Misi FC Nordsjaelland Beri Dampak Lewat Pembinaan Pemain Muda

Perlahan dobrak hegemoni FC Copenhagen dan Midtjylland

Kalau Portugal punya Benfica dan Austria punya RB Salzburg, Denmark diwakili FC Nordsjaelland sebagai gudang talenta muda sepak bola terbaik di negara mereka. Ini terbukti dari statistik yang dirilis CIES Football Observatory pada 12 April 2023.

Terlihat dari infografis, FC Nordsjaelland memuncaki daftar klub yang dalam 5 tahun terakhir memberikan kesempatan bermain terbesar untuk pemain berusia di bawah 20 tahun. Persentase menit bermain yang diberikan tim mencapai 37 persen, jauh di atas persentase tim-tim dari lima liga top Eropa.

Menariknya, dengan status itu, Nordsjaelland memuncaki klasemen sementara Superliga Denmark 2022/2023. Mereka ditempel ketat langganan juara, FC Copenhagen. Pencapaian yang mencengangkan, bukan?

Langsung saja, ini profil dan kiat FC Nordsjaelland mendominasi sepak bola Denmark dengan modal pemain muda.

1. Pernah tersandung skandal pada awal 2000-an

Misi FC Nordsjaelland Beri Dampak Lewat Pembinaan Pemain MudaOliver Antman, Mohamed Diomande, dan Andreas Schjelderup (instagram.com/fcnordsjaelland)

Sebelum dikenal dengan nama FC Nordsjaelland, mereka bernama Farum Boldklub. Itu merupakan merger dua klub yang berbasis di Farum, Denmark, Farum Idræts Klub dan Stavnsholt Boldklub.

Pada 2002/2003, mereka berhasil naik kelas ke Superliga Denmark untuk pertama kalinya. Prestasi yang membanggakan, tetapi dihasilkan dari cara yang kurang etis. Melansir Breaking the Lines, Walikota Peter Brixtofte menggunakan dana publik untuk membiayai klub guna menarik simpati dan memperkuat pengaruhnya di Farum alias sportswashing. Sang walikota pun dihukum larangan berpolitik praktis seumur hidup.

Beruntung klub tak dapat sanksi berat. Mereka tetap dapat lisensi berlaga di liga divisi pertama Denmark. Klub kemudian diselamatkan seorang pebisnis lokal yang merombak total branding tim.

Sejak 2003, mereka dikenal dengan nama baru, FC Nordsjaelland (FCN). Dalam bahasa Indonesia, artinya Zealand Utara. Itu merujuk pada letak geografis mereka yang berada di bagian Utara Pulau Zealand, Denmark.

2. Perkembangan progresif terlihat pada era 2010-an

Misi FC Nordsjaelland Beri Dampak Lewat Pembinaan Pemain MudaMikkel Damsgaard saat masih membela FC Nordsjaelland. (instagram.com/fcnordsjaelland)

Sepanjang 2000-an, tak ada yang benar-benar mencolok dari FCN. Perkembangan progresif terjadi saat memasuki dekade baru. Nordsjaelland berhasil merengkuh Piala Denmark dua kali berturut-turut pada 2009/2010 dan 2010/2011.

Puncaknya, pada 2011/2012, klub asal kota Farum itu dinobatkan sebagai juara Superliga Denmark untuk pertama kalinya. Hingga sekarang, itu gelar juara pertama dan satu-satunya untuk FCN. Hegemoni Midtjylland dan FC Copenhagen masih sulit ditembus.

Baca Juga: RB Salzburg Diam-diam Jadi Penyedia Pemain Terbesar di Timnas Austria

3. Diambil alih Tom Vernon yang mengelola Right to Dream Academy di Ghana pada 2016

Misi FC Nordsjaelland Beri Dampak Lewat Pembinaan Pemain Mudapemain FC Nordsjaelland (instagram.com/fcnordsjaelland)

Pada 2016, hak milik FCN pindah ke tangan pengusaha Inggris, Tom Vernon. Sebelumnya, ia dikenal lebih dahulu sebagai pencetus akademi sepak bola Right to Dream yang berbasis di Ghana.

Akademi ini dikenal telah menelurkan alumni berprestasi asal Afrika. Melansir SkySports dan BBC, bila tidak jadi pemain sepak bola profesional, lulusannya melanjutkan pendidikan tinggi di kampus-kampus Amerika Serikat.

Sejak kedatangan Vernon pula, pemain-pemain Afrika mulai menghiasi skuad FCN. Beberapa di antaranya Kamaldeen Sulemana, Mohamed Diomande, Mohammed Kudus, dan yang terbaru, Ernest Nuamah.

4. Pilih pendekatan dan misi idealis yang terdengar tidak populer

Misi FC Nordsjaelland Beri Dampak Lewat Pembinaan Pemain Mudapemain FC Nordsjaelland (instagram.com/fcnordsjaelland)

Tom Vernon menyebarkan prinsip dan gaya pembinaan akademi Right to Dream kepada FC Nordsjaelland. Melalui situs yayasan Common Goal, Flemming Pedersen (Technical Director) dan Will Orben (Head of Education) membagikan beberapa keunikan dari pendekatan mereka.

Beberapa di antaranya adalah penekanan tentang kerja sama tim dan kesadaran untuk memberikan dampak positif kepada lingkungan sekitar. Selain mengembangkan diri, FCN memastikan murid-murid akademi mereka memiliki karakter yang baik dan kemauan untuk memberikan kontribusi balik pada orang-orang di sekitar mereka.

FCN juga memastikan anak didik mereka memiliki pengalaman bermain di berbagai tempat. Tidak hanya fokus pada kenyamanan Eropa, mereka diajak mengicip fasilitas sepak bola di berbagai negara lain di Amerika Latin, Asia, dan Afrika.

Intinya, FCN dioperasikan menggunakan prinsip-prinsip yang mirip dengan organisasi nonprofit. Namun, tetap memastikan pemain dapat pendampingan dan arahan yang cukup untuk menghadapi kompetisi tingkat tinggi.

Agar tetap bisa menjalankan operasional tim, jajaran FCN bisa mengandalkan profit dari transfer pemain binaan mereka. Sejak 2019, FCN berhasil melakukan transfer dengan nominal cukup atas nama Emre Mor (Borussia Dortmund), Muhammed Kudus (Ajax), Andreas Schjelderup (Benfica), Kamaldeen Sulemana (Rennes), dan Simon Adingra (Brighton).

Ini sejalan dengan ucapan Direktur Utama FC Nordsjaelland, Jan Laursen, seperti dilansir The Athletic pada 2021. Menurutnya, prioritas klub adalah memberikan dampak lewat pengembangan pemain muda dengan tetap mempertimbangkan stabilitas keuangan.

Itu jelas bukan opsi populer. Dalam sepak bola dan olahraga secara umum, kuantitas gelar juara adalah prestasi yang paling mudah dihitung dan terlihat.

5. Tim termuda seantero Eropa yang puncaki klasemen sementara Superliga Denmark 2022/2023

Misi FC Nordsjaelland Beri Dampak Lewat Pembinaan Pemain Mudapemain FC Nordsjaelland (instagram.com/fcnordsjaelland)

Meski secara rutin menjual pemain terbaik mereka, klub tak kesulitan dapat pemain pengganti. Terbukti, setidaknya 5 tahun terakhir, mereka bisa bertahan di papan tengah klasemen liga utama Denmark.

Dengan status tim sepak bola termuda seantero Eropa (berdasar data 2020 yang dirilis CIES Football Observatory), mereka menembus bursa calon juara Superliga Denmark 2022/2023. Walau bukan tim paling dekoratif alias bertabur gelar juara, FCN adalah gudang talenta muda terbaik di Denmark saat ini.

Fakta itu jadi bukti bahwa pembinaan akademi FC Nordsjaelland bukan sekadar eksperimen tanpa perhitungan. Pendekatan tak populer mereka ternyata berbuah hasil. Tidak instan, tetapi dampaknya terlihat dalam waktu kurang dari satu dekade.

Baca Juga: Generasi Emas Sepak Bola Hungaria, Buah Terobosan Viktor Orban?

Dwi Ayu Silawati Photo Verified Writer Dwi Ayu Silawati

Pembaca, netizen, penulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Gagah N. Putra

Berita Terkini Lainnya