Lahir di Prancis, 4 Pemain Ini Lebih Memilih Membela Negara Lain
soy502.com
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ada sebuah fakta menarik tentang Prancis yang keluar sebagai juara Piala Dunia 2018. Mayoritas skuat mereka merupakan imigran dan keturunan Afrika. Meskipun begitu, mereka merupakan warga negara yang lahir di Prancis.
Hal ini menjadi keunikan tersendiri bagaimana beragam latar belakang pemain akhirnya menjadi generasi emas Les Blues. Gelar Piala Dunia 2018 menjadi trofi kedua mereka setelah Piala Dunia 1998.
Namun di balik itu semua, ada juga fakta menarik lainnya. Beberapa pemain top berikut ini kelahiran Prancis. Tapi mereka lebih memilih untuk membela negara lain, dilansir dari Sportskeeda.com dan Transfermarkt.com. Siapa saja mereka? Check this out!
1. Medhi Benatia (Maroko)
hindustantimes.comMedhi Benatia yang saat ini bermain untuk Juventus merupakan seorang pemain kelahiran Prancis. Bahkan dia pernah membela timnas Prancis U-18, sebelum akhirnya memutuskan untuk membela timnas Maroko yang merupakan negara ayahnya.
Benatia sendiri memulai karir profesionalnya bersama klub Prancis, Mersaille. Debut pertamanya bersama Maroko terjadi pada tahun 2008. Pemain berusia 31 tahun ini pernah membela klub-klub besar seperti AS Roma dan Bayern Muenchen sebelum menjadi milik Juventus.
Di Piala Dunia 2018, Maroko sendiri harus gugur di fase grup setelah hanya mengumpulkan satu poin, hasil imbang 2-2 melawan Spanyol. Sedangkan dua laga lainnya harus kalah denga skor 1-0 dari Iran dan Portugal.
2. Wahbi Khazri (Tunisia)
foxsportsafrica.comNama Wahbi Khazri pasti terdengar asing di telinga pecinta sepak bola. Namun dia merupakan salah satu pemain yang tampil di Piala Dunia 2018 dalam skuat Tunisia, meskipun kelahiran Prancis.
Editor’s picks
Uniknya, pada tahun 2009 dia merupakan bagian dari skuad Tunisia U-20. Tapi pada tahun 2012 dia berpindah untuk membela Prancis U-21. Pada tahun 2013 Khazri memilih kembali negara nenek moyangnya Tunisia untuk masuk skuad senior.
Penampilannya di timnas Tunisia pun cukup impresif. Dia mampu mencetak 14 goal dari 38 laga. Di Piala Dunia 2018, dia mampu menceploskan dua buah gol. Satu gol mampu dia lesatkan ke gawang Belgia saat timnya kalah 5-2.
Sedangkan satu golnya lagi mampu di lesatkan ke gawang Panama saat menang dengan skor 2-1.
3. Kalidou Koulibaly (Senegal)
beinsports.comJika saja Kalidou Koulibaly tidak memilih untuk membela Senegal, maka dia akan menjadi bagian dari skuad juara Piala Dunia 2018. Pada tahun 2015 dia lebih memilih untuk membela negara aslinya tersebut. Padahal saat itu, Didier Deschamps juga memanggilnya untuk membela timnas Prancis.
Pemain berusia 27 tahun ini pun pernah membela timnas Prancis U-20 sebanyak 11 kali. Ada satu hal yang menarik, setelah debutnya bersama Senegal. Deschamps mengirim tim pencari bakat untuk melihat permainannya tanpa menyadari dia tak bisa lagi menjadi bagian dari timnas Prancis.
4. Gonzalo Higuain (Argentina)
soy502.comAyah Higuain pernah bermain untuk salah satu klub Prancis. Stade Brestois saat dirinya lahir. Namun mereka pindah ke Argentina saat Higuain masih berusia 10 tahun dan melanjutkan pendidikan sepak bolanya di River Plate.
Pada tahun 2006, manager Prancis saat itu, Raymond Domenech pernah memasukan nama sang pemain ke dalam skuad senior Prancis. Namun ayahnya kemudian menyebutkan jika Higuain belum siap memutuskan negara mana yang akan dia bela.
Pada prosesnya, Higuain lebih memilih untuk membela Argentina yang menjadikannya pemain asing ketiga yabg membela Albiceleste. Higuain telah membela Argentina dalam 75 pertandingan dan berhasilmencetak 31 gol. Dia berada di posisi keenam sebagai pemain paling banyak mencetak gol bagi Argentina di belakang Sergio Aguero dan Lionel Messi.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
