SC Freiburg, Tim Non Unggulan yang Merangkak ke Papan Atas Bundesliga

Perjuangan panjang sampai ke titik ini!

Sebelum musim 2021/2022, SC Freiburg bukanlah tim yang diunggulkan. Ia setia di papan tengah dan bawah Bundesliga. Jauh dari perebutan juara yang selama ini didominasi dua klub besar macam Bayern Munchen dan Borussia Dortmund. 

Klub asal Jerman Selatan ini juga beberapa kali terdegradasi ke kasta kedua. Namun, dengan konsistensinya peningkatan prestasi yang progresif mulai terlihat musim ini. Mereka berhasil menduduki peringkat ke-6 di klasemen akhir serta untuk pertama kalinya mencapai final German Cup (DFB-Pokal), meski akhirnya kalah dari RB Leipzig. 

1. Berdiri sejak tahun 1904 dan memulai dari liga amatir

SC Freiburg, Tim Non Unggulan yang Merangkak ke Papan Atas Bundesligastadion Europa Park markas SC Freiburg (instagram.com/scfreiburg)

Melansir laman resmi mereka, klub ini berdiri di tahun 1904 dan awalnya merekrut pemain dari SMA dan perguruan tinggi setempat. Nama awalnya adalah Freiburg 04 dengan seragam hitam putih. Karier mereka dimulai dari liga amatir, yaitu Liga Baden Selatan yang masuk dalam kategori amatir. 

Di tahun 1912, terjadi merger antara dua klub lokal Freiburg, yaitu Freiburg 04 dan FC Union yang kemudian berganti nama menjadi SC Freiburg. Tim ini pun menambahkan dua warna baru dalam kostum mereka emas dan kuning. 

Di tahun 1919, mereka tergabung dalam sebuah asosiasi klub olahraga terbesar di Baden Selatan yang bernama Freiburg Turnerschaft (FT) dan bisa mengakses sebuah lapangan di  Schwarzwaldstrasse.

Di tahun 1924, SC Freiburg lolos untuk naik kasta ke Bezirksliga Wuttemberg-Baden dan keluar dari asosiasi Baden Selatan untuk menjadi klub sepakbola independen. Di tahun 1934, klub ini naik kelas ke Gauliga Baden, kemudian Bezirskliga Oberbaden-Sud, Oberliga Südwest Süd, dan Amateurliga Südbaden.

2. Pernah menaungi legenda Jerman, Joachim Löw

SC Freiburg, Tim Non Unggulan yang Merangkak ke Papan Atas Bundesligapotret Joachim Low saat berseragam SC Freiburg (tagesspiegel.de)

Barulah di musim 1978/1979, SC Freiburg berhasil menembus liga profesional, tepatnya di 2. Bundesliga Sud. Saat itu, liga divisi dua tersebut masih dibagi menjadi dua sektor, Selatan dan Utara. Sejak musim 1981/1982, pembagian sektor tersebut dihapus. 

Ketika masuk liga profesional, SC Freiburg merekrut seorang pemain brilian asal klub Eintracht Freiburg, Joachim Löw. Ia bermain di klub tersebut hingga tahun 1980 untuk pindah ke VfB Stuttgart.

Di tahun 1982, ia kembali ke Freiburg dan bermain untuk klub tersebut sampai 1989 meski sempat dipinjamkan lagi ke Karlsruher SC selama dua musim. Löw adalah pencetak gol terbanyak sepanjang masa Freiburg hingga rekornya dikalahkan Nils Petersen di tahun 2020. 

Sebagai pemain Löw bukan sosok high profile. SC Freiburg menjadi klub terbesar yang pernah ia bela. Sepak terjangnya sebagai pelatih justru jadi highlight di kariernya. 

3. Masuk pertama kali ke Bundesliga di musim 1993/1994 

SC Freiburg, Tim Non Unggulan yang Merangkak ke Papan Atas Bundesligapenampakan stadion Europa Park (instagram.com/scfreiburg)

Di musim 1993/1994 untuk pertama kalinya, klub ini promosi liga tertinggi Jerman, Bundesliga. Penampilan mereka cukup stabil, setia di papan bawah dan tengah. 

Namun, tak bisa dipungkiri SC Freiburg sering terdegradasi ke 2. Bundesliga. Tepatnya di tahun 1997, 2002, 2005, 2006, 2007, 2008, dan terakhir di tahun 2015. 

Baca Juga: 5 Klub Termuda yang Berlaga di Bundesliga 2021/2022

4. Beberapa kali berganti markas dan punya stadion yang unik

SC Freiburg, Tim Non Unggulan yang Merangkak ke Papan Atas Bundesligapenampakan stadion Europa Park (instagram.com/scfreiburg)

Setelah sempat bermarkas di Schwarzwaldstrasse selama menjadi bagian dari FT, mereka harus pindah ke stadion baru saat memilih menjadi klub independen. Mereka berbagi stadion bernama Winterer dengan klub sepak bola milik polisi PSV Freiburg hingga akhirnya stadion tersebut diruntuhkan oleh pemerintah untuk keperluan Angkatan Udara menjelang Perang Dunia II. 

Di tahun 1937, mereka kembali bergabung dengan FT dan kembali berlatih di Schwarzwaldstrasse. Namun, banyak perubahan terjadi selama Perang Dunia II dan beberapa tahun setelahnya.

Di tahun 1945, klub ini sempat berganti nama menjadi Vfl Freiburg sebelum akhirnya kembali dengan nama Sport Club Freiburg e.V. Di tahun 1954, mereka berhasil memiliki stadion sendiri bernama Dreisamstadion yang menjadi rumah tim tersebut hingga tahun 2021. 

Melansir DW, Dreisamstadion dikenal memiliki keunikan tersendiri. Lapangannya lebih pendek 5 meter dari ukuran yang seharusnya, tinggi gawangnya tidak sama persis, serta ada derajat kemiringan tanah yang tampak dari sisi Selatan dan Utaranya. Karakter ini dipercaya menjadi salah satu hal yang kurang menguntungkan untuk tim lawan yang harus bertanding di kandang SC Freiburg.

Lokasinya di pinggir Timur kota Freiburg, berada tepian sungai Dreisam dan bisa melihat pemandangan Black Forest. Sejak Oktober 2021, SC Freiburg berpindah ke Stadion Europa-Park yang lebih modern dan lebih dekat dari pusat kota. 

5. Dilatih sosok yang sama sejak 2011 sampai sekarang 

SC Freiburg, Tim Non Unggulan yang Merangkak ke Papan Atas Bundesligapotret Christian Streich (instagram.com/scfreiburg)

Di tahun 2011, SC Freiburg menunjuk Christian Streich sebagai pelatih utama. Streich adalah pemain yang bergabung dengan Freiburg di awal tahun 1980an.

Ia bertahan di klub tersebut hingga pensiun di tahun 1995. Sejak pensiun, Streich menjadi asisten pelatih di klub yang sama untuk tim muda mereka. Barulah, ia bergabung dengan tim utama di tahun 2007. 

Sejak 2011, Streich belum pernah diganti bahkan saat klubnya sempat terdegradasi ke divisi kedua di tahun 2015. Ia menduduki posisi pelatih utama hingga musim 2021/2022 ini berakhir dan dengan begitu, ia tercatat sebagai pelatih dengan masa jabatan terlama di Bundesliga. 

6. Lolos final German Cup pertama kali di musim 2021/2022

SC Freiburg, Tim Non Unggulan yang Merangkak ke Papan Atas Bundesligapotret pemain dan staf SC Freiburg (instagram.com/scfreiburg)

Keputusan klub untuk mempertahankan Streich berbuah hasil. Dengan pengalamannya, ia berhasil menjadikan musim 2021/2022 sebagai salah musim terbaik SC Freiburg. Mereka berhasil mengukir rekor tak terkalahkan di 11 pertandingan bahkan dengan mengalahkan Bayer Leverkusen dan Borussia Mönchengladbach. 

Di musim ini pula, mereka berhasil untuk pertama kalinya lolos ke final German Cup atau DFB-Pokal. Setelah bermain imbang 1-1, mereka harus kalah adu penalti dari RB Leipzig pada 22 Mei 2022 lalu. 

7. Punya pendukung yang aktif dalam gerakan sosial seperti anti rasisme

SC Freiburg, Tim Non Unggulan yang Merangkak ke Papan Atas Bundesligasuporter SC Freiburg di Olympiastadion pada laga final German Cup 2021-2022 (instagram.com/scfreiburg)

Beda dengan RB Leipzig yang kontroversial dan tidak memiliki banyak fans karena asosiasinya dengan sebuah perusahaan minuman komersial, Olympiastadion yang menjadi venue pertandingan German Cup beberapa waktu lalu dipenuhi oleh suporter fanatik SC Freiburg. 

Menariknya, suporter mereka dikenal sebagai kelompok yang aktif dalam gerakan sosial. Seperti yang dipaparkan Aditya R. Pratama dalam jurnal yang berjudul Aktivisme Melampaui Laga: Perlawanan dan Gerakan Sosial Ultras di Freiburg, suporter atau ultras Freiburg cukup aktif menyuarakan sikap pro pengungsi dan anti rasisme di Jerman. 

Hal ini dibuktikan pula oleh reporter DW, Matt Ford lewat cuitannya saat menyaksikan final German Cup di kandang Hertha Berlin tersebut. Para suporter Freiburg menyebarkan flyer yang berisi imbauan bagi penonton untuk tidak melakukan vandalisme dan mengeluarkan ujaran rasis. Para suporter juga tampak melakukan upacara duka cita untuk salah satu anggota mereka, Khalid yang merupakan pengungsi asal Maroko dan baru saja meninggal di usia ke-32. 

 

SC Freiburg mungkin belum bisa mendobrak dominasi Bayern Munchen dan Borussia Dortmund. Namun, prestasinya musim ini jadi angin segar untuk para penikmat Bundesliga. 

Baca Juga: 9 Fakta Nico Schlotterbeck, Bek Muda Jerman milik SC Freiburg

Dwi Ayu Silawati Photo Verified Writer Dwi Ayu Silawati

Pembaca, netizen, penulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Albin Sayyid Agnar

Berita Terkini Lainnya