini sendiri disambut positif oleh Manchester City atas kejadian rasisme tersebut. Bagi Chelsea, tidak ada tempat bagi para pelaku rasisme karena pihak klub akan mengambil tindakan tegas atas kasus ini.
Baca Juga: Sering Jadi Korban, Sterling Tuduh Pers Inggris Promosikan Rasialisme
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
