5 Klub Top Eropa yang Dimiliki Investor Amerika Serikat, Apa Saja?

2. Frank McCourt – Olympique Marseille

Frank McCourt (latimes.com)

Klub Ligue 1 Prancis, Olympique Marseille, dibeli oleh pengusaha asal Amerika, Frank McCourt, pada 2016. Investor berusia 67 tahun itu membayar sekitar 45 juta euro atau sekitar Rp773 miliar untuk menyelesaikan kesepakatan dan sekarang memiliki 95% saham klub.

Usaha lainnya juga termasuk kepemilikan Los Angeles Marathon yang merupakan acara lari tahunan yang diadakan di California.

Baca Juga: 5 Pemain Paling Tajam yang Pernah Berseragam Olympique Marseille

3. Stan Kroenke – Arsenal

Stan Kroenke (squaremile.com)

Stan Kroenke pertama kali melakukan investasi di Arsenal pada April 2009 ketika ia membeli 9,9 persen saham. Ia kini menjadi satu-satunya pemegang saham Arsenal setelah orang Amerika itu membeli sisa saham dari Alisher Usmanov, seorang miliarder dari Rusia, dengan harga sekitar 550 juta paun atau sekitar Rp11 triliun.

Kroenke adalah pemilik Kroenke Sports & Entertainment, sebuah perusahaan Amerika yang memiliki Arsenal, Los Angeles Rams, dari National Football League, Denver Nuggets dari National Basketball Association, dan Colorado Rapids dari Major League Soccer di antara beberapa usaha lainnya.

4. Fenway Sports Group – Liverpool

CEO Fenway Sports Group (nbcsports.com)

Liverpool dibeli oleh Fenway Sports Group pada 15 Oktober 2010 dengan harga sekitar 300 juta paun atau sekitar Rp6 triliun. FSG tidak hanya merupakan perusahaan induk dari klub Liga Premier, tetapi juga memiliki Boston Red Sox di Amerika Serikat yang bermain di Major League Baseball.

John Henry dan Thomas Werner adalah anggota pendiri perusahaan olahraga tersebut. Mereka juga memiliki stadion Liverpool, Anfield, sekaligus pemegang saham Liverpool satu-satunya.

5. Keluarga Glazer– Manchester United

Keluarga Glazer (eurosport.com)

Mungkin pemilik yang paling populer dan dibicarakan karena popularitas klubnya adalah Keluarga Glazer, sang pemilik Manchester United. Malcolm Glazer pertama kali mengumumkan sahamnya di klub pada September 2003 dan secara bertahap ia meningkatkan jumlah saham yang dimiliki dengan membeli dari investor lainnya.

Dalam beberapa tahun berikutnya, Malcolm Glazer adalah satu-satunya pemangku saham klub dan biaya pengambilalihan keseluruhan saham tersebut sekitar 800 juta paun atau sekitar Rp16 triliun. Namun, modal yang digunakan untuk membeli Manchester United berasal dari pinjaman terhadap aset klub yang menimbulkan utang pada klub itu sendiri sehingga membuat marah para penggemar yang menentang pengambilalihan tersebut.

Sepak bola ini adalah magnet yang sangat besar sebagai olahraga paling dicintai dunia. Sepak bola bukan hanya sebuah kompetisi yang seru, melainkan juga sebuah industri yang menghasilkan dana melimpah. Tidak mengherankan jika investor asal Amerika Serikat, yang merupakan pusat bisnis dunia, mulai mengekspansi sepak bola Eropa.

Baca Juga: 5 Pemain Bintang yang Ditolak Glazer untuk Didatangkan Man United