Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Manajer Timnas U-17 dan U-20, Ahmed Zaki Iskandar dalam diskusi Locker Room by IDN Times: Menatap Masa Depan Timnas Indonesia, Rabu (10/7/2024). (IDN Times/Naufal Fathahillah)
Manajer Timnas U-17 dan U-20, Ahmed Zaki Iskandar dalam diskusi Locker Room by IDN Times: Menatap Masa Depan Timnas Indonesia, Rabu (10/7/2024). (IDN Times/Naufal Fathahillah)

Intinya sih...

  • Zaki Iskandar dan Sumardji tidak menerima gaji sebagai manajer Timnas Indonesia U-17 dan U-20.

  • Zaki bahkan menggunakan uang pribadi untuk memenuhi tugasnya, namun ia merasa itu adalah bentuk apresiasi terhadap tim.

  • Zaki bersedia menjadi manajer karena PSSI yang mulai lebih tertata di era kepemimpinan Erick Thohir, sehingga beban finansial tim menjadi lebih ringan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menjadi manajer klub sepak bola tentu merupakan pekerjaan yang menggiurkan, karena gajinya yang fantastis. Apalagi, menangani tim nasional.

Namun, siapa sangka menjadi manajer Timnas Indonesia rupanya tak mendapat gaji. Hal itu diceritakan Ahmad Zaki Iskandar, selaku manajer Timnas U-17 dan U-20.

1. Demi sepak bola tanah air

Manajer Timnas U-17 dan U-20, Ahmed Zaki Iskandar dalam diskusi Locker Room by IDN Times: Menatap Masa Depan Timnas Indonesia, Rabu (10/7/2024). (IDN Times/Naufal Fathahillah)

Zaki bercerita, dirinya dan Sumardji yang menjabat sebagai manajer Timnas senior tak mendapat upah sepeser pun setiap bulannya. Tugas tersebut merupakan sukarela, sebagai dedikasinya untuk sepak bola tanah air.

"Saya tidak digaji, ini voluntary, tidak ada gaji untuk setingkat manajer. Saya bersama Pak Sumardji bekerja secara voluntary yang ditunjuk PSSI untuk mengurusi tim," kata Zaki di Podcast YouTube Hendri Satrio.

2. Pakai uang pribadi

Manajer Timnas U-20, Ahmad Zaki Iskandar. (IDN Times/Sandy Firdaus)

Eks Bupati Tangerang itu bahkan harus merogoh kocek pribadinya dalam memenuhi tugasnya sebagai manajer. Namun, Zaki merasa tak keberatan, karena untuk Indonesia.

"Kalau ditanya apakah ada duit pribadi terpakai atau tidak, itu bentuk apresiasi saya terhadap tim, karena kalau mau dihitung dari TC sampai ke kompetisi yang kita ikut, ya kalau ada anggaran lebih, ya kita bagi, itu apresiasi saya karena tim sudah bekerja keras secara luar biasa," ujar Zaki.

3. Pujian Zaki untuk PSSI

Manajer Timnas U-17 dan U-20, Ahmed Zaki Iskandar dalam diskusi Locker Room by IDN Times: Menatap Masa Depan Timnas Indonesia, Rabu (10/7/2024). (IDN Times/Naufal Fathahillah)

Salah satu alasan Zaki bersedia menjadi manajer Timnas U-17 dan U-20 adalah karena PSSI yang mulai lebih tertata di era kepemimpinan Ketua Umum Erick Thohir. Manajer tak lagi memikul beban yang besar, khususnya soal finansial tim.

"Saat ini (PSSI) lebih tertata lebih baik, kalau dahulu manajer itu harus menanggung semua akomodasi, sekarang paling hal-hal kecil saja," ucap Zaki.

Topics

Editorial Team