Tim Rival Melemah, Waktu yang Tepat bagi Napoli Merengkuh Scudetto

2. Memainkan sepak bola menyerang dan efektif

selebrasi gol pemain Napoli (uefa.com)

Luciano Spalletti memberikan sentuhan baru pada gaya bermain Napoli. Tak seperti tim Italia pada umumnya, Il Partinopei memainkan sepak bola menyerang yang atraktif. Faktanya bisa dilihat dari catatan gol mereka pada 2022/2023. Napoli menjadi tim Serie A tersubur dengan torehan 46 gol dari 19 laga.

Catatan ini tak lepas dari padunya duet Khvicha Kvaratskhelia dan Victor Osimhen. Keduanya total telah mengoleksi 20 gol dan 11 assist. Napoli berada di urutan keempat tim tersubur di 5 liga top Eropa setelah Manchester City, Bayern Munich, dan Paris Saint-Germain.

Baca Juga: 5 Eks Pemain Top Serie A yang Kini Melatih Klub Serie B

3. Sanksi terhadap Juventus jadi keuntungan tersendiri

Dusan Vlahovic (uefa.com)

Juventus sejatinya jadi pesaing terberat Napoli dalam memperebutkan gelar Serie A. Namun, Bianconeri dikenai hukuman pengurangan 15 poin oleh FIGC akibat skandal pemalsuan laporan keuangan.

Akibatnya, Juventus harus terlempar ke posisi sepuluh saat ini. Kondisi ini sangatlah menguntungkan bagi Napoli. Kini, rival berat mereka hanya dua tim asal Milan, AC Milan dan Inter Milan.

4. Performa duo Milano yang menurun pada paruh kedua musim

Davide Calabria dan Ismael Bennacer (acmilan.com)

Bulan Januari 2023 menjadi waktu yang kurang menyenangkan bagi dua tim asal Milan. Keduanya mengalami penurunan performa di Serie A. AC Milan hanya meraih 1 kemenangan, 2 hasil imbang, dan 1 kekalahan di Serie A. Sementara itu, Inter Milan menorehkan 2 kemenangan, 1 hasil imbang, dan 1 kekalahan.

Rossoneri kini berada di urutan kedua dengan selisih 12 poin dari Napoli. Di sisi lain, Inter Milan duduk di peringkat keempat dengan selisih 13 poin. Dengan separuh musim tersisa, semua kemungkinan masih bisa terjadi. Namun, keunggulan poin cukup jauh ini memberikan Napoli peluang juara lebih besar.

5. Napoli telah puasa gelar sangat panjang

Leo Skiri Østigård (uefa.com)

Napoli baru mengoleksi dua gelar Serie A sepanjang sejarah klub ini berdiri. Mereka terakhir kali merasakan Scudetto pada musim 1989/1990 di era Diego Armando Maradona. Setelahnya Napoli hanya mampu bersaing di papan tengah. Mereka bahkan sempat terdegradasi di era '90-an.

Il Partinopei baru bisa kembali bersaing di papan atas Serie A pada 10 tahun terakhir di awali era kepelatihan Maurizio Sarri. Prestasi terbaiknya adalah runner up sebanyak empat kali dalam satu dekade terakhir. Puasa gelar panjang ini berpotensi dipecahkan pada musim 2022/2023. Syarat utamanya adalah konsistensi.

Banyak pihak menilai bahwa Napoli berpeluang besar merebut gelar Scudetto dari tangan AC Milan pada musim ini. Potensi ini didukung oleh performa tim yang sangat luar biasa pada paruh pertama musim. Di sisi lain, konsistensi para tim rival mulai terguncang. Jika Napoli ingin menghapus dahaga gelar mereka, musim ini tidak boleh mereka sia-siakan.

Baca Juga: 5 Musim Terbaik Napoli di Serie A Italia dalam Sedekade Terakhir