5 Masalah Utama yang Harus Diperbaiki Antonio Conte di Tottenham 

Pertahanan Spurs musim ini sangat rapuh

Teka-teki ke mana Antonio Conte bakal berlabuh akhirnya terjawab. Sempat dikaitkan dengan Manchester United, Conte pada akhirnya memilih Tottenham Hotspur.

Conte menggantikan Nuno Esperito Santo yang dinilai gagal mengangkat performa klub. Di bawah asuhan pelatih asal Portugal itu, Spurs menderita 5 kekalahan dari 10 laga Premier League.

Puncaknya adalah kekalahan telak di kandang sendiri dengan skor 0-3 oleh Manchester United. Dengan kompetisi yang sudah berjalan, Conte dihadapkan dengan banyak pekerjaan rumah yang harus segera diperbaiki.

1. Meningkatkan moral pemain

5 Masalah Utama yang Harus Diperbaiki Antonio Conte di Tottenham Antonio Conte memimpin latihan pemain Tottenham Hotspur. (twitter.com/SpursOfficial)

Saat penunjukan Antonio Conte, klub telah mengalami 5 kekalahan dari 10 pertandingan di Premier League. Dalam prosesnya, Spurs hanya mencetak 9 gol dan malah kebobolan 16 gol. Dalam beberapa pekan terakhir, performa mereka menukik tajam. Itu membuat Spurs merosot ke peringkat sembilan.

Conte mendapat tugas berat untuk mengembalikan Spurs ke trek kemenangan. Mantan bos Chelsea itu harus mampu meningkatkan moral para pemain dan menciptakan formula kemenangan yang tepat. Ini tentu tidak mudah karena Conte masuk saat kompetisi sedang berlangsung. Namun, dengan kualitas yang ia miliki, potensi untuk bangkit sangat terbuka.

2. Memperbaiki lini pertahanan yang rapuh

5 Masalah Utama yang Harus Diperbaiki Antonio Conte di Tottenham para pemain bertahan Tottenham Hotpur (theathletic.com)

Tim asuhan Conte dikenal selalu memiliki pertahanan yang tangguh. Lini pertahanan Spurs musim ini malah menjadi titik terlemah. Perekrutan pemain seperti Cristian Romero, Emerson, dan Sergio Reguilon gagal membuat dampak bagi klub di Premier League. Tim London Utara juga gagal mencari pengganti yang sepadan usai hengkangnya Toby Alderweireld dan Jan Vertonghen sebagai jangkar pertahanan.

Saat ini, Antonio Conte harus puas dengan pertahanan yang ada hingga Januari mendatang. Pemain seperti Dier, Sanchez dan Romero tampak masih rentan di lini belakang. Bursa transfer Januari bisa menjadi kunci bagi Conte untuk mendatangkan bek baru dengan kualitas yang ia butuhkan. Apalagi Conte dikenal dengan formasi tiga bek. Skuad yang ada saat ini dinilai belum mumpuni.

Baca Juga: Menanti Antonio Conte Mengangkat Derajat Tottenham Hotspur

3. Kurangnya gelandang kreatif di skuad Tottenham

5 Masalah Utama yang Harus Diperbaiki Antonio Conte di Tottenham potret kekecewaan pemain Spurs saat dikalahkan Arsenal (dailyadvent.com)

Sejak Christian Eriksen pindah ke Inter tahun lalu, tidak ada yang bisa menggantikan posisinya. Masalah utama yang dihadapi Spurs di bawah Nuno adalah kurangnya kreativitas di lini tengah. Baik Dele Alli maupun Son Heung Min tidak mampu menciptakan peluang mencetak gol yang cukup musim ini. Spurs memiliki rata-rata tembakan lebih sedikit per pertandingan dibandingkan dengan klub Premier League lainnya musim ini.

Sejak kepergian Pochettino, Spurs kehilangan identitasnya. Antonio Conte harus mencari duet yang efektif untuk Pierre-Emile Højbjerg. Pemain seperti Alli, Tanguy Ndombele, Harry Winks, dan Giovani Lo Celso belum mampu mengisi tempat yang ditinggalkan Eriksen, yang mengoleksi 90 assist dan 69 gol. Pilihan Conte saat ini adalah mengeksplorasi para gelandangnya tersebut. Ia juga bisa mencari gelandang baru yang sesuai dengan kriterianya pada Januari mendatang.

4. Tumpulnya Harry Kane

5 Masalah Utama yang Harus Diperbaiki Antonio Conte di Tottenham Harry Kane (skysports.com)

Musim ini menjadi start terburuk Harry Kane sepanjang karierya di Tottenham Hotspur. Kepindahannya yang gagal ke Manchester City rupanya memengaruhi performa Kane musim ini. Striker tim nasional Inggris itu baru mencetak 1 gol dalam 9 penampilan di Liga Premier. Berstatus salah satu top skor sepanjang masa Premier League, ini tentunya statistik yang sangat buruk.

Faktor lainnya yang membuat performa Kane turun drastis adalah gaya permainan Nuno yang konservatif dan minimnya peluang yang tercipta. Padahal di bawah arahan Jose Mourinho musim lalu, Kane mampu mencetak 23 gol dan 14 assist. Kini menjadi tugas Antonio Conte untuk mengeluarkan kembali ketajaman Harry Kane yang hilang musim ini. 

5. Puasa gelar panjang Tottenham Hotspur

5 Masalah Utama yang Harus Diperbaiki Antonio Conte di Tottenham kekalahan Tottenham di final UCL 2019 (uefa.com)

Tottenham Hotspur terakhir kali memenangi trofi di bawah Juande Ramos pada 2008. Sejak itu, Spurs memiliki sembilan manajer berbeda, termasuk Pochettino dan Mourinho, yang gagal memenangi satu pun trofi. Prestasi terbaik mereka adalah runner-up Liga Champions pada 2019 lalu.

Piala Carabao dan FA Cup kini menjadi trofi yang mungkin jadi target Antonio Conte. Spurs kalah di final Carabao Cup musim lalu oleh Manchester City. Mengingat reputasi Conte yang selalu mempersembahkan trofi untuk tim yang ia latih, fans tentunya berharap besar ia bisa menghapus dahaga gelar yang sangat panjang.

Antonio Conte adalah sosok pelatih yang berkualitas dan dianggap salah satu yang terbaik di Eropa. Musim lalu, ia berhasil mempersembahkan scudetto bagi Inter Milan dengan memutus dominasi Juventus.

Premier League sendiri tidak asing baginya karena pernah menangani Chelsea. Ia mempersembahkan gelar kepada Chelsea pada musim perdananya. Dengan rekam jejak luar biasanya, bisakah ia mengangkat performa Spurs dan mempersembahkan gelar?

Baca Juga: 10 Catatan Antonio Conte saat Berkarier sebagai Manajer di Inggris

Ganjar Firmansyah Photo Verified Writer Ganjar Firmansyah

A Reader who love hiking hitchiking camping and other-Ings

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Gagah N. Putra

Berita Terkini Lainnya