5 Pemain Timnas Sepak Bola Iran yang Berlatar Belakang Minoritas 

Iran memiliki tingkat diversitas yang tinggi

Jauh dari asumsi Iran sebagai negara dengan etnik yang homogen, ternyata negara ini memiliki tingkat keragaman yang cukup tinggi. Merujuk tulisan Monazzami dan Givi dalam jurnal Propositos y Representaciones, etnik mayoritas di Iran (Persia) hanya mencapai 46 persen dari populasi. Sisanya adalah suku-suku minoritas, seperti Kurdi, Turkmen, Azeri, Tat, Gilaks, Armenia, Balchis, Arab, dan lain sebagainya.

Keragaman ini pun terepresentasi dalam tim nasional sepak bola mereka. Ada beberapa nama dalam daftar pemain yang ternyata bagian dari etnik minoritas. Beberapa cukup dikenal dan masuk sebagai pemain yang prominen.

1. Sardar Azmoun 

5 Pemain Timnas Sepak Bola Iran yang Berlatar Belakang Minoritas Sardar Azmoun (instagram.com/sardar_azmoun)

Nama pertama yang menyeruak adalah Sardar Azmoun. Sejak beberapa tahun lalu, nama Azmoun selalu jadi langganan skuad tim nasional Iran. Bahkan, setelah pelatih Carlos Queiroz digantikan Dragan Skocic.

Azmoun ternyata berasal dari etnis Turkmen yang menganut agama Islam Sunni. Mereka adalah minoritas yang tinggal di wilayah perbatasan Iran dan Turkmenistan.

Sardar Azmoun pertama kali keluar dari zona nyamannya dengan bermain untuk klub Rusia, Rubin Kazan. Saat itu tim ada di bawah asuhan pelatih berkewarganegaraan Turkmenistan, Kurban Berdyev.

2. Alireza Beiranvand 

5 Pemain Timnas Sepak Bola Iran yang Berlatar Belakang Minoritas Alireza Beirandvand (instagram.com/teammellifootball)

Kisah hidupnya yang epik pernah jadi fitur The Guardian saat gelaran Piala Dunia 2018. Alireza Beiranvand yang berposisi sebagai penjaga gawang ternyata lahir dari keluarga nomaden beretnis Kurdi di teritori Iran.

Pekerjaan pertamanya bukanlah atlet melainkan seorang gembala di peternakan. Sepak bola hanyalah hobi yang ia lakukan pada waktu luang.

Ia nekat pindah ke Teheran seorang diri karena orangtuanya tidak menyetujui pilihan kariernya sebagai atlet profesional. Melalui perjuangan panjang membagi waktu antara latihan dan mencari nafkah lewat pekerjaan lain, kini ia berhasil menjadi langganan tim nasional Iran.

Baca Juga: 10 Potret Alireza Beiranvand, Kiper dengan Lemparan Bola Istimewa

3. Omid Noorafkan 

5 Pemain Timnas Sepak Bola Iran yang Berlatar Belakang Minoritas Omid Noorafkan (instagram.com/omidnoorafkan_)

Etnisitas Omid Noorafkan terkuak saat wawancaranya dengan media Iran Mashreg News dipublikasikan pada 2017. Pemain itu mengungkap bahwa orangtuanya berasal dari wilayah Sarab dan beretnis Azeri (keturunan Azerbaijan) yang tinggal di Iran. 

Noorafkan pertama kali debut dengan tim nasional Iran pada laga persahabatan melawan Sierra Leone pada Maret 2018, saat Iran masih dilatih Quieroz. Ia sempat ditarik ke tim U-23, tetapi Skocic memanggilnya kembali ke tim senior pada 2021 hingga sekarang.

4. Alireza Jahanbakhsh 

5 Pemain Timnas Sepak Bola Iran yang Berlatar Belakang Minoritas Alireza Jahanbakhsh (instagram.com/teammellifootball)

Dalam sebuah wawancara dengan media lokal Iran, terungkap bahwa Alireza Jahanbakhsh merupakan keturunan dari etnik minoritas Tat. Melalui Tehran Times, ia mengaku harus merantau pada usia muda karena lelah dengan pekerjaan di toko sepeda ayahnya. Klub sepak bola yang menaunginya pertama kali adalah Damash Gilan.

Pada 2013, belum genap 20 tahun, ia sudah dapat tawaran untuk main di Belanda bersama NEC Nijmegen. Pengorbanannya tidak sia-sia, kesempatan pun terus terbuka.

Ia sempat bermain untuk AZ Alkmaar dan Brighton & Hove Albion sebelum mendarat di Feyenoord pada 2021. Pengalamannya di Eredivisie membuatnya jadi salah satu pilihan terbaik untuk tim nasional.

5. Andranik Teymourian

5 Pemain Timnas Sepak Bola Iran yang Berlatar Belakang Minoritas Andranik Teymourian (twitter.com/EsteghlalFC_En)

Andranik Teymourian adalah satu dari sedikit warga minoritas Kristen di Iran. Ia berasal dari etnis Armenia yang lahir dan besar di Iran dan menjadi kelompok minoritas yang diakui di negara muslim tersebut.

Melansir The Guardian, Teymourian justru antusias dengan statusnya tersebut. Bahkan, tanpa canggung, pada 2014, ia mengikuti ritual mencium kitab suci Al-Quran yang telah menjadi budaya atlet Iran sebelum mewakili negara mereka di ajang internasional. 

Selain Islam dan Kristen, Iran juga dihuni penduduk beragama Yahudi dan Zoroastrianisme yang mereka akui sebagai bagian dari negara. Teymourian sendiri melakoni kariernya sebagai pesepak bola di Iran, Inggris, dan Qatar sebelum pensiun pada 2019. 

Negara dengan keragaman yang tinggi biasanya bermasalah di isu representasi dan kesetaraan akses. Namun, dua peneliti Monazzami dan Givi justru tidak menemukan isu ini di Iran. Menurut studi yang mereka publikasikan, semua kelompok etnis memiliki akses untuk menjadi atlet profesional yang setara serta mendapat penerimaan yang sama dari penggemar.

Baca Juga: Jalan Hidup Berliku Beiranvand, Kiper Iran Penggagal Penalti Ronaldo

Dwi Ayu Silawati Photo Verified Writer Dwi Ayu Silawati

Pembaca, netizen, penulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Gagah N. Putra

Berita Terkini Lainnya