5 Pemain Top yang Jadi Korban Rasisme di Tahun 2021, Jangan Dicontoh!

Marcus Rashford hingga Ibrahimovic

Sepak bola sebagai olahraga paling digandrungi di dunia akhir-akhir ini ternodai dengan aksi rasisme di dalam dan luar lapangan. Rasisme sudah menjadi musuh bersama di sepak bola, bahkan berbagai kampanye besar melawan rasisme telah digalakkan dalam beberapa tahun terakhir.

Namun, tetap saja aksi tercela ini terjadi, bahkan di kompetisi Eropa yang merupakan kiblatnya sepak bola. Aksi ini bahkan tak mengenal siapa pun korbannya. 5 pemain top ini bahkan ikut menjadi korban rasisme di tahun 2021.

1. Trent Alexander-Arnold

5 Pemain Top yang Jadi Korban Rasisme di Tahun 2021, Jangan Dicontoh!Trent Alexander-Arnold (thesun.ie)

Liverpool mengakhiri musim ini dengan cukup buruk. Mereka gagal mempertahankan gelar Premier League dan tersingkir di Liga Champions, bahkan tak mendapatkan satu pun gelar. Hal ini sangat mengecewakan fans, bahkan beberapa orang membuat gerakan di dunia maya yang berbau rasis.

Itulah yang dihadapi Trent Alexander-Arnold dan Naby Keita setelah tersingkirnya mereka di perempat final Liga Champions dari Real Madrid. Duo The Reds menerima emoji monyet di akun Instagram mereka yang memaksa Instagram untuk membuka penyelidikan. Liverpool juga menyuarakan kemarahan mereka atas tindakan tercela fans dan juga mendesak badan pengatur platform media sosial untuk melakukan tindakan sekuat mungkin untuk mengekang masalah ini.

2. Son Heung Min

5 Pemain Top yang Jadi Korban Rasisme di Tahun 2021, Jangan Dicontoh!Son Heung Min (talksport.com)

Sering disebut sebagai Mr Nice Guy di dunia sepak bola, tidak membuat Son Heung Min lepas dari aksi rasisme. Insiden ini terjadi setelah kekalahan Tottenham Hotspur di tangan Manchester United. Pemain asal Korea Selatan tersebut mendapatkan aksi pelecehan rasis berupa kata-kata tak pantas dan materi tertulis yang membangkitkan kebencian rasial di media sosial.

Klub menanggapi dengan mengeluarkan tweet pedas yang mengecam keras insiden itu. Pihak Manchester United bahkan membuat laporan ke pihak berwajib yang kemudian membuat 11 orang ditangkap.

Baca Juga: Son Heung Min Jadi Korban Rasialisme, Tottenham: Sangat Menjijikan

3. Glen Kamara

5 Pemain Top yang Jadi Korban Rasisme di Tahun 2021, Jangan Dicontoh!Glen Kamara (talksport.com)

Untuk mendukung aksi melawan rasisme yang menimpa George Floyd, klub-klub di Eropa melakukan aksi berlutut sebelum laga dimulai. Namun, tampaknya aksi ini tidak memberikan dampak nyata. Sebuah insiden rasis terjadi terhadap pemain Glasgow Rangers, Glen Kamara, oleh pemain Slavia Praha, Ondrej Kudela, di laga Liga Europa.

Kedua pemain bersitegang setelah Ondrej meneriaki Kamara dengan kata-kata rasisme yang sangat tidak pantas. Hal ini mendorong banyak klub Skotlandia untuk berhenti berlutut sebelum pertandingan, bahkan pihak FA Skotlandia pun menyerukan hukuman berat terhadap pelaku rasis.

4. Zlatan Ibrahimovic

5 Pemain Top yang Jadi Korban Rasisme di Tahun 2021, Jangan Dicontoh!Zlatan Ibrahimovic (forzaitalianfootball.com)

Zlatan Ibrahimovic dikenal tidak hanya karena prestasinya di lapangan, tetapi juga ego dan kepercayaan dirinya. Komentar-komentarnya yang egois terkadang mendapatkan cemoohan. Namun, satu aksi tak pantas harus menimpanya di tahun 2021 ini. Bintang Swedia itu menerima beberapa cercaan yang menyinggung etnis selama pertandingan.

Ibrahimovic, yang memiliki akar Bosnia, menghadapi rasisme saat AC Milan melawan tim Serbia, Red Star Belgrade, pada Februari lalu. UEFA kemudian mendenda klub tersebut sebesar 30 ribu euro atau sekitar Rp518 juta. UEFA juga menghukum Red Star untuk memainkan dua pertandingan kandang berikutnya secara tertutup.

5. Marcus Rashford

5 Pemain Top yang Jadi Korban Rasisme di Tahun 2021, Jangan Dicontoh!Marcus Rashford (cnn.com)

Dalam satu tahun terakhir ini Marcus Rashford telah berubah menjadi sesuatu yang lebih dari sekadar pesepak bola. Kegiatan amalnya telah mendapat pengakuan luas dan dipuji oleh para penggemar dan media. Namun, itu tidak cukup untuk melindunginya dari pelecehan rasial di media sosial.

Pada bulan Januari, bintang Manchester United itu mengeluarkan serangkaian tweet yang mengutuk pelecehan itu sebagai aksi kemanusiaan terburuk. Dia juga menahan diri untuk tidak mempublikasikan tangkapan layar karena Rashford merasa itu akan berdampak buruk pada anak-anak dari semua warna yang mengikutinya.

 

Rasisme adalah musuh kita bersama karena manusia diciptakan setara. Perbedaan warna kulit, agama, dan ras tidak bisa menjadi alasan untuk merendahkan satu sama lain. Sepak bola sendiri sebagai olahraga terfavorit di dunia bisa menjadi alat untuk melawan segala bentuk rasisme di dunia.

Baca Juga: Gempar Marcus Rashford Jujur Mau Cabut dari MU

Firli Purnagara Photo Verified Writer Firli Purnagara

#A_squad

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Atqo

Berita Terkini Lainnya