5 Fakta Menarik Lionel Scaloni, Juru Taktik La Scaloneta

Salah satunya diremehkan oleh legenda Argentina

Keberhasilan Argentina menjuarai Piala Dunia tidak lepas dari peran penting sang juru taktik Argentina yaitu Lionel Scaloni. Dia menjadi sosok pelatih termuda di Piala Dunia 2022 dan membawa timnya menjadi kampiun Piala Dunia Qatar.

Bahkan, pada awal penunjukannya sebagai pelatih timnas Argentina banyak yang meragukan kualitasnya sebagai seorang pelatih. Selain itu, sepak terjangnya di dunia kepelatihan yang tidak begitu mentereng yang menyebabkan pendukung Argentina bertanya-tanya terhadap keputusan federasi sepak bola Argentina. Berikut ini lima fakta menarik tentang Lionel Scaloni.

1. Pernah bermain di Malaysia

5 Fakta Menarik Lionel Scaloni, Juru Taktik La ScalonetaLionel Scaloni (twitter.com/Argentina)

Pada saat dirinya berumur tujuh belas tahun, Lionel Scaloni sudah masuk ke dalam tim senior Newell's. Kemudian, Scaloni pindah dengan bergabung bersama Estudiantes di musim 1997/1997 dengan tampil sebanyak 37 pertandingan pada musim tersebut.

Performa yang apik membuat dirinya masuk ke dalam skuat Argentina untuk mengikuti Piala Dunia U-20 di Malaysia. Lionel Scaloni berhasil membawa Argentina menjadi juara Piala Dunia U-20 yang ketiga kalinya bersama Riquelme dan Pablo Aimar. Performanya yang apik pada Piala Dunia di Malaysia membawa dirinya menjadi incaran banyak klub Eropa, akhirnya Scaloni memutuskan untuk bergabung dengan klub Spanyol yaitu Deportivo La Coruna.

2. Legenda di Deportivo La Coruna

5 Fakta Menarik Lionel Scaloni, Juru Taktik La ScalonetaLionel Scaloni (twitter.com/LaLiga)

Scaloni bergabung dengan Deportivo La Coruna pada tahun 1997 setelah keberhasilannya membawa Argentina menjadi juara di Piala Dunia U-20. Bersama Deportivo, Scaloni bertahan selama sembilan musim dengan mencatatkan 301 pertandingan dan mencetak 18 gol.

Selain itu, ia dipercaya menjadi kapten klub dan berhasil meraih empat trofi yaitu 1 gelar Copa del Rey, 2 Piala Super Spanyol, dan 1 gelar La Liga. Namun, di akhir musimnya bersama Deportivo, Scaloni harus menerima kenyataan yang pahit karena dia ditendang dari tim utama dengan alasan sudah tidak masuk ke dalam skema utama pelatih Deportivo, Joaquin Caparros.

Baca Juga: 5 Pelatih Terakhir Timnas Argentina sebelum Lionel Scaloni, Gagal?

3.  Membantu Liverpool menjadi juara

5 Fakta Menarik Lionel Scaloni, Juru Taktik La ScalonetaLionel Scaloni (twitter.com/WestHam)

Setelah ditendang dari Deportivo Lacoruna, Scaloni mencoba peruntungan di Liga Inggris. Scaloni bergabung dengan West Ham United dengan status peminjaman pada paruh musim 2005/2006.

Namun, Scaloni mempunyai kenangan pahit di West Ham United. Sebab pada laga final Piala FA Scaloni melakukan sebuah blunder yang krusial karena salah melakukan clearance yang berujung gol bagi Liverpool untuk menyamakan kedudukan pada menit akhir babak kedua. Kemudian, pertandingan berlanjut ke babak perpanjangan waktu hingga babak adu penalti yang berakhir kekalahan bagi West Ham United.

4. Memulai karier kepelatihannya

5 Fakta Menarik Lionel Scaloni, Juru Taktik La ScalonetaLionel Scaloni (twitter.com/Argentina)

Saat Scaloni bergabung dengan Lazio, Scaloni lebih sering bermain dari bangku cadangan. Oleh sebab itu, ia mulai menyiapkan kursus kepelatihan di Trigoria, dekat dengan pusat latihan Lazio.

Kemudian, Scaloni hengkang dari Lazio dan bergabung dengan Atalanta selama dua tahun. Setelah itu, Scaloni memutuskan untuk pensiun sebagai pemain dan fokus pada karier kepelatihannya.

Scaloni mendapatkan job  pertama dalam dunia kepelatihannya sebagai asisten Jorge Sampaoli di Sevilla pada musim 2016/2017. Ia bertugas untuk menganalisis pertandingan-pertandingan tim lawan yang akan dihadapi yang kemudian akan memberi masukan kepada Jorge Sampaoli.

5. Diremehkan oleh Diego Maradona

5 Fakta Menarik Lionel Scaloni, Juru Taktik La ScalonetaLionel Scaloni (twitter.com/Argentina)

Setelah kegagalan Argentina pada Piala Dunia 2018, Federasi sepak bola Argentina memecat juru taktik Argentina kala itu, Jorge Sampaoli dan menunjuk Lionel Scaloni. Keputusan tersebut menuai banyak kritik, salah satunya yaitu Diego Maradona yang mengkritik keputusan tersebut.

Diego Maradona mengkritik hal tersebut, sebab ia mengatakan bahwa Lionel Scaloni terlalu berat tugasnya untuk melatih timnas Argentina padahal dirinya tidak memiliki pengalaman sebagai seorang pelatih. Akhirnya empat tahun kemudian, Scaloni berhasil membuktikan dirinya bahwa ia pantas untuk menjadi pelatih kepala timnas Argentina dengan menjuarai tiga trofi sekaligus.

Salah satunya trofi Piala Dunia yang menjadi pembuktiannya dengan menjadi salah satu pelatih termuda yang menjuarai turnamen sepak bola paling bergengsi di dunia. Hal tersebut menunjukan banyak hal yang membuat namanya menjadi salah satu pelatih yang paling disegani dan membungkam pihak-pihak yang telah meremehkannya.

Nama Scaloni memang tidak sebesar dengan nama-nama pelatih ternama di ajang Piala Dunia 2022. Namun, hal tersebut tidak membuat Scaloni gentar akan nama-nama tersebut dengan menunjukan kualitasnya sebagai seorang pelatih dan berhasil membawa Argentina menjadi juara Piala Dunia yang ketiga kalinya sepanjang sejarah Argentina.

Baca Juga: Kenapa Argentina Tak Puncaki Ranking FIFA Usai Juara Piala Dunia?

Firmansyah 19cahyo Photo Writer Firmansyah 19cahyo

Siapaaaa kek

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya