Berjuang dari Awal, Tiga Pahlawan Persebaya di Liga 2 Resmi Ditendang

Terima kasih kebanggaan!

Surabaya, IDN Times - Persebaya Surabaya telah mencoret sembilan pemain untuk mengarungi Liga 1 musim 2020 mendatang. Di antara pemain yang dicoret itu, ada tiga nama yang sudah bergabung selama tiga tahun.

Ketiga pemain itu turut berjuang bersama Bajul Ijo-julukan Persebaya- sejak awal. Sejak Persebaya kembali diakui PSSI setelah konflik dualisme yang berkepanjangan dan diputuskan untuk bermain di Liga 2.

Tiga pahlawan Persebaya di Liga 2 musim 2017 yang ditendang manajemen klub itu adalah Miswar Saputra, Andri Muliadi, dan Misbakus Solikin. Selama tiga tahun berkarier di Surabaya, ketiganya punya peranan penting terhadap capaian Persebaya.

1. Miswar Saputra

Berjuang dari Awal, Tiga Pahlawan Persebaya di Liga 2 Resmi DitendangMiswar Saputra menjadi salah satu pemain yang dilepas Persebaya. Instagram.com/miswarsyahputra

Miswar Saputra merupakan salah satu kiper muda yang potensial. Awalnya dia direkrut Persebaya sebagai kiper pelapis untuk mengarungi Liga 2 2017. Miswar disiapkan menjadi deputi Dimas Galih Pratama.

Namun seiring dengan penampilan Dimas yang angin-anginan, Miswar mulai dipilih sebagai kiper utama oleh Alvredo Vera, pelatih Persebaya saat itu. Kiper kelahiran Aceh itu dengan tenang mampu menjawab kepercayaan pelatih.

Miswar adalah tipikal kiper modern, sweeper-keeper. Ya, Miswar kerap kali berani maju untuk memutus serangan lawan. Dia juga mampu mem-build up serangan dari bawah.

Namun, permaianan seperti itu bukannya tanpa risiko. Ada kalanya Miswar salah menempatkan posisi. Yang paling diingat oleh Bonek adalah saat final leg pertama Piala Presiden 2019 kala menghadapi Arema FC. Miswar keliru membaca arah tendangan bebas Makan Konate. Bola justru melengkung masuk ke jala gawang.

Kala itu banyak Bonek yang mengkritiknya di media sosial. Namun, Miswar tak lantas tumbang digempur tekanan. Dia justru tampil konsisten sepanjang Liga 1 2019. Dilansir dari https://liga-indonesia.id/, Miswar mampu membukukan 95 kali penyelamatan sepanjang musim 2019. Hanya selisih satu poin dari Teja Paku Alam, kiper paling banyak melakukan top saves.

Kini, Miswar sedang mencari klub baru. Kabar yang beredar, Persiraja Banda Aceh berambisi untuk memulangkan Miswar ke kampung halaman.

Miswar sendiri sudah berpamitan melalui akun Instagram-nya. Dia mengucapkan terima kasih dan menjelaskan bahwa negosiasi kontrak dengan manajemen Persebaya menemui jalan buntu.

"Saya mengucapkan terimakasih bnyak sudah memberi 3 tahun yg luar biasa untuk saya,ini tahun terakhir saya,saya mengucapkan banyak terimakasih untuk semua yg telah membantu saya dan yg berjasa dalam karier saya,saya memohon maaf jika ada perbuatan atau perkataan saya yg menyinggung kalian semua,"

"Saya sangat bangga bisa membela Persebaya,saya sangat senang berada di Persebaya,namun hari ini perjuangan saya harus berakhir,karna tdk bertemunya titik temu dengan menejemen untuk kerja keras saya musim ini,mungkin Allah telah gariskan rezeki saya selama 3 tahun di Surabaya.
Saya berharap yg terbaik untuk kalian semua di masa depan" tulis Miswar di Instagram.

Terima kasih atas pengabdianmu di Persebaya, Miswar. Sukses di klub barumu. Semoga cepat membuat debut di Timnas!

2. Andri Muliadi

Berjuang dari Awal, Tiga Pahlawan Persebaya di Liga 2 Resmi DitendangAndri Muliadi (kiri) bersama Presiden Persebaya Azrul Ananda. Instagram.com/andrimuliadi04

Salah satu pemain yang dilepas Persebaya berikutnya adalah Andri Muliadi. Bek berusia 26 tahun itu bergabung dengan Bajul Ijo sejak berjuang di Liga 2. Andri adalah bek yang punya ketenangan dan lugas dalam memotong serangan lawan.

Saat berkompetisi di Liga 2, Persebaya biasa mengombinasikan dua bek tengah maupun tiga bek sejajar. Apapun skemanya saat itu, hampir pasti Andri menjadi pilihan utama. Baik ditandemkan dengan Fandry Imbiri maupun Mokhamad Syaifuddin.

Saat promosi ke Liga 1, Andri mulai mendapatkan pesaingan. Kehadiran Otavio Dutra mau tidak mau menggusur peran Andri. Persebaya lebih banyak memainkan duet Dutra dan Imbiri pada Liga 1 2018. Dilansir dari soccerway, pada musim itu Andri bermain sebanyak 13 kali, dengan hanya 10 kali tampil sebagai starting eleven.

Pada Liga 1 2019, Andri malah lebih jarang main. Dia lebih banyak berkutat dengan cedera. Menurut statistik soccerway, Andri cuma merumput sebanyak 9 kali pertandingan sepanjang musim lalu. Dia hanya mencatatkan 685 menit penampilan bagi Persebaya pada Liga 1 2019.

Setelah didepak dari Persebaya, Andri menyampaikan salam perpisahan melalui Instagram, Selasa kemarin (31/12). Dia menyampaikan terima kasih kepada seluruh komponen tim, termasuk kepada Bonek dan Bonita.

"Bismillah 3 tahun yg tidak mudah bagi saya berada di tim yg luarbiasa TIM PERSEBAYA.
Banyak suka maupun duka yg telah kita lewati bersama. Alhamdulillah di tahun 2019 ini sudah selesai kita lewatkan bersama. Terima kasih bnyak kepada suruh elemen TIM PERSEBAYA yg sudah membantu saya dan membimbing saya selama saya berada di TIM PERSEBAYA. President TIM,manajemen,staf pelatih, pemain, staf oprasional dan Bonek/Bonita,"

Sama seperti Miswar, Andri dikabarkan akan pulang ke Aceh. Persiraja Banda Aceh memang sedang berusaha mengembalikan putra daerah seiring keberhasilan promosi ke Liga 1.

Semoga makin sukses dengan petualangan barumu, Andri!

Baca Juga: Mantan Pemain Sebut Wisma Persebaya Sudah Ada Sebelum 1970

3. Misbakus Solikin

Berjuang dari Awal, Tiga Pahlawan Persebaya di Liga 2 Resmi DitendangMisbakus Solikin (kanan) bersama Presiden Persebaya Azrul Ananda saat menjuarai Dirgantara Cup 2017. Instagram.com/mizz_06

Nama terakhir pahlawan Persebaya di Liga 2 yang akhirnya didepak adalah Misbakus Solikin. Pemain bernomor punggung 6 ini adalah putra daerah asli Surabaya. Dia menempa karier juniornya di SSB Al-Rayyan-salah satu klub binaan kompetisi internal Persebaya. 

Perjuangan Misbakus bersama Persebaya sudah sangat panjang. Secara berjenjang, Misbakus menapaki kariernya di Persebaya junior hingga kemudian dipromosikan ke tim senior.

Saat status Persebaya dibukukan oleh PSSI, Misbakus tetap tak beranjak dari Surabaya. Meski tidak mengikuti kompetisi yang diakui PSSI, Misbakus memilih bertahan di Persebaya 1927. Kala itu Persebaya 1927 bertarung di Indonesia Premier League (IPL). Misbakus bahu membahu dengan sahabat karibnya, Evan Dimas.

Saat Persebaya akhirnya berkompetisi di Liga 2, Misbakus menjadi sosok sentral yang tak tergantikan. Dia dipercaya sebagai kapten tim. Misbakus mampu memimpin rekan-rekannya dengan baik.

Bola-bola mati menjadi andalan Misbakus saat mengarungi Liga 2 Persebaya. Tendangan bebasnya kerap menghasilkan gol. Pada musim itu pula, Misbakus muncul sebagai top skor klub dengan capaian 12 gol.

Menjelang akhir musim 2017, Misbakus mulai dihantui bayang-bayang cedera. Gara-gara cedera itu, Misbakus melewatkan partai final Liga 2 melawan PSMS Medan.

Saat promosi ke Liga 1, cedera itu kerap kambuh. Sehingga posisi Misbakus kerap dirotasi. Dilansir soccerway, Misbakus mencatatakan 3.120 menit bermain selama dua musim Persebaya mengarungi Liga 1.

Sementara itu, mengutip Instagram @statsrawon, total selama tiga musim bergabung dengan Persebaya Misbakus mencatatkan 85 kali pertandingan, 6.322 menit bermain, mencetak 16 gol, dan membukukan 9 kali assists.

Kini, putra daerah Surabaya itu telah pergi dari klub. Manajemen memutuskan untuk mencoret Misbakus. Belum jelas ke mana Misbakus akan berlabuh pada Liga 1 2020.

Sejauh ini, belum ada tanggapan resmi dari Misbakus perihal pencoretan dirinya. IDN Times sudah mencoba menghubungi Misbakus melalui WhatsApp, namun belum ada respons.

Baca Juga: Resmi, Persebaya Coret Sembilan Pemain

Topik:

  • Dida Tenola
  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya